Stella Christie Calon Anggota Kabinet Prabowo adalah Ilmuwan Cognitive Science, Apa Itu?

Apa itu Cognitive Science yang ditekuni oleh Professor Stella Christie tersebut?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 16 Okt 2024, 14:03 WIB
Stella Christie Calon Anggota Kabinet Prabowo adalah Ilmuwan Cognitive Science, Apa Itu? (doc: zgc forum)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu nama yang dipanggil oleh Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara pada Selasa (15/10/2024) adalah Professor and Research Chair Tshingua University, Stella Christie

"Saya adalah ilmuwan bidang cognitive science, adalah mempelajari bagaimana kita berpikir, jadi tentang otak dan cara pikiran yang memasukkan manusia, hewan, artificial intelligence (AI)," ucapnya kepada awak media, seperti dikutip dari Kanal News Liputan6, Selasa (15/10/2024).

Lebih lanjut, dia mengklaim bahwa ia menyelesaikan S1 di Harvard University, S2 dan S3 di North Western University, serta kini menjadi Guru Besar di Chinghua University. 

Lalu, apa itu Cognitive Science yang ditekuni oleh Professor Stella Christie tersebut?

Dihimpun dari Fortinet, Cognitive Science atau ilmu kognitif adalah salah satu disiplin ilmu yang mengeksplorasi kecerdasan dan pikiran manusia. Definisi sains kognitif ini berasal dari istilah "kognisi," yang mengacu pada penggunaan berbagai jenis pemikiran, seperti pengambilan keputusan, emosi, bahasa, pembelajaran, persepsi, dan pemecahan masalah. 

Ilmu kognitif mencakup berbagai pendekatan, disiplin ilmu, dan metodologi yang mencakup kecerdasan buatan (AI), antropologi, ilmu komputer, linguistik, ilmu saraf, filsafat, dan psikologi.

Kombinasi disiplin ilmu ini membuat sains kognitif penting untuk mempelajari bagaimana pikiran manusia berperilaku dan fungsi. Ini memainkan peran penting dalam memahami perilaku dan kecerdasan manusia, yang merupakan pusat untuk mengembangkan program pendidikan baru dan teknologi yang lebih cerdas.

Disiplin sains kognitif telah dibentuk oleh lingkup dari berbagai bidang studi, termasuk:

 


1. Kecerdasan buatan (AI) 

Ilustrasi Kesehatan Otak (sumber: unsplash)

Tujuan awal pendiri AI adalah untuk membangun komputer yang melakukan tugas yang sebelumnya hanya terkait dengan kecerdasan manusia. Disiplin ini sekarang melibatkan penggunaan komputer atau robot yang dikendalikan komputer untuk menyelesaikan tugas dan sistem yang berisi proses intelektual karakteristik manusia, seperti belajar, makna, dan alasan.

2. Attention

Attention mengacu pada proses kognitif hanya berkonsentrasi pada satu subjek sambil mengabaikan gangguan lainnya. Ini adalah salah satu subjek yang paling banyak dipelajari dalam ilmu saraf kognitif dan psikologi.

3. Pengetahuan dan Pemrosesan Bahasa

Pengetahuan, juga dikenal sebagai epistemologi, adalah studi tentang batasan, asal, dan sifat pengetahuan manusia. Ini berasal dari Yunani kuno dan merupakan salah satu dari empat studi filosofi inti, bersama dengan etika, logika, dan metafisika. Pengetahuan terutama berfokus pada pemahaman dunia dan obsesi manusia dengan memahami dunia yang kita tinggali.

Pemrosesan bahasa dibangun di atas hal ini dengan berfokus pada bagaimana manusia memahami, memproduksi, dan memahami kalimat yang bermakna.

 


4. Pembelajaran dan Pengembangan

Intelligent quotient (IQ) adalah sebuah pengukuran atas sifat kecerdasan yang dimiliki setiap orang. (Foto: Pexels/meo)

Belajar adalah kemampuan seseorang untuk mengubah perilaku mereka melalui pengalaman. Ini telah lama dipelajari oleh para ilmuwan dan mencakup berbagai metodologi, dari pemecahan masalah dan pembiasaan hingga asosiasi, diskriminasi, imitasi, wawasan, dan pembelajaran persepsi.

5. Memory

Memory adalah proses kognitif yang memungkinkan individu untuk memahami, menyimpan, dan mengambil informasi. Ini adalah bagian penting dari proses pembelajaran, karena memungkinkan orang untuk mempertahankan pengetahuan tentang hal -hal yang telah mereka lihat, dengar, dan alami.

 


6. Persepsi

Ilustrasi otak manusia Credit by unsplash.com/robina weermeijer

Persepsi adalah proses manusia yang mengubah stimulasi sensorik menjadi pengalaman untuk membentuk pendapat berbagai subjek. Namun, persepsi itu sendiri tidak dapat diamati secara publik tetapi hanya oleh individu. Beberapa sarjana berpendapat bahwa persepsi bergantung pada sifat individu otak dengan bantuan dari pembelajaran dan perkembangan.

7. Kesadaran (consciousness)

Kesadaran mengacu pada pengalaman subyektif pikiran manusia dan perasaan yang didapat orang dari persepsi mereka tentang dunia di sekitar mereka. Istilah ini biasanya didefinisikan sebagai terjaga dan memperhatikan keberadaan sesuatu. Tetapi dari perspektif ilmu saraf, makna bergeser ke arah otak menjadi aktif, yang mempertimbangkan keadaan lebih lanjut seperti kewaspadaan, bermimpi, dan terjaga.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya