Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung signifikan pada perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024. Penguatan IHSG didukung wall street dan rupiah yang melesat.
Berdasarkan data RTI, IHSG melonjak 1,13 persen ke posisi 7.735,03. Indeks saham LQ45 menguat 0,99 persen ke posisi 958,58. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.758,67 dan level terendah 7.657,72. Sebanyak 343 saham melambung dan 230 saham melemah. 224 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.343.029 kali dengan volume perdagangan 27,3 miliar saham. Tercatat transaksi saham mencapai Rp 11,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,2 triliun. Dengan demikian, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 44,23 triliun pada 2024. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.490.
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham basic. Sektor saham basic melonjak 2,75 persen. Sektor saham energi mendaki 1,31 persen, sektor saham industri bertambah 0,72 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 1,12 persen, sektor saham properti menguat 0,60 persen. Lalu sektor saham teknologi melompat 0,82 persen dan sektor saham transportasi menanjak 0,34 persen.
Sedangkan sektor saham nonsiklikal melemah 0,29 persen, sektor saham siklikal susut 0,62 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,93 persen dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,31 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh penguatan bursa saham Amerika Serikat yang menguat ditambah dengan rupiah yang melesat pada Kamis pekan ini.Ke depan, Herditya melihat belum ada sentimen signifikan yang pengaruhi pasar.
“Ke depannya investor menantikan rilis data penjualan ritel AS, dimana juga ada ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed di akhir tahun 2024. Kemudian investor juga menanti perkembangan ekonomi China yang diperkirakan relatif melambat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham DNAR melambung 34,86 persen ke posisi Rp 167 per saham. Harga saham DNAR dibuka naik ke posisi Rp 143 dari sebelumnya Rp 124.
Harga saham DNAR sempat berada di level tertinggi Rp 167 dan terendah Rp 138 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.231 kali dengan volume perdagangan 12,1 miliar saham.
Sedangkan saham TOTL turun 0,72 persen ke posisi Rp 690 per saham. Saham TOTL dibuka susut lima poin ke posisi Rp 690 per saham. Harga saham TOTL berada di level tertinggi Rp 730 dan level terendah Rp 690 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.104 kali dengan volume perdagangan 164.140 saham. Nilai transaksi Rp 11,6 miliar.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INPS melonjak 34,81 persen
- Saham DNAR melonjak 34,68 persen
- Saham NZIA melonjak 33,78 persen
- Saham TAXI melonjak 24 persen
- Saham TNCA melonjak 24,82 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BEBS merosot 16,67 persen
- Saham MDRN merosot 12,50 persen
- Saham MIRA merosot 11,11 persen
- Saham EPAC merosot 10 persen
- Saham FIMPP merosot 9,09 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai yakni:
- Saham BBRI senilai Rp 938,7 miliar
- Saham BRMS senilai Rp 836,7 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 717,6 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 324,8 miliar
- Saham BREN senilai Rp 308 miliar.
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BSBK tercatat 87.738 kali
- Saham AWAN tercatat 57.704 kali
- Saham BRMS tercatat 43.209 kali
- Saham PSAB tercatat 36.992 kali
- Saham BTEK tercatat 36.122 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham regional Asia pada Kamis sore antara lain, indeks Nikkei melemah 269,10 poin atau 0,69 persen ke 38.911,19, indeks Hang Seng melemah 207,75 poin atau 1,02 persen ke 20.501,76, indeks Shanghai melemah 33,57 poin atau 1,05 persen ke 3.169,37, dan indeks Straits Times menguat 32,47 poin atau 0,90 persen ke 3.623,10.
Advertisement