Liputan6.com, Batam - Puncak fenomena Hunter Moon atau bulan purnama pada Oktober akan terjadi malam ini, Kamis (17/10/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Hang Nadim Batam menyebutkan, fenomena alam langka ini dapat disaksikan di wilayah Kepulauan Riau selama cuaca tidak berawan dan hujan.
Advertisement
"Selama (wilayah Kepri) tidak berawan tebal dan hujan maka bisa disaksikan," kata Prakirawan Nizam Mawardi, Kamis (17/10/2024).
Nizam menjelaskan fenomena ini bisa dilihat selama 3 hari, dari tanggal 16, 17 dan 18 Oktober. Hari ini menjadi puncaknya bulan purnama Oktober.
Dia menyebut fenomena ini paling bagus dilihat setelah bulan terbit, karena paling besar setelah terbit. Bulan sudah terbit dari pukul 17.39 WIB dan terbenam pada 05.03 WIB.
"Paling bagus sesaat setelah terbit, karena terlihat paling besar sesaat setelah terbit," katanya.
Nizam juga mengatakan, masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena Hunter Moon dapat disaksikan di arah timur yang menjadi arah terbitnya bulan.
"Terbitnya di arah timur, bisa dicari lokasi arah timur yang luas pandangannya," kata Nizam.
Tidak Bahaya tapi Wajib Waspada
Meski tidak berpotensi menimbulkan dampak bahaya, fenomena Hunter Moon perlu diwaspadai masyarakat di kawasan pesisir karena sewaktu terjadi bulan purnama, ketinggian pasang surut laut akan naik. Kenaikan ini, lanjut dia, gelombang pasang sekitar 0,5 meter dari rata-ratanya.
"Untuk wilayah pesisir harap waspada terhadap kenaikan gelombang pasang tersebut, terutama dari hari ini hingga tanggal 19 Oktober," ujarnya.
Advertisement