Kata Puan Maharani soal Tak Ada Kader PDIP yang Dipanggil Menghadap Prabowo

Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal tidak ada kader PDIP dipanggil menghadap Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto jelang penyusunan kabinet.

oleh Devira PrastiwiDelvira Hutabarat diperbarui 15 Okt 2024, 11:58 WIB
Ketua DPR Puan Maharani

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal tidak ada kader PDIP dipanggil menghadap Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto jelang penyusunan kabinet.

"Ya berarti enggak dipanggil, yaudah itu aja," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Meski demikian, Puan memastikan hubungan PDIP dengan Prabowo sangat baik.

"Baik sekali, selalu berkomunikasi, ya seperti juga di DPR kita baik-baik srlalu menjalin komunikasi, kita akan selalu membangun Indonesia bersama dan tidak ada hal-hal yang kemudian sepertinya kita berbeda, kita akan sama sama membangun Indonesia," kata dia.

Ia juga memastikan pertemuan Prabowo-Megawati akan segera terjadi.

"Pasti insya Allah akan bertemu," ucap Puan.

Oleh karena itu, Puan memastikan sebelum pelantikan semua hal terkait kabinet masih bisa terjadi.

"Insya Allah semuanya mungkin terjadi," tutup Puan Maharani.

Sementara itu, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco menyatakan bahwa pemanggilan calon menteri Prabowo memang belum selesai.

"Dan waktu pemanggilan belum selesai. Sampai tanggal 20 pagi aja masih (bisa ada pemanggilan)," kata Dasco.

Sebelumnya, Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menyatakan pihaknya belum memutuskan akan bergabung ke pemerintahan atau di luar pemerintahan.

"Bahwa keputusan strategis apakah berada dalam pemerintahan ke depan atau berada diluar dan menjadi penyeimbang merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Chico dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).

 


Apresiasi Ada Nama Sri Mulyani

Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Prabowo disebut meminta Sri Mulyani kembali menjadi Bendahara Negara.

Terkait pemanggilan calon menteri, Chico menyebut pihaknya mengapresiasi adanya nama Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani.

"Terkait dengan susunan menteri, PDIPerjuangan berpendapat bahwa seharusnya susunan menteri mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalan melihat persoalan dan arah bagi masa depan," kata dia.

"Setidaknya adanya Sri Mulyani dalam jajaran kabinet, prinsip kehati2an dalam kebijakan fiskal lebih terjaga di tengah melesunya perekonomian nasional dan beban utang luar negeri," sambung Chico.

Selain itu, PDIP menegaskan hubungan Prabowo-Megawati sangat baik dan memiliki sejarah panjang harmonis.

"Bahwa hubungan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Prabowo sangat baik dan memiliki akar historis," ucap Chico.

"Dalam beberapa platform Partai spt yg berkaitan dengan kedaulatan pangan, energi, keuangan, pertahanan, dan pentingnya nation and character building serta politik pendidikan dan kemudayaan, antara kedua partai memiliki pemahaman yang tidak jauh berbeda," pungkasnya.

 


Jadi Calon Menteri Prabowo, Sri Mulyani Siap-Siap Hattrick Jabat Menteri Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambangi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024) malam (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah calon menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin sore 14 Oktober 2024.

Sri Mulyani menjadi salah satu calon menteri Prabowo kuat Menteri Keuangan yang dipilih Prabowo.

Sri Mulyani mengakui dirinya akan melanjutkan tugas sebagai Menteri Keuangan di pemerintahan baru. Ini menandai kali ketiga ia dipercaya menduduki posisi tersebut.

"Pada saat untuk pembentukan kabinet beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali," kata Sri Mulyani kepada media, Jakarta, dikutip Selasa (15/10/2024).

Bahkan, Sri Mulyani memastikan struktur Kementerian Keuangan tidak akan diubah.

Hal ini merespons isu soal wacana pemisahan Kementerian Keuangan dan Badan Penerimaan Negara (BPN).

"Nggak ada (pemisahan). Masih satu," terang dia.

Sri Mulyani menjelaskan alasan pemilihannya kembali tidak lepas dari komunikasi intensif antara dirinya dan Prabowo selama masa transisi. Mereka beberapa kali bertemu untuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) guna mempersiapkan kebijakan fiskal tahun 2025.

"Jadi kami selalu konsultasi, kemudian kita juga berdiskusi mengenai berbagai langkah untuk memperkuat kementerian keuangan dan keuangan negara untuk bisa mendukung program-progam beliau," ucap dia.

 


Fokus Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di kabinet Prabowo, Sri Mulyani diminta fokus pada pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak, bea cukai, serta optimalisasi belanja negara.

Mereka juga membahas transfer anggaran ke daerah dan peningkatan kualitas investasi agar manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat.

"Beliau perhatian sangat bagaimana dampak kepada apbn kepada masyarakat. Itu menjadi tekanan beliau. Jadi kita diskusi cukup lama dan panjang ya selama ini dengan beliau oleh karena itu pada saat untuk pembentukan kabinet beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali," tandasnya.

Selain Sri Mulyani, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Selanjutnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Infografis Hacker Bjorka Bobol Data Pajak Jokowi hingga Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya