3 Alasan Tumbangnya Timnas Indonesia di Markas China

Timnas Indonesia mengalami kekalahan perdana dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah menghadapi Timnas China. Pertandingan ini berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) dalam lanjutan Grup C putaran ketiga.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 16 Okt 2024, 00:01 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick (kiri) berusaha merebut bola pemain China, Jiang Guangtai saat laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Qingdao Youth Stadium, Qingdao, China, Selasa (15/10/2024). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia mengalami kekalahan perdana dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah menghadapi Timnas China. Pertandingan ini berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) dalam lanjutan Grup C putaran ketiga.

Indonesia harus mengakui keunggulan China dengan skor 1-2. Tim Garuda kebobolan dua gol yang dicetak oleh Baihelamu Abuduwaili pada menit ke-23 dan Yuing Zhang di menit ke-44. Meskipun demikian, Indonesia berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol yang dicetak oleh Thom Haye pada menit ke-86.

Penyebab Kegagalan Timnas Indonesia

Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi skuad asuhan Shin Tae-yong. Beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pertandingan China vs Indonesiaperlu dicermati untuk perbaikan di masa mendatang. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang berkontribusi terhadap hasil negatif ini:

  • Defensif yang kurang solid, yang menyebabkan kebobolan dua gol di babak pertama.
  • Keterbatasan dalam menciptakan peluang yang berujung pada gol.
  • Kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pemain di lapangan.

Dengan hasil ini, Timnas Indonesia harus segera mengevaluasi performa dan strategi agar dapat tampil lebih baik pada pertandingan berikutnya. Penampilan yang konsisten dan perbaikan di sektor-sektor yang lemah menjadi kunci untuk meraih hasil positif di kualifikasi selanjutnya.


Kelengahan Lini Belakang

Witan Sulaeman, pemain Timnas Indonesia, terlibat dalam perebutan bola yang sengit dengan Li Lei, pemain dari China. Pertandingan ini merupakan bagian dari putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Qingdao Youth Stadium. Pertarungan ini menunjukkan semangat juang tinggi dari kedua tim dalam meraih poin penting di kualifikasi menuju ajang sepak bola dunia.

Timnas Indonesia mengalami kesulitan dalam pertandingan melawan China, yang terlihat jelas dari kebobolan dua gol yang seharusnya bisa dihindari. Masalah utama terletak pada kelengahan pemain di lini pertahanan, yang menjadi faktor penentu dalam hasil akhir pertandingan.

Gol Pertama yang Mengubah Permainan

Gol pertama China dicetak oleh Beihelamu Abuduwaili, yang merupakan hasil dari kesalahan komunikasi di lini belakang. Pada momen tersebut, Shayne Pattynama berusaha membiarkan bola keluar lapangan, namun bola justru berhasil direbut oleh Shenlong Jiang, pemain China yang sigap. Jiang kemudian mengoper bola kepada Baihelamu Abuduwaili, yang berada dalam posisi bebas tanpa penjagaan. Sayangnya, upaya Asnawi untuk menutup ruang tembak datang terlambat, sehingga menghasilkan gol pertama bagi tim lawan.

Pentingnya Kedisiplinan di Lini Pertahanan

Kebobolan gol yang mudah ini menunjukkan pentingnya kedisiplinan dan komunikasi di antara pemain. Timnas Indonesia perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi, agar dapat tampil lebih baik di pertandingan mendatang. Kedisiplinan dalam menjaga posisi dan pengawasan terhadap pemain lawan menjadi kunci untuk menghindari situasi serupa di masa depan.

Kesimpulan

Dengan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan kebobolan, Timnas Indonesia diharapkan dapat meningkatkan performa mereka dalam pertandingan berikutnya. Fokus pada penguatan lini pertahanan dan peningkatan koordinasi antar pemain akan sangat membantu dalam menghadapi lawan-lawan di masa depan.


Peran Mees Hilgers

Witan Sulaeman, pemain Timnas Indonesia, terlibat dalam perebutan bola dengan Jiang Guangtai, pemain dari China, dalam pertandingan lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Qingdao. Pertandingan ini menjadi momen penting bagi kedua tim dalam upaya mereka meraih posisi terbaik di kualifikasi. Witan menunjukkan semangat juang yang tinggi, berusaha keras untuk menguasai bola dan memberikan kontribusi maksimal bagi timnya. Sementara itu, Jiang Guangtai berusaha mempertahankan posisinya, menambah ketegangan dalam laga yang penuh strategi ini. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang adu skill, tetapi juga mencerminkan semangat kompetisi yang tinggi antara kedua negara.

Mees Hilgers menunjukkan performa yang cukup solid dalam pertandingan ini. Pada babak pertama, pemain FC Twente ini berperan penting dalam mendistribusikan bola, terutama dalam skema build-up tim. Meskipun demikian, penempatan posisi Hilgers oleh pelatih Shin Tae-yong menimbulkan beberapa pertanyaan.

Posisi yang Dipertanyakan

Hilgers diposisikan lebih melebar ke kanan, yang menjadi sorotan dalam analisis taktik. Penempatan ini berkontribusi pada terciptanya gol kedua dari tim lawan. Ketika Hilgers terlalu melebar, ia mengalami kesulitan untuk menutup ruang yang ditinggalkan oleh Jay Idzes saat bergerak ke kiri. Hal ini memberikan kesempatan kepada striker China, Yuning Zhang, untuk mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan menerima umpan terobosan dari tengah.

Pentingnya Penempatan Posisi dalam Pertandingan

Penempatan posisi yang tepat sangatlah krusial dalam permainan sepak bola. Ketika seorang pemain tidak berada di posisi yang ideal, hal ini dapat dimanfaatkan oleh lawan. Dalam kasus Mees Hilgers, posisi yang lebih melebar justru mengakibatkan celah yang dapat dieksploitasi oleh lawan, yang berujung pada gol.

Kesimpulan

Performa Mees Hilgers dalam pertandingan ini menunjukkan potensi yang baik, namun penempatan posisi yang kurang tepat dapat memengaruhi hasil akhir. Dalam sepak bola, setiap detail, termasuk posisi pemain, sangat berpengaruh terhadap strategi dan hasil permainan.


Timnas Indonesia Sulit Ciptakan Peluang

Nathan Tjoe-A-On, pemain Timnas Indonesia, terlibat dalam perebutan bola melawan Wei Shiha dari tim China. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan berlangsung di Qingdao Youth Stadium. Momen ini menyoroti intensitas dan semangat juang para pemain dalam meraih hasil terbaik untuk tim nasional.

Timnas Indonesia menunjukkan performa yang kuat dalam penguasaan pertandingan dengan persentase mencapai 74 persen. Meskipun dominasi ini terlihat mengesankan, tim Garuda menghadapi tantangan dalam menciptakan peluang yang signifikan.

Peluang yang Terbatas di Babak Pertama

Selama babak pertama, sebagian besar upaya serangan dari skuad Garuda dilakukan dari luar kotak penalti. Ragnar Oratmangoen dan rekan-rekannya mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan ketat Timnas China, sehingga peluang yang tercipta pun sangat minim.

Momen Kunci di Babak Kedua

Hanya satu peluang emas yang berhasil diciptakan oleh Timnas Indonesia pada babak kedua. Momen tersebut terjadi ketika terjadi kemelut di dalam kotak penalti lawan. Beruntung, Thom Haye berhasil memanfaatkan situasi ini dengan baik dan mengubahnya menjadi gol yang berharga bagi tim.

Kesimpulan

Walaupun Timnas Indonesia mendominasi penguasaan bola, tantangan dalam menciptakan peluang tetap menjadi fokus yang perlu diperbaiki. Peningkatan dalam hal ini akan sangat penting untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya