Graha Layar Prima Lunasi Utang USD 10 Juta

Manajemen emiten pengelola bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) menyatakan, pelunasan utang ini tidak terdapat dampak material.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Okt 2024, 15:31 WIB
Emiten pengelola bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) telah melunasi utang sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 155,86 miliar(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengelola bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) telah melunasi utang sebesar USD 10 juta atau sekitar Rp 155,86 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.586) pada 11 Oktober 2024. Ini merupakan pelunasan atas pinjaman pada 8 Oktober 2019, dan telah diperpanjang pada 12 Oktober 2023.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/10/2024), Corporate Secretary Graha Layar Prima, Rozaksan Rinota I mengatakan pelunasan ini dengan menandatangani Surat Pelunasan atas Fasilitas Pinjaman dengan The Korea Development Bank, Cabang Singapore (KDB).

Adapun Rozaksan mengungkapkan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau keberlangsungan usaha Perseroan atas pelaksanaan transaksi tersebut.

Melansir laporan keuangan Perseroan pada keterbukaan informasi, pada paruh pertama 2024, BLTZ mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 9,87 miliar pada semester satu 2024. Pada periode yang sama tahun lalu, Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp 6,09 miliar. 

Adapun laba di paruh pertama tahun ini ditopang oleh kenaikan pendapatan perseroan sebesar 15,27 persen menjadi Rp 617,61 miliar dari sebelumnya Rp 535,78 miliar. 

Per Juni 2024, jumlah ekuitas BLTZ tercatat naik menjadi Rp 467,95 miliar dibandingkan pada akhir Desember 2023 sebesar Rp 458,07 miliar. Sementara jumlah liabilitas melandai jadi sebesar Rp 1,68 triliun.

 


Emiten Pengelola Bioskop CGV Optimistis Pendapatan Meningkat pada 2023

Suasana pada hari pertama kembali dibukanya bioskop CGV Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan bioskop buka kembali di wilayah berstatus PPKM level 3 dan 2 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya,  PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) atau CGV Indonesia optimistis pertumbuhan laba dan pendapatan hingga akhir tahun ini. Hal itu sehubungan dengan penayangan film-film yang masih menarik pada minggu ini, seperti Avatar dan film lokal lainnya.

Graha Layar Prima juga berharap pendapatan perusahaaan bisa meningkat pada 2023 dengan antrean film bagus lainnya.

Financial Controller Perseroan, Arie Hartono Putra mengatakan, untuk proyeksi pertumbuhan laba dan pendapatan pada tahun depan harus melihat kinerja sepanjang tahun ini.

"Kami melihat dahulu movie line up pada 2023 dan mudah-mudahan movie line up bagus. Sehingga, pertumbuhan pendapatan 2023 bisa ikut meningkat," kata Arie dalam paparan publik insidental, Selasa (27/12/2022).

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Graha Layar Prima Haryani Suwirman menuturkan, CGV Indonesia telah mengoperasikan 71 bioskop hingga Desember 2022. 

Adapun, tiga bioskop baru yang terletak di Paradise Mall Serpong (Tangerang), Malang City Point (Malang), dan Point Square (Jakarta Selatan). Perseroan telah mengoperasikan 70 bioskop per 30 September 2022 dan hingga saat ini telah mengoperasikan 71 bioskop, terbaru di Point Square yang terletak di Jakarta Selatan.

"Sehingga total bioskop yang telah dioperasikan hingga hari ini sebanyak 71 bioskop," kata dia.

Sementara itu, Haryani juga mengungkapkan terkait target dan rencana kerja CGV Indonesia pada 2023, salah satunya melakukan ekspansi bioskop kembali. 

"Untuk ekspansi bioskop, Perseroan tetap melakukan rencana membuka bioskop baru, lokasi dan jumlah layar," kata dia.

 


Strategi Perseroan

Pengunjung memilih tiket film yang akan ditonton di bioskop CGV Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah memberikan kelonggaran dengan memperbolehkan bioskop buka kembali di wilayah berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 2 (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perseroan juga akan meningkatkan target penonton dengan upaya menayangkan berbagai film. Target tersebut juga didorong oleh kepercayaan penonton untuk kembali ke bioskop sebagai sarana hiburan. 

"Meningkatkan target penonton melalui film-film hasil dari produksi dari produser yang terlihat meningkat dan kepercayaan penonton kembali ke bioskop untuk hiburan dan keluarga. Kita lakukan kualitas service dan produk film-film itu sendiri," kata Haryani. 

Haryani juga menyebutkan, pihaknya akan memaksimalkan penjualan makanan dan minuman dengan menambah variasi produk dan menu untuk memperkuat lini bisnis ini. Bahkan, CGV Indonesia juga akan meningkatkan promo-promo serta melakukan kerja sama dengan mitra. 

Terakhir, Perseroan akan memaksimalkan alternatif film maupun non-film. Salah satu alternatif film, yakni menayangkan animasi, dokumenter, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan penonton. Lalu, untuk non-film dengan diadakannya event-event di venue CGV Indonesia untuk pelanggan.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya