Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Kusworo memastikan, terus meningkatkan kompetensi tim pencarian dan penyelamat atau search and rescue (SAR), Salah satunya, dengan keahlian night vision google (NVG).
"Itu program saya selanjutnya, ke depan upgrade untuk night flight operations search and rescue," kata Kusworo saat mengunjungi ACE Training Centre di Sydney seperti dikutip melalui keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Menurut Kusworo, dibutuhkan peningkatan kompetensi kepada Tim Basarnas. Sebab saat ini, aktivitas penyelamatan dan evakuasi terbatas hanya siang hari.
Alasannya, lanjut dia, karena kemampuan timnya belum memadai. Maka dari itu, Basarnas pun fokus memberi pelatihan ke penerbang Helikopter AW-139 dengan berkolaborasi bersama pusat pelatihan dan pengembangan kemampuan personel di ACE Training Center yang merupakan salah satu lembaga pelatihan terkemuka dan direkomendasikan oleh pabrikan heli AW-139 Leonardo.
“Karena, mereka merupakan salah satu ujung tombak pencarian dan pertolongan saat malam. Jadi kolaborasi dengan ACE ini akan sangat penting untuk pelatihan terkait kedaruratan," jelas Kabasarnas.
Nantinya, lanjut Kusworo, penerbang Helikopter AW-139 akan dilatih dengan bakal mengendarai simulator Helikopter AW-139 untuk kebutuhan manuver penyelamatan.
“Pelatihan menggunakan simulator ini dibutuhkan. Sebab, dapat menambah ilmu penerbang SAR, untuk melakukan evakuasi di situasi genting dan dapat melatih beberapa skenario yang tidak bisa dilatihkan pada heli sebenarnya (emergency exercise),” yakin dia.
“Supaya lebih komprehensif the first step itu pilot yang kita latih dulu untuk kompetensi dan profesionalitasnya, yang dikombinasikan dengan pelatihan Crew Resources Management (CRM), secara bertahap nanti kru atau personel lain menyusul," imbuh dia.
Sambut Baik Kolaborasi
Sementara itu, Head of Training and Checking of ACE Training Center Timothy Witendan menyambut baik kolaborasi itu. Pihaknya mendukung penuh peningkatan kompetensi SAR Indonesia. Menurut Tim, pihaknya menyediakan banyak macam pelatihan. Termasuk untuk penyelamatan di gunung atau daratan dan di wilayah perairan
“Terkait pelatihan untuk pilot Helikopter AW-139, pihaknya menyatakan keputusan Basarnas sangat pas. Sehingga, dapat memaksimalkan kerja SAR. Memang paling pas memulai dengan simulator dulu, lalu kita latih dengan helikopter sungguhan," ujar Tim.
Sebagai informasi dalam kunjungan ke Sydney, Kabasarnas didampingi sejumlah pejabat Basarnas. Mereka adalah Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Laskda TNI Ribut Eko Suyanto dan Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan Anggit Mulyo Satoto.
Advertisement