Didorong Pertumbuhan Iklan, Netflix Cetak Kinerja Cerah di Kuartal III 2024

Pada laporan terbaru yang dirilis, Netflix telah mengumumkan hasil kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan. Layanan streaming ini berhasil mencetak laba bersih dan laba kotor yang tinggi.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 19 Okt 2024, 18:40 WIB
Ilustrasi Langganan Netflix Credit: unsplash.com/freestocks

Liputan6.com, Jakarta - Pada laporan terbaru yang dirilis, Netflix dengan kode saham NFLX telah mengumumkan hasil kuartal III 2024 yang lebih baik dari perkiraan. Layanan streaming ini berhasil mencetak laba bersih dan laba kotor yang tinggi.

Hasil ini didorong oleh pertumbuhan bisnis iklan yang signifikan. Keanggotaan atau member di tingkat layanan yang tumbuh 35% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (19/10/2024), Netflix juga berencana meluncurkan layanan ini di Kanada pada kuartal berikutnya, dan secara global pada 2025. 

Kinerja Keuangan Utama

  • Laba per saham sebesar USD 5,40, di atas ekspektasi USD 5,12,
  • Pendapatan sebesar USD 9,83 miliar, di atas prediksi USD 9,77 miliar,
  • Keanggotaan berbayar sebesar 282,7 juta, dan yang diharapkan sebesar 282,15 juta, Menurut StreetAccount

Laba bersih Netflix mencapai USD 2,36 miliar, naik dari USD 1,68 miliar tahun lalu. Sementara total pendapatan naik sebesar 15% menjadi USD 9,83 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Saham Netflix naik 5% dalam perdagangan setelah laporan ini dirilis.

Prediksi 

Untuk kuartal IV, Netflix memperkirakan memperoleh pendapatan sebesar USD 10,13 miliar sedangkan Laba per saham yakni USD 4,23.

Sepanjang tahun 2025, pendapatan diprediksi berada di kisaran USD 43-44 miliar. Seiring dengan peningkatan konten serial dan film, serta investasi di iklan dan game. Sebagian besar pertumbuhan ini diperkirakan berasal dari bertambahnya keanggotaan berbayar.

Netflix menambahkan 5,1 juta pelanggan baru pada kuartal ini, jumlah ini melebihi ekspektasi sebesar 4,5 juta. Total keanggotaan kini mencapai 282,7 juta di seluruh tingkatan layanan.


Fokus Keuangan

Netflix App Logo 3D (Photo by Renato Ramos Puma on Unsplash)

Mulai tahun 2025, Netflix akan berhenti melaporkan jumlah pelanggan dan fokus pada pendapatan serta metrik keuangan lain sebagai ukuran kinerja. 

Konten Populer dan Acara Mendatang

Netflix mempromosikan beberapa konten unggulan seperti serial baru "The Perfect Couple," "Nobody Wants This," dan "Tokyo Swindlers," serta musim baru "Emily in Paris" dan "Cobra Kai." Selain itu, beberapa film besar seperti "Beverly Hills Cops: Axel F," "Rebel Ridge," dan "Officer Black Belt" juga masuk daftar tontonan populer.

Untuk kuartal keempat, musim kedua serial hit ‘’Squid Game’’ akan dirilis, bersama acara olahraga besar seperti pertandingan tinju antara ‘’Jake Paul dan Mike Tyson’’, serta dua pertandingan **NFL pada Hari Natal**.

Dengan berbagai inisiatif ini, Netflix optimis akan tetap tumbuh dan semakin memperkuat posisinya di industri streaming.


Netflix Jadi Saham Pilihan Analis di Wall Street

Musim pelaporan laba perusahaan hampir berakhir, dan banyak perusahaan menunjukkan performa kuat meskipun terdapat tekanan pada belanja konsumen.

Bagi investor yang mencari saham dengan potensi jangka panjang, beberapa analis Wall Street terkemuka ini merekomendasikan saham-saham berikut sebagai pilihan yang menjanjikan seperti dikutip dari CNBC, ditulis Selasa (24/9/2024): 

Take-Two Interactive Software (TTWO)

Perusahaan pengembang game terkenal, Take-Two Interactive, baru saja melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2025. Seorang analis dari Baird, Colin Sebastian optimistis terhadap prospek perusahaan ini, terutama karena rilis game besar seperti "Civilization VII", "Borderlands 4", dan "Grand Theft Auto VI" (GTA VI) yang sangat dinanti oleh banyak orang.

Sebastian memperkirakan pemesanan game milik Take-Two akan tumbuh hingga 40% pada tahun fiskal berikutnya, hal ini didukung oleh perilisan game dan konsol baru.

Menurut Sebastian, GTA VI diperkirakan menghasilkan sekitar USD 3 miliar atau sekitar Rp 45,57 triliun pada tahun pertama. Ia juga menambahkan bisnis seluler dan layanan live game akan turut mendukung pertumbuhan perusahaan.

 Costco Wholesale (COST)

Rantai grosir anggota Costco juga turut menjadi sorotan. Penjualan Costco yang stabil pada Agustus, mencapai 7,1%. Meskipun ada tantangan dalam pengeluaran konsumen, Costco tetap menunjukkan kekuatan, terutama di sektor non-makanan.

Analis Baird, Peter Benedict optimistis terhadap Costco dan memperkirakan laba perusahaan lebih tinggi dari estimasi Wall Street untuk kuartal terakhir tahun fiskal ini.

Ia menyebut Costco sebagai "pokok utama pertumbuhan" dengan perluasan toko yang terus berlanjut dan kenaikan biaya keanggotaan. Target harga saham Costco yang diberikan adalah USD 975. "Daya tarik Costco bagi konsumen tetap kuat di tengah situasi ekonomi yang sulit," kata Benedict.


Netflix Jadi Salah Satu yang Menguntungkan

Netflix terus mengesankan meskipun menghadapi persaingan ketat di pasar streaming. Analis JPMorgan yaitu Doug Anmuth percaya strategi iklan Netflix yang baru akan menjadi kunci pertumbuhan masa depannya. Meskipun iklan tidak menjadi fokus utama Netflix sebelumnya, Anmuth yakin bahwa perusahaan ini memiliki potensi untuk menjadi pemain utama di industri iklan digital.

"Skala Netflix dalam iklan memang belum sebesar pesaingnya, tetapi dengan strategi yang tepat, perusahaan ini bisa memaksimalkan pendapatan dari iklan pada 2025 dan seterusnya," jelas Anmuth.

Ia memperkirakan pendapatan iklan akan mencapai 10% dari total pendapatan Netflix pada 2027, dengan target harga saham USD 750.

Bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan di jangka panjang, rekomendasi dari analis Wall Street ini bisa menjadi pilihan yang menarik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya