GITEX GLOBAL 2024: ASEAN Bakal Jadi Pusat Ekonomi Digital Dunia, Apa Peran Indonesia?

GITEX GLOBAL 2024 menyinggung ASEAN akan menjadi pusat perkembangan teknologi di dunia, salah satunya Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Okt 2024, 14:04 WIB
GITEX GLOBAL, acara teknologi dan startup terbesar di dunia diadakan di Dubai World Trade Centre (DWTC) dari 14 hingga 18 Oktober (dok: Gitex Global)

Liputan6.com, Dubai Asia Tenggara atau ASEAN menjadi salah satu kawasan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi stabil di dunia. Bahkan, ASEAN kini dinobatkan sebagai Macan Asia dalam hal kekuatan ekonomi.

Bagaimana tidak, disaat negara-negara di dunia memutar otak untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, negara di kawasan Asian Tenggara ini justru tahan banting. Sebut saja Indonesia yang rata-rata pertumbuhan ekonominya masih di atas 5%.

Untuk terus meningkatkan ekonomi di ASEAN, beberapa negara mulai mengembangkan ekonomi digitalnya. Pemerintah Indonesia mencatat, potensi ekonomi digital di negaranya bisa tembus USD 109 miliar atau sekitar Rp 1.761 triliun (kurs 16.164 per USD) di tahun 2025.

“Dalam menghadapi pesatnya transformasi digital kami berpegang erat dan berkomitmen mewujudkan proyek prioritas berdasarkan empat pilar yaitu, infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital,” ujar Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo RI, Hokky Situngkir ditulis, Rabu (16/10/2024).

Di sisi lain, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto prediksi pertumbuhan ekonomi digital di pasar ASEAN bisa mencapai USD 2 triliun pada 2030.

Prediksi tersebut sejalan dengan adanya Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang telah dilakukan negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia. Menurut Airlangga, DEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.  

"Dengan program ini diharapkan ekonomi ASEAN yang business as usual adalah USD2 triliun menjadi USD 2 triliun. Jadi ekonomi Indonesia yang 2030 diperkirakan untuk digital USD 360 miliar itu akan naik jadi USD 600 miliar," kata Airlangga.

ASEAN Bakal Jadi Pusat Teknologi Dunia

Sejalan dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia, dunia juga mnelihat bahwa ASEAN akan menjadi salah satu game changer dalam perkembangan teknologi planet ini.

Executive Vice President of the Dubai World Trade Centre (DWTC), Trixie LohMirmand di GITEX Global 2024 menyebut kini banyak perusahaan teknologi dunia mulai berinvestasi di negara-negara ASEAN.

"Amazon mengumumkan investasi sebesar USD 9 miliar dolar di bidang AI cloud di Singapura. Lalu, Microsoft menginvestasikan di Malaysia. Ada juga USD 1,9 miliar di Indonesia.  Selain itu, ada banyak berita menarik, investasi besar, dan minat yang luar biasa di pasar Asia, terutama Asia Tenggara, yang disebut Macan Asia," katanya.

Trixie menambahkan, pada 2025, Singapura akan menjadi host dalam pegelaran event pameran perusahaan teknolgi dunia, GITEX Asia pada April 2025.

"Momentum adalah kuncinya. Tahun ini dan tahun depan adalah tentang momentum, baik untuk perusahaan besar, UKM, startup, maupun Big Tech. Kita harus bergerak cepat bersama dunia untuk mengikuti evolusi yang terjadi," pungkasnya.

Untuk itu, Dia mengajak semua negara dunia untuk berkolaborasi dalam membangun ekonomi digital dunia, khususnya melalui pasar kawasan ASEAN.


3.500 Perusahaan Pamer Inovasi Teknologi di Dubai

GITEX GLOBAL, acara teknologi dan startup terbesar di dunia diadakan di Dubai World Trade Centre (DWTC) dari 14 hingga 18 Oktober (dok: Ilyas)

GITEX GLOBAL kembali menjadi puncak pameran perusahaan teknologi dunia. Dalam edisi ke-44, acara diselenggarakan di Dubai World Trade Centre (DWTC) dari 14-18 Oktober 2024.

Dengan tema 'Global Collaboration to Forge a Future AI Economy', GITEX GLOBAL 2024 menghadirkan lebih dari 6.500 perusahaan teknologi dunia, 1.800 startup, dan 1.200 investor dari lebih dari 180 negara.

"GITEX GLOBAL di Dubai, kami akan menutup tahun dengan manuver signifikan dari komunitas teknologi kami melalui kolaborasi global dan keterlibatan banyak pihak. Melalui upaya ini, kami akan membentuk persaingan yang kompetitif menuju supremasi digital regional dan internasional," kata Wakil Presiden Eksekutif DWTC, Trixie LohMirmand, penyelenggara GITEX GLOBAL di Dubai, Minggu (13/10/2024).

Dia menambahkan, dengan partisipasi internasional di GITEX GLOBAL 2024 yang melonjak hampir 40 persen, ini menjadi barometer dan ambisi banyak negara berkembang kini dengan percaya diri membangun misi digitalnya ke dalam ekonomi AI global di masa depan.

"Sebagai acara teknologi paling besar, kami berkomitmen untuk secara strategis mendorong generasi teknologi yang digerakkan oleh AI melalui startup, scale-up, dan unicorn," tambah dia.

Proyeksi Ekonomi AI

Menurut Fortune Business Insights, pasar AI global diproyeksikan mencapai USD 621 miliar pada 2024 atau setara dengan Rp 9,6 kuadriliun dan melambung menjadi USD 2,7 triliun atau Rp 42 kuadriliun pada 2032. Mengingat pengaruh dan dampaknya saat ini dan di masa depan, teknologi ini akan menjadi pusat perhatian global.


3.500 Perusahaan Pamer Inovasi Digital

XPENG AEROHT, perusahaan mobil terbang asal China mengenalkan inovasi mobil terbang terbarunya di GITEX GLOBAL 2024, Dubai (Dok: Ilyas)

Di GITEX GLOBAL 2024 ini, 3.500 perusahaan menampilkan inovasi terobosan terbaru di bidang AI, IoT, data, dan cloud.

Di antara mereka adalah TECOM Group PJSC, yang sudah menjadi peserta GITEX GLOBAL secara 25 tahun berturut-turut.

Wakil Presiden Eksekutif Komersial TECOM Group PJSC dan Managing Director Dubai Internet City, Ammar Al Malik mengatakan sistem pro-Inovasi di Dubai menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi digital global.

"GITEX GLOBAL adalah landasan peluncuran untuk membuka potensi ini, dan sebagai pusat teknologi terkemuka di kawasan ini," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya