Peparnas 2024 Bahan Bakar Pendorong Keberlanjutan Olahraga Disabilitas Indonesia

Dalam mengasah kemampuan para atlet difabel, ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) memiliki posisi penting.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Okt 2024, 10:10 WIB
Peparnas 2024 Bahan Bakar Pendorong Keberlanjutan Olahraga Disabilitas Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Surakarta Atlet disabilitas Indonesia punya citra yang baik di mata dunia. Pasalnya, Indonesia tiga kali berturut-turut menjadi juara umum ASEAN Paragames.

Dalam mengasah kemampuan para atlet difabel, ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) memiliki posisi penting. Termasuk Peparnas XVII Solo 2024 yang menjadi momentum untuk memberdayakan dan mendorong keberlanjutan para sport di Indonesia.

Melalui berbagai program pembinaan dan dukungan yang terintegrasi, Peparnas XVII berupaya memastikan bahwa atlet difabel memiliki peluang untuk terus berkembang dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Vice CDM Tim Paralimpik Indonesia Paris 2024, Andi Herman menyatakan bahwa Indonesia yang telah hattrick juara umum pada ASEAN Paragames menunjukan komitmen untuk mendorong keberlanjutan yang telah baik untuk menjadi lebih optimal lagi. Khususnya pada Peparnas XVII untuk menuju multievent lainnya.

“PEPARNAS XVII Solo 2024 menjadi bagian penting untuk membangun pola pikir dan semangat bagi masyarakat luas, sehingga memberikan atensi yang lebih,” kata Andi saat konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Minggu, 13 Oktober 2024 mengutip keterangan Panitia Besar (PB) Peparnas.

“Kita lihat di beberapa tahun terakhir ini kita menjadi penyelenggara internasional untuk para sport bahkan juga partisipasi kita di dalam beberapa acara internasional dengan hasilnya cukup membanggakan, ini kemudian memunculkan semangat di tengah masyarakat bahwa ada bidang olahraga yang ternyata bisa memberikan sebuah prestasi khususnya bagi penyandang disabilitas,” tambahnya.


Kolaborasi yang Baik

Andi juga menyebut bahwa keberhasilan prestasi dan kesuksesan pada pelaksanaan Peparnas kali ini merupakan kolaborasi yang baik semua pihak. Sehingga, bisa turut menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan para sport di Indonesia.

“Dukungan pemerintah suatu negara terhadap keberlanjutan pembinaan olahraga disabilitas itu sangat linier dengan prestasi. Indonesia termasuk menonjol karena adanya perhatian pemerintah dan seluruh stakeholders, dan pemerintah daerah yang cukup mendukung kegiatan-kegiatan Peparnas sehingga semangat bagi atlet kemudian tumbuh,” ujarnya.

Wakil Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto turut menyebut ada 144 rekor nasional dan satu rekor tingkat Asia pada PEPARNAS XVII Solo 2024.


Dukung Regenerasi Atlet Baru

Capaian tersebut merupakan sebuah prestasi atlet emas Indonesia atas potensi yang dimiliki di tengah keterbatasan. Hal itu juga mendukung adanya regenerasi atlet difabel untuk menggali potensi bagi atlet baru.

“Sukses regenerasi yang benar-benar kita dapatkan di Peparnas XVII Solo, jadi sesuai kualifikasi ini kita bisa jadi catatan untuk memperbanyak atlet baru yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan ke depannya,” ujar Rima.

Keberlanjutan para sport di Indonesia tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang inklusif, di mana atlet difabel bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang, berprestasi, dan mandiri.

Dengan demikian, Peparnas XVII Solo 2024 bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga untuk mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif.


Bukan Ajang Sampingan PON

Rima juga menegaskan bahwa Peparnas memiliki nilai yang sama pentingnya dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Ia pun berharap agar pandangan masyarakat terhadap Peparnas tidak lagi hanya sebagai ajang sampingan, tetapi sebagai perhelatan yang sama pentingnya dalam meningkatkan kemampuan atlet disabilitas.

Selama Peparnas XVII Solo 2024, penyelenggara telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap nilai inklusif dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas. Dari transportasi dengan aksesibilitas khusus, jalur kursi roda di berbagai tempat, hingga pelatihan khusus bagi panitia dan relawan mengenai cara memberikan pelayanan inklusif. Semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman positif bagi atlet, ofisial, dan pengunjung.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya