Intel dan AMD Berkoalisi untuk Tantang Qualcomm, Tanda Perang Chipset Semakin Sengit?

Intel dan AMD bekerja sama dalam ekosistem x86 baru untuk menghadapi ancaman ARM dari Qualcomm. Apa dampak kerja sama ini bagi masa depan PC dan dunia teknologi?

oleh Yuslianson diperbarui 17 Okt 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi chipset, prosesor.

Liputan6.com, Jakarta - AMD dan Intel, dua raksasa teknologi yang biasanya bersaing ketat, kini bergabung dalam satu kelompok penaseihat ekosistem x86 baru.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dominasi arsitektur x86 di tengah gempuran prosesor berbasis RAM dari Qualcomm, yang belakangan ini semakin populer.

Koalisi ini mengundang perhatian besar karena Intel dan AMD dikenal sebagai rival dalam memproduksi prosesor terbaik di dunia.

Kini, AMD dan Intel bekerja sama untuk membentuk masa depan komputasi dengan fokus pada kompitasi dengan fokus pada kompatibilitasdan konsistensi arsitektur x86.

Seperti diketahui, x86 adalah arsitektur mikroprosesor yang telah menjadi fondasi komputasi modern selama 50 tahun terakhir dan Intel bersama AMD adalah dua pemimpin utama memproduksi prosesor berbasis x86 saat ini.

Namun, dengan semakin berkembangnya ARM--digunakan Qualcomm di PC dan Apple dalam produk Mac terbaru--Intel dan AMD melihat ancaman serius.

Mengapa Qualcomm Menjadi Ancaman?

Qualcomm awalnya dikenal di pasar mobile kini telah membawa inovasi chipset berbasis ARM ke dunia PC, dan meluncurkan Snapdragon X Elite dan laptop Copilot+.

Menurut beberapa proyeksi, ARM akan menguasai 40 persen pasar laptop pada 2029, dengan 20 persen penjualan pada tahun depan.

Ini merupakan angka tidak bisa diabaikan oleh Intel dan AMD, mengingat saat ini mayoritas komputer desktop dan laptop menggunakan prosesor berbasis x86.

Dengan dominasi ARM terus meningkat, persaingan antara kedua arsitektur chipset ini akan terus memanas, menawarkan pilihan lebih luas bagi konsumen.


Qualcomm akan Beli Sebagian Bisnis Chip Intel?

Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang diperkenalkan di Hawaii, Amerika Serikat. (Liputan6.com/Yuslianson)

Di sisi lain, beredar rumor mengejutkan di industri semikonduktor, yang mana Qualcomm disebut tengah menjajaki kemungkinan untuk mengakuisisi sebagian dari bisnis chip Intel guna meningkatkan portofolio produk perusahaan.

"Pembuat chip seluler tersebut telah mempertimbangkan untuk mengakuisisi beberapa bagian dari Intel, yang tengah berjuang untuk menghasilkan uang dan berupaya untuk melepaskan unit bisnis serta menjual aset lainnya," kata seorang sumber, dikutip dari Reuters, Jumat (6/9/2024).

Bisnis desain chip Intel sangat diminati oleh para eksekutif Qualcomm, tetapi mereka tengah mengincar semua unit desain perusahaan. Namun menurut sumber lainnya, bisnis server Intel sepertinya kurang diminati Qualcomm.

Qualcomm mengaku belum menghubungi Intel terkait potensi akuisisi dan menolak berkomentar mengenai rencana perusahaan.


Qualcomm Menyusun Rencana Pembelian Intel?

Logo Qualcomm Snapdragon di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

"Intel sangat berkomitmen pada bisnis PC," kata seorang juru bicara Intel. Sementara Qualcomm menolak untuk berkomentar.

Qualcomm yang bernilai USD 184 miliar (sekitar Rp 2.833 triliun) telah menyusun rencana untuk membeli beberapa bagian bisnis Intel selama berbulan-bulan.

"Ketertarikan dan rencana Qualcomm belum dirampungkan dan dapat berubah," demikian menurut sumber tersebut.

Dulu dikenal dengan kampanye pemasaran "Intel Inside", partner bisnis Intel membuat chip laptop dan desktop yang digunakan di berbagai perangkat di seluruh dunia.


PC Berotak AI

Logo Intel di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

Para eksekutif mengatakan pengenalan PC dengan kecerdasan buatan (AI) akan mendorong konsumen untuk meningkatkan komputer mereka dan menghasilkan lebih banyak penjualan.

Qualcomm menghasilkan pendapatan keseluruhan sebesar USD 35,82 miliar (sekitar Rp 55 triliun) pada tahun fiskal terakhirnya.

Awal minggu ini Intel meluncurkan chip PC baru yang disebut Lunar Lake, di mana menurut para eksekutifnya menawarkan kinerja yang unggul untuk aplikasi AI.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. membuat sebagian besar chip tersebut, yang sebelumnya dilakukan Intel secara internal.

Infografis 7 Tips Bijak Gunakan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya