Soal Pembekalan, Bima Arya Sebut Prabowo Ingin Samakan Frekuensi Anggota Kabinet

Menurut Bima Arya, pembekalan ini adalah satu langkah mempersiapkan transisi pemerintahan. Diharapkan, pembantu presiden yang berasal dari pelbagai latar belakang bisa memahami program-progam dan target pencapaian pemerintah ke depan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Okt 2024, 06:00 WIB
Politikus PAN sekaligus mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengikuti pembekalan calon anggota Kabinet Prabowo-Gibran di Hambalang. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengikuti pembekalan calon wakil menteri (Wamen) Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (17/10/2024).

Bima Arya mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto yang membuka pembekalan ini menyampaikan pentingnya menyamakan frekuensi dan perspektif antar-anggota kabinet dari latar belakang beragam serta menekankan prioritas pemerintahan ke depan.

"Kata beliau, latar belakang anggota kabinet berbeda-beda. Ada aktivis, ada budayawan, politisi. Maka dari itu, harus disamakan frekuensinya, perspektifnya," kata dia di Hambalang, Kamis.

Selain itu, Prabowo juga memberikan pemahaman terhadap konstelasi global yang mencakup aspek geopolitik dan ekonomi.

"Beliau menyampaikan dan menggarisbawahi daripada kita tentang seni mengelola negara secara andal, atau seni keterampilan mengelola negara," ucap dia.

Bima Arya mengatakan, pembekalan ini juga menghadirkan narasumber dari latar belakang internasional. Peserta mendengarkan paparan mengenai isu-isu pemberantasan korupsi, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan keberhasilan pertumbuhan ekonomi Dubai.

Bima Arya menilai, pembekalan calon wamen ini sangat informatif dan bermanfaat, serta memberikan wawasan yang luas bagi semua peserta.

"Jadi kami satu hari ini dibukakan perspektifnya, disamakan frekuensinya, dan kita lebih memahami apa yang dipahami oleh presiden terpilih," ucap dia.

Menurut dia, pembekalan adalah satu langkah mempersiapkan transisi pemerintahan. Diharapkan, pembantu presiden yang berasal dari pelbagai latar belakang bisa memahami program-progam dan target pencapaian pemerintah ke depan.

"Karena menurut presiden terpilih yang perlu kita kuatkan adalah kebersamaan elite. Makanya kalau orang bilang ini kabinet gemuk ya memang ini adalah kabinet yang berusaha mengakomodasi semua, yang penting sekarang kan strukturnya fungsinya koordinasi, kolaborasi itu bisa dilakukan dengan baik," ucap dia.

 


Langkah Awal Bangun Teamwork

Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan saat ditemui di Padepokan Garda Yaksa Hambalang pada Kamis (17/10/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan, mengapresiasi Presiden Terpilih, Prabowo Subianto yang telah mengadakan pembekalan bagi calon-calon wakil menteri di Padepokan Garda Yaksa Hambalang pada Kamis (17/10/2024).

Otto Hasibuan hadir sebagai peserta karena termasuk salah seorang yang diproyeksikan mengisi kursi kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membangun kerja sama yang solid di antara menteri dan wakil menteri.

"Kegiatan ini sangat luar biasa. Ini yang belum pernah terjadi. Karena Pak Prabowo itu, mengumpulkan kita ini ini, ternyata beliau itu menginginkan adanya teamwork. Ada kerja sama di antara semua para menteri, bapak-bapak menteri," kata dia di Hambalang, Kamis.

Otto menggarisbawahi pentingnya saling mengenal antar menteri maupun calon menteri demi membangun sebuah kolaborasi yang efektif.

"Jadi bayangkan aja kalau kita bekerja tanpa harus tidak mengenal satu sama lain, nggak mungkin kita kerja sama, kan? Jadi dengan ini, sekaligus satu lempar dua kena. Pertama, kita menjadi kenal satu sama lain, berinteraksi, saling berbicara, berdiskusi, sehingga nanti dalam pelaksanaan kerja kita akan menjadi lebih luas, lebih lancar," ucap dia.

 


Kagum dengan Materi Pembekalan

Jurnalis Kompas TV Ni Luh Puspa hadir di Hambalang. Dia datang satu mobil dengan pengacara Otto Hasibuan dan Mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Otto mengungkapkan kekaguman terhadap berbagai topik yang dibahas dalam pembekalan, mulai dari isu korupsi, ekonomi, hingga perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan atau AI.

"Ini membuka cakrawala pemikiran, karena kita-kita yang ada di sini kan dari dunia yang berbeda-beda," ujar dia.

"Seperti saya ini kan lawyer, praktisi lawyer yang sudah 40 tahun gitu ya. Tentu masuk dalam dunia birokrasi, kita kan mempunyai gambaran paradigma yang harus berbeda pula. Approaching-nya pun pasti juga akan berbeda pula," ucap dia.

Dia mengatakan, kegiatan semacam ini patut dicontoh. Karena betul-betul calon-calon wakil menteri langsung saling mengenal satu sama lain. Menurut dia, hal ini penting dalam menciptakan sebuah kerja sama yang baik di dalam pemerintahan.

"Nah, kalau kita sendiri tidak saling mengenal, tidak pernah bertemu, nggak mungkin kerja sama itu bisa dilakukan," ucap dia.

"Jadi, prinsipnya Pak Prabowo adalah bagaimana kerja sama ini tetap dikedepankan karena tidak mungkin satu orang memikul semuanya. Jadi, tanpa kerja sama, tanpa teamwork, tidak akan mungkin bisa kerjain pekerjaan ini. Nah, ini pesan utama dari Pak Prabowo tadi kepada kita, waktu pagi-pagi di pencerahan itu," dia menandaskan.

  

Infografis Semarak Pembekalan Calon Menteri, Wamen hingga Kepala Badan Negara di Hambalang. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya