Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengutarakan, investasi asing ke proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) masih akan terus berdatangan di era pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Jadi menurut saya, seeing is believing ya. Jadi kalau kita ke sana, saya ada beberapa berbicara lagi dengan investor asing juga untuk berinvestasi di IKN. Karena mereka sudah melihat, sudah mulai terbentuk dan sudah mulai terbangun ekosistemnya," ujarnya di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Rosan mengatakan, penjajakan investasi asing di IKN terus berdatangan, semisal dari perusahaan Singapura. Menurut dia, sejumlah investor asing yang telah masuk ke proyek ibu kota baru turut membangun citra IKN sebagai tempat yang potensial.
"Karena biasanya begitu investasi sudah masuk dari satu negara, dalam hal ini Singapura sudah masuk, mereka tentunya akan melihat kalau ini dari BKPM mereka sendiri sudah masuk. Jadi ini kan juga memberikan kepercayaan," ungkapnya.
Kendati begitu, pemerintah tetap bakal memastikan investasi yang masuk ke IKN harus berkualitas. Pemerintah pun menjanjikan sejumlah insentif fiskal bagi para investor yang bersungguh-sungguh ingin menanamkan modalnya di sana.
"Ini ibu kota negara, jadi harus investasi yang berkualitas. Dan ini kita juga akan aktif, dan inisiatifnya juga di IKN kan lebih baik. In term of dari tax holiday, itu juga lebih baik dari investasi di luar IKN," kata Rosan.
Ia menceritakan sejumlah investasi asing yang telah berjalan di IKN. Semisal Sembcorp Utilities Pte Ltd yang membangun solar panel 5-6 MW senilai USD 60 juta.
Ekosistem Mulai Terbentuk
"Mereka investasi di solar panel, di sana kurang lebih nilainya 60 juta dolar. Insya Allah akhir bulan, akhir tahun ini sudah selesai. Jadi kan tenaganya, tenaga bersih tuh di IKN," imbuh Rosan.
Selain itu, ada perusahaan China, Delonix yang membangun mal, hotel dan apartemen. Lalu, Australian Independent School yang membangun sekolah internasional. Hingga investor Rusia melalui Magnum Estate yang membangun proyek mixed use di IKN.
"Jadi ekosistemnya sudah mulai terbentuk. Dari sekolah, rumah sakit sudah selesai, restoran juga, kemudian entertainment juga sudah mulai dibangun. Jadi ekosistem ini sudah mulai terbentuk," pungkas Rosan.
Advertisement
Investor Asing Masuk IKN, Apindo: Bukti Indonesia Tujuan Investasi Potensial
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani, merespon terkait tiga proyek investor asing resmi masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Diketahui, investor asing pertama yang berinvestasi secara murni dan langsung di IKN yakni, Delonix Gruop yang merupakan perusahaan asal China. Sementara itu, dua investor asing bermitra dengan pengusaha lokal yakni, Australian Independent School dan Magnum Estate yang merupakan perusahaan properti Rusia.
Shinta menyebut, masuknya investor asing tersebut menunjukkan Indonesia dipandang sebagai destinasi investasi yang potensial dan menjanjikan bagi mereka.
"Dunia usaha melihat ground breaking investasi dari China dan beberapa negara lain sebagai langkah yang sangat positif dan strategis. Ini adalah sinyal kuat bahwa proyek IKN mampu menarik perhatian global investors, menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai destinasi investasi yang potensial, dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan," kata Shinta kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2024).
Kendati demikian, Shinta menyoroti beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa momentum ini terus berlanjut. Menurutnya, Pemerintah penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik dan sesuai jadwal, diikuti dengan pemindahan populasi dengan segera untuk menghidupkan dan memunculkan kepastian ekonomi.
Kemudian, regulasi yang mendukung dan business-friendly policies juga harus diperkuat untuk memfasilitasi para investor. Transparansi dalam pelaksanaan proyek dan proses perizinan juga penting untuk membangun trust.
Terakhir, fokus pada keberlanjutan jangka panjang, baik dari segi lingkungan maupun sosial. Sustainable development harus menjadi poros utama dalam pembangunan IKN, mengingat bahwa proyek sebesar ini sangat berdampak luas.
"Apindo turut mendukung untuk adanya kemitraan antara pelaku usaha asing dan lokal untuk investasi di IKN," pungkasnya.
Anggaran Bangun IKN Rp 15 Triliun di 2025, Cukup?
Sebelumnya, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2025 mendatang.
Anggaran tersebut sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 atau tahun pertama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Total (anggaran untuk pembangunan) IKN Rp 15 triliun," ungkap Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono kepada media di Anyer, Banten, Rabu, (25/9/2024).
Thomas merinci, anggaran untuk pembangunan IKN mencakup Badan Otorita IKN sebesar Rp 5,8 triliun, dan di Kementerian PUPR senilai Rp 9,11 triliun.
Wamenkeu juga menegaskan, besaran anggaran pembangunan IKN saat ini masih sementara. Hal itu karena masih adanya peluang penambahan tergantung pada keputusan Presiden Terpilih nantinya.
"Angka itu masih bisa berubah, tetapi prinsipnya adalah banyak ruang yang diberikan kepada diskresi pada Pak Prabowo," jelasnya.
Advertisement
Diskresi Presiden
Ia lebih lanjut menjelaskan, diskresi yang besar kepada Prabowo itu diberikan mengingat APBN tahun 2025 merupakan APBN transisi, dan tentunya membutuhkan fleksibilitas.
"Itu prinsipnya diskresi presiden," imbuh Thomas.
Dia juga menyebut, pemerintah baru juga akan mendorong investasi swasta ke proyek IKN Nusantara, baik melalui skema Kerjasama Pemerintah maupun Badan Usaha.