OREO Kenalkan Kemasan Wastra Indonesia, Mulai dari Songket Palembang hingga Tenun Sengkang

Adapun kemasan OREO yang dikenalkan ke masyarakat tersebut adalah kemasan dengan motif Batik Megamendung dari Cirebon, Tenun Sengkang dari Bugis, Songket Palembang dari Sumatra Selatan, dan Tenun Endek dari Bali.

oleh Fachri pada 15 Okt 2024, 17:00 WIB
Konferensi pers peluncuran OREO Wastra Indonesia pada Selasa (15/10/2024).

Liputan6.com, Jakarta OREO yang merupakan biskuit cokelat dengan isian krim manis ikonik di dunia menghadirkan inovasi menarik dengan menggabungkan cita rasa dan budaya lokal. Pasalnya, OREO baru saja mengenalkan kemasan baru yang mengangkat wastra untuk konsumen di Indonesia.

Melalui kemasan baru tersebut, OREO tidak hanya menghadirkan pengalaman snacking yang unik dalam setiap momen, tetapi juga merayakan kekayaan seni tenun tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air.

Adapun kemasan OREO yang dikenalkan ke masyarakat tersebut adalah kemasan dengan motif Batik Megamendung dari Cirebon, Tenun Sengkang dari Bugis, Songket Palembang dari Sumatra Selatan, dan Tenun Endek dari Bali.

Head of Corporate Communication & Government Affairs Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari mengungkapkan bahwa OREO edisi spesial batik bertujuan untuk merayakan kekayaan dan keindahan budaya Indonesia. Ia menyebut, Mondelez Indonesia sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

"Mondelez Indonesia lewat OREO memiliki tujuan yang mulia dan berkontribusi masyarakat serta lingkungan, dengan bangga kami memperkenalkan OREO edisi kemasan bercorak batik sebagai bentuk apresiasi budaya Indonesia," ungkapnya.

Khrisma juga menyebut, OREO ingin berpartisipasi dalam mengapresiasi budaya Indonesia, mengangkat budaya loka, dan produsen lokal.

"Kami berharap peluncuran OREO kemasan batik ini turut memberikan keseruan untuk keluarga dan konsumen di Indonesia untuk terus merayakan keberagaman di Indonesia," sebutnya.


Alasan Memilih Wastra Indonesia

Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia, Dian Ramadianti.

Senior Marketing Manager Biscuits Mondelez Indonesia, Dian Ramadianti mengungkapkan alasannya mengapa OREO memilih wastra Indonesia dikenalkan dalam setiap kemasannya. Ia menyebut, keluarga Indonesia bisa melihat budaya dalam bentuk yang seru.

Ia mengatakan, OREO ingin membantu masyarakat dan keluarga Indonesia untuk mengenal budaya masing-masing dengan cara kreatif melalui empat spesial kemasan, yakni OREO wastra batik yang representasi dari batik Jawa.

“Ada berbagai varian, yang warna pink rasa stroberi, kita lambangkan dari tenun Palembang salah satu perwakilan dari Sumatra, begitu juga yang ungu kita ambil wastra corak dari Makassar yang salah satu kekuatannya ada di warnai, dan OREO menghadirkan varian cokelat dari tenun Bali, merepresentasikan warna yang seru,” kata Dian.

Dian pun mengungkapkan, OREO juga menghadirkan consumer promotion berhadiah merchandise spesial untuk konsumen yang berkolaborasi dengan Era Soekamto.

“Kemudian untuk Indonesia sendiri, sebagai bentuk CSR back to community, OREO akan membantu komunitas pelatihan batik di Cirebon agar warisan budaya tetap maju dan secara perekonomian bertambah besar,” ungkapnya.

“OREO batik kali ini berperan melestarikan keberagaman Indonesia dan mengajak keluarga Indonesia seru bersama melestarikan itu,” jelas Dian.


Makna Empat Wastra Pilihan OREO

Perancang Busana dan Nusantara Wisdom Consultant, Era Soekamto.

Perancang Busana dan Nusantara Wisdom Consultant, Era Soekamto membeberkan empat makna wastra yang menghiasi kemasan spesial dari OREO. Ia menyebut, makna dari keempat wastra tersebut lekat dengan kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.

“Batik Cirebon dengan motif Megamendung bercerita tentang interkultural dan interfaith karena ada inspirasi desain dari Cina yang masuk ke Jawa dan mengajarkan tentang kesabaran, universalitas, tentang sesuatu yang luas tanpa batas dan berbicara tentang pencapaian diri kepada yang tertinggi,” bebernya.

“Tenun Sengkang dari Bugis meng-highlight warna yang mempunya filosofi dan mencerminkan kebersamaan, keseimbangan, atau solidaritas dari masyarakat Bugis,” jelas Era.

Dirinya pun menyebut, Songket Palembang bermakna mengenai identitas diri dan berbicara keseimbangan.

“Tenun Endek dari Bali meng-highlight motif patra seperti tanaman yang menggambarkan keseimbangan, bagaimana kita berhubungan dengan manusia lain, adab terhadap alam semesta dan hubungan Tuhan,” sebut Era.

 

OREO kemasan wastra Indonesia.

Ia pun mengapresiasi langkah yang dilakukan OREO untuk membuat legacy generasi ke depan.

“Saya mengapresiasi langkah yang diambil OREO karena untuk menyentuh setiap generasi agar belajar Indonesia lebih banyak, dibutuhkan sebuah kesadaran dari setiap brand untuk mau menggali lebih dalam dan membuat platform berkomunikasi melalui produknya dan OREO melakukan langkah sangat tepat untuk membuat legacy generasi ke depan,” ujar Era.

“Saya berharap medium ini bisa menjadi edukasi yang baik untuk anak-anak di Indonesia untuk bisa lebih mengapresiasi belajar berproses, mengeksplorasi melalui wastra sembari having fun bersama OREO,” jelasnya.


Ketertarikan Nadhine Terhadap Wastra Indonesia

Konferensi pers peluncuran OREO Wastra Indonesia pada Selasa (15/10/2024).

Public Figure, Nadine Chandrawanita menjelaskan ketertarikan dirinya terhadap wastra Indonesia. Menurutnya, Wastra Indonesia memiliki filosofi masing-masing dari setiap daerah.

“Wastra Indonesia memiliki energi masing-masing dalam arti sebuah perjalanan, dari hanya kain putih biasa sampai full of colour dan semua goresan hingga filosofi adalah sebuah journey dari daerah itu sendiri, dan itu jadi kuat karena kain memiliki banyak nilai,” jelasnya.

Nadhine pun mengungkapkan, setiap daerah di Indonesia memiliki cara dan keunikan masing-masing. Keunikan itu pun berasal dari proses pembuatan hingga makna filosofis yang diangkat.

“Dalam Wastra Indonesia, juga mengajarkan ada nilai luhur kehidupan ada relasi manusia dengan sesama dan itu tidak jauh dengan kehidupan asli kita,” ungkapnya.

“Aku setuju batik memang mempersatukan budaya Indonesia dan OREO ingin menyatukan kita, lebih dekat dengan keluarga dan teman-teman, ini bisa menjadi ice breaker, itu bisa dilakukan siapa saja dan selalu dikangenin, momen seru yang diciptakan OREO bisa dipraktikan siapa pun,” jelas Nadhine.

Ia pun menyebut, dengan kemasan yang mengangkat Wastra Indonesia, OREO mempermudah Nadhine menjelaskan budaya dan warisan Indonesia kepada anak-anak.

“Aku senang, OREO bisa memudahkan aku jelasin budaya dan warisan kita, dengan camilan favorit bisa menjembatani tentang Indonesia yang luar biasa, jadi memang OREO dengan empat wastra membuka wastra-wastra lain, mempermudah menjelaskan ke anak-anak,” sebut Nadhine.

“OREO bisa membuat suasana menjadi seru dan ini merupakan kombinasi lengkap untuk semua, belajar dapat, momen seru dapat, membuat cerita momen lebih bermakna dapat, dan yang paling penting, keluarga kecil aku, bagaimana berkomunikasi dengan kedua anakku yang lebih aktif, itu harus ada trik, salah satunya dengan OREO time,” jelasnya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya