Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke PT Impera Pratama Indonesia. Sidak tersebut untuk melihat secara langsung pencetakan template braille.
Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin mengatakan, Sidak yang dilakukan KPU RI bersama Bawaslu untuk melihat sejauh mana proses pencetakan surat suara. Sidak dilakukan di percetakan PT Impera Pratama Indonesia.
Advertisement
“Kita ngecek persiapan penyediaan logistik pemilu, utamanya surat suara, salah satu yang menggembirakan mendapati penyedia menyiapkan atau membuat template braille,” ujar Afifuddin kepada Liputan6.com, Kamis (17/10/2024).
Afifuddin menilai, tidak semua percetakan menyediakan dan mampu membuat surat suara template braille. Adanya percetakan tersebut akan membantu KPU untuk menyediakan template braille kepada pemilih penyandang disabilitas.
“Kita tadi melihat contoh template braille atau alat bantu template tunanetra, untuk teman-teman disabilitas netra yang nanti akan ada di setiap satu TPS, satu template,” ucap Afifuddin.
Afifuddin menjelaskan, template braille layaknya surat suara yang berbeda, tapi ini sifatnya adalah template. Template braille merupakan semacam amplop yang bagian surat suara dapat dimasukkan.
“Sehingga surat suaranya sama, tapi ada template yang menyesuaikan, sehingga surat suara bisa dibaca lewat huruf braille,” jelas Afifuddin.
Membantu Pemilih Disabilitas
Template braille dianggap dapat membantu pemilih disabilitas menggunakan hak suaranya untuk datang ke semua TPS di Indonesia. Nantinya, setiap TPS yang menggelar Pilkada akan ada template braille yang telah disesuaikan.
“Kita berikan ke seluruh jajaran, untuk penyediaan logistik harus tersedia braille template di semua TPS, tadi kita sudah lihat salah satu contohnya,” terang Afifuddin.
Tidak hanya itu, lanjut Afifuddin, KPU bersama Bawaslu telah melihat sejumlah surat suara dari beberapa daerah sedang dicetak. Surat suara tersebut tidak hanya dicetak untuk provinsi, tetapi terdapat kabupaten dan kota.
“Tahapannya sedang berjalan, pengepakan, dan kita lihat juga sangat rapi,” ungkap Afifuddin.
Dari sidak yang dilakukan KPU RI di dua lokasi percetakan di wilayah Jawa Timur, KPU RI menilai percetakan surat suara sudah diatas 50 persen. Hal itu telah sesuai dengan perhitungan dan target yang telah ditetapkan KPU.
“Udah lebih dari 50 persen, hitungan kita sudah sesuai dengan target lah. Memang kan validasi surat suara dan seterusnya itu kan, memang kemarin agak mundur,” kata Afifuddin.
Afifuddin menuturkan, sebelum proses percetakan, KPU perlu meminta kesepakatan dan persetujuan dari Paslon. Hal itu untuk mengantisipasi adanya ada gradasi yang dinilai kurang, serta foto yang dianggap belum maksimal.
“Itu ada proses komunikasi untuk semua pihak,” tutur Afifuddin.
Advertisement
4 Provinsi
Sementara, Dirut PT Impera Pratama Indonesia, Lukat mengatakan, percetakan surat suara dilakukan untuk empat Provinsi. Adapun provinsi tersebut yakni Papua Pegunungan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.
“Kalau untuk kabupatennya cukup banyak,” ujar Lukat.
Terkait pencetakan surat suara template braille, Lukat menuturkan, telah mencetak untuk 57 titik kabupaten/kota. Percetakan yang dipimpinnya telah melakukan pencetakan versi braille sudah dilakukan sejak 2019.
“Jadi template nya seperti map, nanti di TPS akan dikawal dari KPPS, saya rasa tidak semua (perusahaan) bisa mencetak versi braille, kebetulan tempat saya bisa,” kata Lukat.
Adapun surat suara secara keseluruhan yang telah didistribusikan untuk Sulawesi Utara yakni surat suara Gubernur, Kabupaten, dan Kota. Rencananya pada 18 Oktober akan dilakukan pendistribusian ke Papua.
“Pada 22 Oktober akan dilakukan pengiriman ke Nusa Tenggara Timur dan Labuan Bajo,” jelas Lukat.
Lukat mengakui, pendistribusian surat suara ke Papua, untuk dikirim seluruhnya melalui udara atau pesawat. Hal itu untuk mengantisipasi faktor cuaca, terutama waktu dan faktor geografis.
“Ada tiga distrik (Papua) yang masih harus naik motor dan dipikul, jadi kita butuh waktu. Wilayah yang jauh-jauh itu yang diutamakan seperti Papua dan Kepri (Kepulauan Riau).
Lukat menuturkan, perusahaannya memproduksi 20.400.000 lembar surat suara untuk empat provinsi. Selain itu, pihaknya mencetak surat suara untuk beberapa kabupaten dan kota.
“Surat suara kabupaten dan kota mencakup 11 Provinsi” pungkas Lukat.