Liputan6.com, Jakarta - Mulut kering atau yang dikenal dengan istilah Xerostomia, sering dianggap sepele dan sering diabaikan oleh banyak individu. Namun, seorang dokter gigi terkemuka mengingatkan bahwa gejala ini bisa menjadi pertanda penyakit serius yang patut diwaspadai.
Mulut kering, yang terjadi karena berkurangnya produksi air liur, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penuaan, mendengkur, penggunaan obat-obatan, merokok, atau konsumsi alkohol berlebihan. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi sinyal bahwa ada masalah kesehatan yang lebih besar.
Advertisement
Dr. Azad Eyrumlu dari Banning Dental Group menjelaskan bahwa mulut kering yang berkepanjangan seringkali menunjukkan adanya masalah kesehatan lain.
“Mulut kering bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang tidak beres di tempat lain. Ini dapat memanifestasikan dirinya dengan gejala seperti rasa lengket di mulut, tenggorokan kering atau sakit, kesulitan mengunyah atau menelan atau bahkan bau mulut," kata Dr. Eyrumlu, seperti mengutip dari Mirror, Kamis (17/10/2024).
Menurut Dr. Eyrumlu, kondisi kesehatan seperti diabetes, stroke, dan penyakit Alzheimer dapat muncul dengan gejala ini.
“Kondisi kesehatan tertentu seperti stroke, diabetes, atau penyakit Alzheimer dapat muncul dengan sendirinya dengan cara ini, sementara gejala ini juga dapat menjadi indikator gangguan autoimun seperti HIV atau sindrom Sjogren," jelasnya.
Dr. Eyrumlu menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan secara menyeluruh.
“Saat Anda mengunjungi dokter gigi, kami tidak hanya memperhatikan kesehatan mulut Anda. Kami juga dilatih untuk menemukan masalah tertentu yang lebih luas dengan kesehatan umum Anda. Sangat penting untuk tetap memperhatikan kesehatan Anda sendiri dan jika Anda melihat gejala mulut kering yang terus-menerus maka Anda harus menyoroti hal ini dengan dokter Anda."
Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai
Advertisement
Kebiasaan yang bantu menjaga kesehatan mulut dan gigi
Menjaga kesehatan mulut dan gigi sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Berikut beberapa kebiasaan yang dapat membantu, seperti dilansir dari Bright Side:
1. Gunakan obat kumur dan hindari makanan berbau
Mengonsumsi makanan seperti bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah dapat menyebabkan bau mulut yang persistem. Namun, penyebab utama bau mulut biasanya adalah kebersihan gigi yang kurang baik, di mana sisa-sisa makanan tertinggal di mulut dan membusuk, menghasilkan bau tak sedap.
Bakteri yang bertahan di permukaan lidah juga memproduksi senyawa belerang yang berbau. Di sinilah obat kumur berperan penting. Obat kumur tidak hanya membantu menghilangkan bakteri penyebab bau, tetapi juga memberikan rasa napas yang segar.
Jika obat kumur yang digunakan mengandung fluoride, manfaatnya akan lebih besar. Selain membantu mengurangi bau mulut, obat kumur tersebut juga dapat mendukung kesehatan gigi dengan mengurangi risiko penyakit periodontal dan gigi berlubang.
2. Lakukan pembersihan gigi setiap tahun
Kebersihan gigi yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk perubahan warna gigi. Jika Anda tidak menyikat gigi dengan cukup sering, bakteri, asam, dan plak dapat menumpuk, menyebabkan pembentukan plak dan karang gigi yang membuat gigi tampak kuning.
Selain menyikat gigi dua kali sehari, penting untuk mengunjungi dokter gigi setahun sekali untuk pemeriksaan dan pembersihan. Selama kunjungan ini, dokter gigi akan menghilangkan karang gigi dan plak dari area yang sulit dijangkau, menggunakan alat khusus untuk membersihkan gigi Anda.
Proses ini tidak hanya menghilangkan penumpukan yang tidak diinginkan, tetapi juga memoles gigi, sehingga membuatnya kembali berkilau dan mengurangi rona kekuningan.
Advertisement
3. Jangan menyikat gigi terlalu keras
Gusi yang sehat seharusnya berwarna merah muda dan kencang. Namun, banyak orang mengalami gusi bengkak yang bisa mengeluarkan darah atau bahkan mulai surut. Jika gusi Anda menyusut, Anda mungkin akan melihat gigi tampak lebih panjang.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena Anda menyikat gigi terlalu keras menggunakan sikat gigi berbulu keras. Disarankan untuk menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan menyikat dengan gerakan memutar tanpa memberikan tekanan berlebih, untuk melindungi gigi dari keausan.
4. Jangan lupa menyikat lidah
Menyikat lidah adalah langkah yang sering diabaikan, padahal bakteri dapat menumpuk di permukaan lidah, menyebabkan bau mulut, kesulitan mencicipi makanan, dan bahkan infeksi jamur.
Penggunaan pengikis lidah sangat disarankan, karena lebih nyaman dibandingkan menggunakan sikat gigi. Jika menggunakan sikat gigi, berkumur dengan air hangat terlebih dahulu. Mulailah dari bagian belakang lidah dan lakukan dengan lembut, hindari menyentuh gusi atau gigi. Setelah selesai, bilas mulut Anda untuk menghilangkan bakteri yang terlepas.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi dengan lebih baik.
Advertisement