Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya bersama kelompok organisasi lintas keumatan menggagas kegiatan Ngopi Enak Rukun Indah Ngangenin atau yang disingkat Ngeriung. Menurut dia, Ngeriung diisi diskusi santai yang diikuti oleh para tokoh-tokoh agama untuk mencari solusi berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa.
“Topik dalam diskusi beragam mulai dari ekonomi hingga politik,” kata Kiai Marsudi seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (17/10/2024).
Advertisement
Kiai Marsudi tidak menampik, ada diskusi terkait transisi pemerintahan saat Ngeriung. Dia berharap proses tersebut berjalan lancar dan baik.
"Setelah pencalonan, presiden dipilih, terpilih, dilantik, dan nanti akan memilih calon pembantunya. Mudah-mudahan ini diikuti proses yang seharusnya berjalan baik," ujar dia.
Secara teknis, Kiai Marsudi mengatakan para tokoh seluruh agama memberikan ide untuk membantu cara berpikir hingga bersikap. Tujuannya, melalui Ngeriung maka umat beragama bisa saling menjaga kebiasaan yang baik bagi bangsa.
"Karena berbangsa ini intinya membangun. Kami mendorong untuk bisa bersatu padu membangun bersama. Kalau masih ada kekurangan, setiap orang ada kekurangan," dia menandasi.
Digelar KAUB MUI
Sebagai informasi, kegiatan digelar oleh Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Jakarta Pusat. Organisasi keumatan yang terlibat adalah MUI, PGI, WALUBI, MATAKIN, dan lain sebagainya.
Diketahui, mereka yang hadir adalah PBNU KH Ulil Abdalah, MUI selain Waketum MUI, Marsudi Syuhud, Wasekjen MUI, KH Manan Ghani, Ketua MUI Bidang Kerukunan, Buya Yusnar Yusuf dan PHDI, Ketut Budiase, Permabudhi, Piandi Ang Walubi, Bante Kanit PGI, Pendeta Jacky Manuputy Matakin, XS Budi Tanuwibowo KWI, Mgr Tri Harsono Penghayat Kepercayaan, Engkus Ruswana.
Advertisement