Deretan Hoaks Catut Nama Filipina, dari Isu Vaksin Hingga Pertanyakan Teroris di Indonesia

Hoaks bisa mencatut negara mana saja tak terkecuali Filipina. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 17 Okt 2024, 18:00 WIB
Cek Fakta Vaksin Filipina membuat lima orang meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut negara mana saja tak terkecuali Filipina. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar di media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks catut nama Filipina? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Filipina Keluarkan Surat Penangkapan Bill Gates atas Rencana Pembunuhan dengan Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Maret 2023.

Unggahan klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

"(SP) Surat Perintah penangkapan BG dikeluarkan di Filipina untuk "Pembunuhan yang direncanakan" pada program vaksinasinya.

https://newspunch.com/bill-gates-arrest-warrant-issued.../

Filipina keluarkan SP penangkapan terhadap BG, di Indon...malah diberi karpet merah, diajak kerjasama 😜."

Disertai dengan tangkapan layar artikel halaman situs NEWS PUNCH berjudul,

"Surat Perintah Penangkapan Bill Gates Dikeluarkan di Filipina Untuk 'Pembunuhan Terencana' Terkait Peluncuran Vaksin"

Benarkah klaim Filipina keluarkan surat penangkapan Bill Gates atas rencana pembunuhan dengan vaksin? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Ada 5 Orang Tewas Akibat Vaksin di Filipina

Beredar viral di media sosial postingan soal kematian setelah divaksin. Postingan ini ramai dibagikan oleh pengguna Facebook dan Twitter di Filipina sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Khimiez. Dia mengunggahnya pada Minggu (9/8/2020) di Twitter.

Berikut isi postingannya:

"If someone from the village or the city health [office] does the rounds to vaccinate do not get injected it's dangerous 5 people died here in tarlac now just earlier at 9am they injected vaccines those who administered the vaccine could no longer be found! Plss pass this so others know.."

atau yang berarti:

"Jika seseorang dari desa atau dinas kesehatan kota yang berkeliling untuk vaksinasi jangan mau disuntik, itu berbahaya 5 orang meninggal di sini di Tarlac mereka menyuntikkan vaksin jam 9 pagi dan kini pemberi vaksin tidak dapat lagi ditemukan! Plss berikan ini agar orang lain tahu.."

Lalu benarkah ada lima orang meninggal dunia setelah divaksin di kota Tarlac, Filipina? Simak dalam artikel berikut ini..

3. Cek Fakta: Hoaks Artikel Presiden Filipina Pertanyakan Banyaknya Teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus Berkunjung

Beredar di media sosial postingan artikel Presiden Filipina pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus berkunjung. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 September 2024.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Detik.com dengan judul:

"Presiden Filipina bingung mengapa banyak teroris saat Paus Fransiskus datang ke Indonesia"

Lalu benarkah postingan artikel Presiden Filipina pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus berkunjung? Simak dalam artikel berikut ini..


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya