Surat Terakhir untuk Presiden Jokowi dari Aksi Kamisan

Aksi Kamisan di ujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu ditandai dengan pembacaan surat terakhir. Surat terakhir untuk Presiden Joko Widodo berisi kekecewaan dari para aktivis, pegiat, keluarga dan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa. Dalam 10 tahun kepemimpinan, Presiden Joko Widodo dianggap gagal menepati janji dalam Nawacita terkait penegakan hukum dan HAM. Impunitas terus menguat. Keluarga maupun korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih belum mendapat keadilan.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 17 Okt 2024, 19:00 WIB
Surat Terakhir untuk Presiden Jokowi dari Aksi Kamisan
Aksi Kamisan di ujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu ditandai dengan pembacaan surat terakhir. Surat terakhir untuk Presiden Joko Widodo berisi kekecewaan dari para aktivis, pegiat, keluarga dan korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atas tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa. Dalam 10 tahun kepemimpinan, Presiden Joko Widodo dianggap gagal menepati janji dalam Nawacita terkait penegakan hukum dan HAM. Impunitas terus menguat. Keluarga maupun korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih belum mendapat keadilan.
Aktivis dan pegiat hak asasi manusia sekaligus penggagas Aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih mengikuti aksi Kamisan yang ke-836 di depan Istana Negara, Kamis (17/10/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Aksi Kamisan di ujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu ditandai dengan pembacaan surat terakhir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Surat terakhir untuk Presiden Joko Widodo berisi kekecewaan atas tidak terealisasinya janji-janji untuk keadilan bagi korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) selama 10 tahun berkuasa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, janji penegakan hukum dan HAM dalam Nawacita tidak terealisasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Impunitas terus menguat. Keluarga maupun korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih belum mendapat keadilan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Aksi Kamisan merupakan gerakan yang dilakukan sekelompok orang yang melakukan aksi damai dengan berdiri di seberang Istana Merdeka, Jakarta setiap hari Kamis sore. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Aksi Kamisan dilakukan untuk menuntut penyelesaian peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu yang tidak kunjung tuntas kepada pemerintah Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Aksi Kamisan diinisiasi Maria Catarina Sumarsih, ibu dari Bernardus Realino Norma Irmawan atau Wawan. Wawan merupakan mahasiswa Unika Atmajaya yang tewas dalam peristiwa Semanggi I pada 1998. Sumarsih memastikan Aksi Kamisan akan terus ada sampai keadilan ditegakkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya