Terdampar 12 Jam di Bandara, Nigeria Boikot Laga Kualifikasi Piala Afrika Kontra Libya

Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) memboikot pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2024 melawan timnas Libya yang semestinya bergulir Selasa (15/10/2024). Mereka mengambil keputusan sebagai pembalasan atas perlakuan Libya.

oleh Michael Ludovico Palma De Manggut diperbarui 15 Okt 2024, 22:00 WIB
Kapten Timnas Nigeria, William Troost-Ekong bersama Timnas Nigeria. (AFP/Franck Fife)

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) memboikot pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2024 melawan timnas Libya yang semestinya bergulir Selasa (15/10/2024). Mereka mengambil keputusan sebagai pembalasan atas perlakuan Libya.

Pemain timnas Nigeria sempat tertahan selama 12 jam di Bandara Al Abraq, Labraq, saat melakoni laga tandang.

Dilansir dari ESPN, NFF keluarkan pernyataan resmi mengenai insiden yang merugikan Super Eagles. "Delegasi Nigeria masih berada di Bandara Al Abraq setelah mendarat dari 12 jam sebelumnya," tulis pernyataan tersebut.

Kemudian, NFF juga mengatakan bahwa maskapai ValueJet yang membawa skuad asuhan Jose Peseiro tersebut justru mendarat di Labraq yang cukup jauh dari lokasi pertandingan di Benghazi. Di sana rombongan juga tidak memiliki akses kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman.

"Maskapai penerbangan ValueJet bertindak begitu aneh dan berbahaya, membawa kami ke sebuah bandara kecil jauh dari Benghazi," lanjutnya.


Nigeria Memilih Pulang Ketimbang Ladeni Libya

Bintang Fulham, Alex Iwobi total tampil dalam 3 edisi Piala Afrika bersama Timnas Nigeria pada 2019, 2021 dan 2023. Belum sekalipun mencicipi gelar juara, prestasi terbaiknya adalah satu kali menjadi peringkat ketiga pada edisi 2019 dan menjadi runner-up pada edisi terakhir 2023. Nigeria gagal menjadi juara pada edisi 2023 setelah di partai final kalah 1-2 dari tuan rumah Pantai Gading. (AFP/Franck Fife)

Insiden yang memakan waktu lebih dari belasan jam tersebut menyebabkan para pemain dan pihak timnas Nigeria kebingungan. Tidak ada pihak hotel atau perwakilan Federasi Sepak Bola Libya yang mengurus kedatangan The Super Eagles.

Oleh karena itu, NFF mengabarkan ada sejumlah pemain alami kelelahan di bandara..

"Para pemain dan pihak tim yang kelelahan dibuat bingung karena Federasi Sepak Bola Libya gagal untuk mengirim resepsionis dan kendaraan untuk membawa delegasi Nigeria dari bandara ke hotel, yang dikatakan berjarak tiga jam dari Benghazi," kata NFF.

Maka dari itu, NFF mengambil keputusan untuk membawa timnas Nigeria kembali ke rumah. Pilihan tersebut juga adalah hasil keputusan dari para pemain Nigeria.

"Para pemain sudah memutuskan untuk tidak bermain di laga tersebut. Pihak NFF juga telah membuat rencana untuk memulangkan tim," ujarnya.


Pembelaan Federasi Sepak Bola Libya

Foto Ilustrasi saat Timnas Nigeria saat melakukan akan melakukan pertandingan melawan Ekuador. Nigeria sudah dua kali mendapatkan sanksi FIFA, yaitu pada 4 Oktober 2010, Federasi sepak bola Nigeria (NFF) diganjar sanksi karena intervensi pemerintah, sanksi itu hanya berlangsung empat hari. (AFP via Getty Images/Tim Nwachukwu )

Mengenai insiden tersebut, Federasi Sepak Bola Libya (LAFF) berikan klarifikasinya. LAFF sebut bahwa apa yang terjadi pada timnas Nigeria bukanlah hal yang direncanakan sebelumnya.

"Kami menyampaikan segala rasa hormat kami kepada rekan-rekan di Nigeria dan ingin memastikan bahwa apa yang terjadi pada penerbangan bukanlah niat kami," ujar LAFF.

Selain itu, LAFF juga menyangkal spekulasi mengenai adanya dugaan sabotase terhadap The Super Eagles. "Kami menolak semua dugaan yang menyebutkan adanya sabotase dalam insiden ini. Kami harap kesalahpahaman yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik," lanjutnya.

Saat ini, Nigeria duduk di peringkat pertama Grup D kualifikasi Piala Afrika 2025 dengan raihan 7 poin. Benin berada di posisi kedua dengan koleksi 6 angka. Rwanda menempati peringkat ketiga dengan 2 poin dan Libya di dasar klasemen karena baru mendulang satu nilai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya