Cek Fakta: Hoaks Artikel Raja Thailand Larang Warganya ke Indonesia karena Indonesia Markas Teroris

Beredar di media sosial postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 17 Okt 2024, 16:00 WIB
Cek Fakta artikel Raja Thailand larang warganya ke Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 September 2024.

Dalam postingannya terdapat artikel dari Wolipop berjudul:

"Raja Thailand: Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teroris"

Lalu benarkah postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris?


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Wolipop pada 30 Maret 2020.

Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama jurnalis yang menulis artikel tersebut. Namun dalam artikel asli berjudul "Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir"

Cek Fakta artikel Raja Thailand larang warganya ke Indonesia

Berikut isi artikelnya:

"Jakarta - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali jadi kontroversi. Di tengah pandemi Corona, Raja Maha melakukan isolasi diri di hotel mewah di daerah pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya.

Menurut laporan, Raja Maha telah memesan hotel Grand Hotel Sonnenbichl di Garmisch-Partenkirchen, Jerman. Seperti dikutip Independent, sang Raja melakukan karantina menginap bersama 20 selirnya dan bersama ratusan pelayan dan pengawalnya.

Tidak diketahui apakah sang istri ikut dalam rombongan tersebut atau tidak. Kabar terbaru menyebutkan bahwa ada 119 pengawalnya dipulangkan kembali ke Thailand karena terkait penyakit pernapasan.

Isolasi sang raja di hotel mewah tersebut menimbulkan kemarahan ribuan orang Thailand. Meski begitu, warga Thailand tidak bisa memberikan protes terlalu vokal karena ada hukum yang berbicara, di mana mereka yang mengkritik monarki bisa dipenjara selama 15 tahun.

Meski begitu, ada sebuah tagar di Twitter yang diterjemahkan "mengapa kita butuh raja? yang telah di-tweet jutaan kali dalam 24 jam terakhir terkait dengan terbangnya sang Raja ke Jerman. Sementara, pandemi Corona terus meningkat di seluruh Thailand.

Raja Maha dikenal dengan banyaknya kontroversi. Sang Raja dikenal playboy yang kerap bergonta-ganti pasangan. Sebelumnya, ia telah menikah tiga kali.

Pada 2019, Raja Maha menikah keempat kalinya dengan Suthida yang merupakan mantan pramugari yang diangkat jadi pengawalnya. Pernikahan tersebut pun jadi kontroversi karena sebelumnya Suthida adalah selingkuhannya."

Selain itu Cek Fakta Liputan6com juga tidak menemukan informasi valid terkait larangan Raja Thailand pada warganya untuk datang ke Indonesia.

Sumber:

https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-4958629/kontroversi-raja-thailand-saat-corona-tidur-di-hotel-mewah-dengan-20-selir


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris adalah hoaks.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya