Premi Asuransi Jasindo Tumbuh 29,20% per Kuartal III 2024  

PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) terus menunjukkan kinerja yang mengesankan hingga Kuartal III Tahun 2024, dengan memaksimalkan produk-produk bisnis sesuai dengan kompetensi inti mereka.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Okt 2024, 00:47 WIB
Gedung kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (dok: Jasindo)

 

 

Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jasindo terus memperkuat bisnisnya melalui penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG), dengan tujuan utama membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).

Industri asuransi berada di bawah pengawasan stakeholder untuk memastikan kepentingan publik terlindungi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam konteks ini, penerapan GCG menjadi aspek krusial bagi Jasindo dalam menjalankan bisnis asuransinya.

Menurut Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel, penerapan GCG menjadi komitmen perusahaan dalam rangka melakukan bisnis yang bersih dan baik.

“Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir, terkait bersih-bersih BUMN dan menjalankan bisnis yang bermanfaat dan menguntungkan untuk negara,” katanya, Kamis (17/10/2024).

Pendapatan Premi Naik

Penerapan GCG ini berdampak positif pada kinerja Asuransi Jasindo. Hal ini terlihat dari pertumbuhan positif kinerja Asuransi Jasindo sampai dengan Kuartal III 2024, dengan pendapatan premi mencapai Rp2,692 triliun, meningkat 29,20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Strategi perusahaan berfokus pada penguatan lini bisnis inti seperti property, energy, engineering, dan marine cargo.

Asuransi Jasindo juga memperkuat hubungan dengan nasabah, khususnya di segmen korporasi dan ekosistem BUMN, serta bekerja sama dengan dengan reasuradur terkemuka baik dalam negeri maupun overseas untuk memberikan proteksi risiko yang komprehensif.

“Jasindo optimistis dapat melanjutkan kinerja positif ini sampai dengan akhir tahun 2024 dengan fokus pada inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik,” lanjutnya.

 


Jadi Kewajiban Perusahaan

Ilustrasi asuransi. (Foto By AI)

Andy menambahkan bahwa dalam rangka memberikan perlindungan yang lebih baik kepada pemegang polis, menciptakan iklim usaha perasuransian yang kuat, serta mendukung perkembangan industri asuransi nasional, implementasi GCG merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi.

“Melalui penerapan GCG, Jasindo ingin memiliki best practice yang mengedepankan tata kelola yang baik, proses bisnis yang prudent, fundamental yang kuat, dan mampu sustain, serta sebagai bentuk transformasi dari praktik bisnis masa lalu,” jelasnya.

Selain komitmen terhadap GCG, Jasindo juga terus berupaya meningkatkan informasi, sosialisasi, serta edukasi terkait asuransi, agar masyarakat dan industri semakin sadar dan percaya untuk berasuransi. Meningkatnya kepercayaan masyarakat dan industri diharapkan dapat mendorong peningkatan pendapatan premi nasional asuransi.

 


Gelar Edukasi

Ilustrasi Formulir Asuransi Kesehatan (freepik/osaba)

Dukungan Asuransi Jasindo terhadap industri asuransi di Indonesia terlihat dari pelaksanaan kegiatan edukasi dan mengenalkan manfaat asuransi melalui penyerahan polis Personal Accident (PA) Anak Sekolah secara gratis kepada 6,000 siswa di 30 kota di seluruh Indonesia, dengan total uang pertanggungan Rp103 miliar pada 2 Juni lalu.

Sejalan dengan kegiatan yang telah dijalankan tersebut, Jasindo berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor - Dunia Indonesia (MURI) dengan memecahkan rekor "Pemberian Polis Asuransi Kecelakaan Diri Kepada Siswa Terbanyak".

“Kami ingin membentuk kesadaran akan risiko dan asuransi generasi muda Indonesia sejak dini, karena keberlanjutan industri asuransi terletak di tangan generasi mendatang,” tutupnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya