Melihat Sederet PR Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo

Seperti diketahui, Prabowo telah mulai menyusun kabinetnya untuk ditugaskan sebagai menteri pada Senin lalu (14/10) di Kertanegara, Jakarta Selatan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Okt 2024, 18:45 WIB
Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Prabowo disebut meminta Sri Mulyani kembali menjadi Bendahara Negara.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Terpilih Prabowo Subianto diyakini telah memilih Sri Mulyani sebagai kandidat Menteri Keuangan untuk kabinetnya.

Seperti diketahui, menjelang transisi pemerintahan baru pada 20 Oktober, Prabowo telah mulai menyusun kabinetnya, memanggil beberapa tokoh kunci untuk ditugaskan sebagai menteri pada Senin lalu (14/10) di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkapkan bahwa salah satu PR besar yang akan menjadi tugas menteri di pemerintahan Prabowo adalah pembayaran utang negara yang sudah jatuh tempo,mdan bunga utang tanpa menganggu likuiditas domestik.

"Jumlah utang jatuh tempo dan bunga utang nya kan bisa Rp.1.350 triliun, kalau di tutup lewat penerbitan utang baru dan fokusnya ke pembeli domestik maka bisa buat kontraksi sektor riil. Jadi perlu cara yang kreatif," kata Bhima kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Bhima juga berharap, menteri keuangan di kabinet Prabowo untuk mempertimbangkan tidak membebankan pajak baru maupun kenaikan tarif pajak dan pungutan kepada kelas menengah.

"Termasuk menunda kenaikan tarif PPN 12%. Kelas menengah sudah tertekan sehingga setiap tambahan tarif pajak akan melemahkan konsumsi domesik," jelas dia.

Dia melanjutnya, menteri keuangan periode baru juga diharapkan bisa mempercepat pendanaan transisi energi dengan kerjasama negara maju yang efektif maupun sumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pengalihan subsidi energi.

 


Jumlah Kementerian/Lembaga Menggemuk, Ini Sederet PR Menkeu Era Prabowo

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan pada pada Kamis, 7 Maret 2022.

Adapun PR lainnya yaitu memastikan APBN dapat dimanfaatkan tanpa melakukan pengeluaran yang tak mendesak. 

Bhima mengingatkan, persiapan belanja pegawai dan belanja barang akan menjadi hal yang mendesak jika jumlah Kementerian/Lembaga akan bertambah di pemerintahan Prabowo.

"Menkeu perlu ketegasan untuk rem belanja yang dianggap pemborosan dan tidak urgen. Jumlah kementerian lembaga kan bertambah signifikan di era prabowo, jangan sampak APBN bocor untuk belanja yang sifatnya birokrasi dan seremonial di setiap K/L," jelas Bhima.

 "Artinya akan ada APBN Perubahan dalam waktu dekat," ujarnya.

Bhima menambahkan, jika defisit mau dijaga dibawah 3% maka tantangan ada pada relokasi anggaran. "Beberapa proyek infrastruktur akan digeser untuk mempersiapkan tambahan belanja birokrasi," bebernya.


Misi Prabowo Pilih 3 Wakil Menteri Keuangan: Kejar Penerimaan Negara Jumbo

Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono. Seorang politikus yang menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra sejak tahun 2014. Pada 18 Juli 2024, ia diangkat menjadi Wakil Menteri Keuangan II mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memilih tiga Wakil Menteri Keuangan. Salah satu tugasnya adalah melakukan optimalisasi penerimaan negara.

Tiga nama yang menjadi calon Wakil Menteri Keuangan yakni, Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu. Dua di antaranya kini menjabat sebagai Wamenkeu, di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Periode 2005-2007 Anggito Abimanyu mengungkap tugas yang diberikan oleh Prabowo Subianto.

"Begini, jadi kami ini 3 in 1 ya, trio bertugas untuk membantu kelancaran tugas dari menteri keuangan," ujar Anggito usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Salah satu yang dimintanya adalah optimalisasi penerimaan negara. Bahkan, diharapkan penerimaan negara bisa setara dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Kamboja.

"Tadi pesannya sudah cukup banyak, salah satu diantaranya adalah optimalisasi penerimaan negara," kata dia. 

"Jadi yang penting adalah dalam waktu yang segera, kita harus punya program strategis untuk bisa meningkatkan penerimaan negara yang setara dengan beberapa negara lain, bahkan beliau menyebutkan tadi Kamboja, 18 persen," ia menambahkan.

Anggito bilang, para wakil menteri keuangannantinya diminta meracik kebijakan dan strategi untuk mencapai target tersebut.

"Kita diminta untuk melakukan segala upaya strategi dan tata cara maupun kebijakan untuk mencapai itu semua," tegasnya.

Sri Mulyani Dibantu 3 Wakil Menteri Keuangan

Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto memilih 3 calon wakil menteri keuangan. Nantinya, ketiganya akan mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029.

Hal tersebut diungkap Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono usai bertemu dengan Prabowo. Dia tidak sendiri, ada Wamenkeu Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu yang kabarnya didapuk pada posisi yang sama.

"Ya beliau memberikan kita tugas sebetulnya tugas yang sangat penting, sangat sebenarnya sangat tanggung jawab yang besar," ujar Thomas, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Dia mengatakan, ketiganya diminta membantu kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani sebelumnya juga sudah dipanggil Prabowo pada Senin, 14 Oktober 2024.

"Kami disuruh membantu ibu Menkeu dalam hal ini ibu Sri Mulyani, kami bertiga adalah trio dari Wamen, 3 in 1 dan tugas-tugas itu akan kita kerjakan sebaik mungkin," ujar Thomas.

Pada kesempatan yang sama, Suahasil Nazara mengungkap pesan yang disampaikan Prabowo Subianto kepada para Wamenkeu pilihannya.

"Kita akan menjaga keuangan negara di Kementerian Keuangan, mendorong pembangunan kita, menciptakan investasi dan mendukung sektor-sektor untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat ke depannya," bebernya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya