Liputan6.com, Jakarta - Arrmanatha Nasir dipilih sebagai wakil menteri luar negeri Republik Indonesia (Wamenlu RI) kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Lantas bagaimana latar belakang Arrmanatha? Berikut penjelasannya seperti dikutip kantor berita Antara:
Advertisement
Pria yang akrab disapa Tata ini lahir di Bangkok, Thailand, pada 30 Desember 1971. Dia adalah seorang diplomat dan telah bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI selama lebih dari 20 tahun.
Tata meraih gelar sarjana (S1) di Universitas Buckingham, Inggris, dalam bidang ekonomi dan melanjutkan magister (S2) di Universitas Leicester dan Universitas Indonesia.
Sebelum bergabung dengan Kemlu RI, Tata pernah bekerja di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai sekretaris kedua dan negosiator. Kemudian dia menjabat sebagai kepala sub Direktorat Pertanian di Direktorat Perdagangan, Industri, dan HKI.
Tata bergabung dengan Kemlu RI pada tahun 1997. Selama di Kemlu RI dia pernah menjadi sekretaris kedua di Perutusan Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, bertugas di Direktorat Jenderal Urusan Multilateral Kemlu RI, dan sekretaris pertama di Perutusan Tetap Indonesia untuk PBB di New York yang menangani isu-isu ekonomi dan pembangunan di forum Majelis Umum PBB dan ECOSOC (Dewan ekonomi dan sosial).
Pada tahun 2019, Tata kembali ke Jakarta sebagai kepala Departemen Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kemlu RI. Dia sempat menjadi juru bicara Kemlu RI sebelum kemudian menjadi duta besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako dan UNESCO periode 2019-2021.
Tahun 2021, Tata dianugerahi Legion d’Honneur dari pemerintah Prancis atas kontribusinya terhadap hubungan bilateral Indonesia dan Prancis di bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi.
Selanjutnya, pada 25 Oktober 2021, Tata dilantik menjadi duta besar RI untuk PBB dan Otoritas Dasar Laut Internasional.
Tata ditunjuk sebagai Wamenlu RI bersama dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta.
"Beliau (Tata) akan lebih fokus untuk Amerika dan Eropa. Saya lebih fokus ke dunia Islam," ujar Anis kepada awak media pada Selasa (15/10), di Kertanegara, usai menghadap Prabowo.