Perjalanan Hidup Denny Tuejeh, dari Anak Sopir Angkot hingga Jadi Calon Wakil Gubernur Sulut 2024

Kisah Denny Tuejeh di panggung Pilkada Sulut 2024 bukan sekadar perjalanan biasa. Ia tumbuh dari keluarga sederhana, di mana ayahnya bekerja sebagai sopir angkot.

oleh Gilar Ramdhani pada 16 Okt 2024, 05:45 WIB
Letjen TNI (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh, Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara 2024. (Instagram/dennytuejehcenter)

Liputan6.com, Minahasa Letjen TNI (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh, yang lebih akrab dikenal Denny Tuejeh, kini melangkah sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara di Pilkada 2024, berpasangan dengan Steven Kandouw (SK).

Kisah Denny Tuejeh di panggung Pilkada bukan sekadar perjalanan biasa. Ia tumbuh dari keluarga sederhana, di mana ayahnya bekerja sebagai sopir angkot. Namun, kesederhanaan itulah yang membentuk keteguhan hatinya, membangun karakter kuat yang mengantarnya menjadi pemimpin.

Sebagai anak dari sopir angkot, Denny muda sudah terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan. Namun, justru dari situ ia belajar bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk maju.

"Kehidupan yang sederhana mengajarkan saya untuk terus berusaha dan tidak menyerah," kata Denny Tuejeh.

Keluarganya menanamkan nilai-nilai kerja keras, kejujuran, dan ketulusan, yang kemudian menjadi fondasi utama bagi Denny Tuejeh untuk meraih mimpi-mimpinya.

Sekolah di SMA Katolik Karitas Tomohon menjadi titik awal Denny menyadari potensi yang ia miliki. Menurutnya, pendidikan bukan hanya tentang belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter.

Di sinilah ia mulai membangun impiannya untuk menjadi pemimpin. Keyakinan akan pentingnya pengabdian mulai terpatri dalam dirinya.

“Sekolah adalah tempat menempa masa depan,” kenangnya. 

Pada tahun 1988, Denny memutuskan bergabung dengan militer. Langkah ini mengubah hidupnya selamanya. Dengan tekad yang kuat dan dedikasi tanpa batas, ia meniti karier di dunia kemiliteran hingga mencapai puncak sebagai Letjen TNI.

Dengan kepemimpinan saat menjadi TNI, Denny memiliki modal bagus jika nanti mendapat amanah rakyat. Ketika menjadi komandan, Denny selalu mengingatkan kebersamaan kepada anggotanya jika ingin mencapai keberhasilan dan kesejahteraan.


"Mr. Smile" yang Tegas dan Perhatian

Letjen TNI (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh, Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara 2024. (Instagram/dennytuejehcenter)

Dalam perjalanannya, Denny tidak hanya dikenal karena kompetensinya, tetapi juga sifatnya yang humanis. Sehingga muncul julukan si “Mr. Smile”. Meski sering dihadapkan pada keputusan-keputusan sulit, Denny selalu tampil dengan senyuman khas.

Senyum itu bukan sekadar ekspresi, melainkan cerminan sifat humanis yang tulus. Di balik itu, terdapat ketegasan seorang pemimpin yang mampu mengambil keputusan demi kepentingan banyak orang.

Denny Tuejeh memiliki pandangan bahwa seorang pemimpin sejati haruslah menjadi pelayan bagi rakyatnya. Filosofi ini ia pegang teguh sepanjang kariernya.

Baginya, kepemimpinan tidak hanya tentang ketegasan, tetapi juga kasih dan perhatian kepada sesama. Ia percaya bahwa pengabdian sejati membutuhkan pengorbanan dan kepedulian terhadap orang lain.

Dalam kancah politik, Denny menghadirkan nuansa kepemimpinan yang berbeda. Di tengah kerasnya kompetisi, ia menawarkan solusi yang penuh kemanusiaan dan harapan bagi masa depan.


Ingin Membangun Tanah Kelahiran

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw dan Denny Tuejeh. (Instagram/dennytuejehcenter)

Di mata masyarakat Sulawesi Utara, Denny disebut-sebut sebagai sosok yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi daerah ini dengan bijaksana dan penuh cinta.

Setelah puluhan tahun mengabdi di tingkat nasional, Letjen (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh kembali ke kampung halamannya.

Sebagai putra asli Minahasa, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan yang terbaik bagi Sulut. Bersama Steven Kandouw, Denny berkomitmen untuk membawa daerah ini ke era yang lebih sejahtera dan adil.

"Kepemimpinan ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang kita semua," ujar Denny.

Baginya, masa depan Sulawesi Utara haruslah diukir bersama, dengan kepemimpinan yang solid dan humanis. Di bawah kepemimpinan yang tegas namun penuh kasih, ia yakin Sulut akan melangkah maju dengan pasti

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya