Liputan6.com, Jakarta - Kinerja keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Small and Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO) menunjukkan perjalanan yang dinamis, dengan tantangan yang dihadapi selama beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada, mengatakan melalui inovasi dan strategi yang tepat, SMESCO berhasil membalikkan keadaan dan menciptakan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan.
Advertisement
Wintor menjelaskan, BLU SMESCO merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Kinerja keuangan SMESCO diukur melalui pencapaian target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setiap tahunnya serta realisasi belanja PNBP.
Dalam perjalanan kinerja keuangannya, pada tahun 2018-2019, BLU SMESCO mengalami defisit PNBP. Salah satu faktor penyebabnya adalah dampak dari pembangunan proyek infrastruktur besar seperti LRT dan flyover di area Gatsu. Proyek-proyek ini mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi di sekitar, yang berimplikasi pada penurunan pendapatan.
"LRT mulai dibangun aksesnya tertutup dan ada pandemi, event mulai jarang, sehingga kondisi eksternal SMESCO kondisinya defisit dari 2018," kata Wintor dalam konferensi pers Capaian 10 Tahun Kinerja BLU SMESCO KemenKopUKM, di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2024).
Selanjutnya, pada memasuki tahun 2020, SMESCO dihadapkan pada tantangan yang lebih besar yakni pandemi COVID-19. Selama periode ini, BLU SMESCO mencatat penurunan signifikan dalam PNBP.
Wintor menyebut, banyak sektor usaha, terutama UKM, terpaksa menghentikan operasional atau berkurang pendapatannya, sehingga mempengaruhi keseluruhan kinerja keuangan SMESCO.
Perubahan Strategi Penjualan
Di tengah tantangan tersebut, SMESCO melakukan perubahan strategi penjualan yang lebih fokus dan agresif melalui inovasi dan pendekatan baru dalam pemasaran. Alhasil pendapatan PNBP SMESCO mulai menunjukkan tren positif pada tahun 2022.
Upaya ini berhasil mendongkrak pendapatan, mengembalikan kepercayaan diri lembaga, dan memberikan harapan baru bagi UKM yang terdampak pandemi.
"Pada 2021 ketika saya masuk ke SMESCO kami sangat fokus pada pembenahan efesiensi, pengeluaran, termasuk memperbesar PNBP itu tugas kami selain UMKM. Jadi, tahun 2021, 2022, dan 2023 kami sangat fokus membenahi internal sehingga hasilnya bisa dirasakan, kita bisa keluar dari defisit," ujarnya.
Kemudian memasuki tahun 2023, BLU SMESCO berhasil mencatat surplus dalam kinerjanya. Pertumbuhan ini tidak hanya berlanjut, tetapi juga menunjukkan tren positif yang terus terjaga hingga tahun 2024. Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas strategi yang diterapkan serta adaptasi yang cepat terhadap kondisi pasar.
"Saya menyebutnya SMESCO sudah siap memasuki tahap kedua, tahun 2020-2023 kami sangat fokus di internal pembenahan finansial, di 2024-2029 kami siap take off," pungkasnya.
Advertisement
Smesco Ajari UMKM Algoritma Digital Marketing
Sebelumnya, Smesco Indonesia menggelar Pelatihan Digital Marketing Eksklusif bagi UMKM, sebagai upaya mendorong para pelaku UMKM agar mampu beradaptasi di tengah banyaknya persaingan usaha.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada, mengatakan pelatihan ini dapat membantu UMKM memahami cara bersaing secara efektif dalam lingkungan digital yang terus berkembang.
Selain itu, melalui pelatihan ini bisa membantu UMKM dalam memahami cara kerja algoritma untuk meningkatkan visibilitas online berdasarkan jenis platform digitalnya.
“Smesco memberikan banyak pelatihan di tahun ini, ketika ada keluhan dari UMKM yang masuk ke pusat layanan UKM, kemudian kami kumpulkan. Keluhan yang tertinggi, akan kami berikan saran perbaikan melalui webinar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, jika kurang cukup, Smesco akan memberikan layanan pelatihan sampai tuntas seperti pelatihan eksklusif ini,” kata Wientor dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Wientor menjelaskan, konsep pelatihan yang diterapkan adalah product market fit yakni analisis produk yang paling diminati dan paling laku di marketplace.
”Permasalahan terbesar UMKM adalah menyusun narasi agar konsumen mau membeli produknya, untuk itu konsep ini sangat efektif,” ujarnya.
Adapun mengenai manfaat yang didapatkan UMKM mengikuti pelatihan eksklusif tersebut, Wientor menyebut, pelatihan ini cenderung menawarkan konten yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan khusus yang dihadapi oleh UMKM.
Pemasaran Selalu Jadi Kendala
Pelatihan eksklusif menawarkan tingkat keterlibatan yang lebih intensif melalui sesi tanya jawab langsung dengan instruktur atau konsultasi pribadi.
“Ini bisa mencakup studi kasus yang lebih relevan, strategi pemasaran yang lebih terfokus dan solusi lebih spesifik untuk masalah yang dihadapi oleh UMKM. Sehingga dapat membantu UMKM untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks bisnis mereka sendiri,” ujar Wientor.
Pada kesempatan yang sama, Ahli Digital Marketer dari komunitas digital Dimensi Susanto, menambahkan, UMKM seringkali terkendala dalam hal pemasaran. Hal itu terjadi karena tidak ada kolaborasi yang mengakibatkan tidak update dan masih menggunakan pola pemasaran yang lama.
"Misalnya tren live shopping yang mampu menjaring konsumen lebih luas, jadi trennya sudah bergeser bukan lagi konten video editing based lagi,” ujarnya.
Susanto menambahkan, salah satu poin penting di dunia digital marketing adalah meninggalkan jejak digital promosi sebanyak-banyaknya agar lebih sering ditemui berdasarkan kata kunci produk yang dibutuhkan konsumen.
Advertisement