Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Kanker Payudara Sedunia diperingati pada 19 Oktober. Tujuan peringatan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Dengan mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, maka pengobatannya pun bisa segera dilakukan. Hari Kanker Payudara Sedunia juga hadir sebagai dukungan bagi para penyintas kanker payudara.
Mendeteksi dini kanker payudara bisa dilakukan secara mandiri. Berikut panduan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI):
Baca Juga
Advertisement
1. Cara melakukan SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI sangat mudah dilakukan. Caranya cukup dengan meraba dan melihat payudara sendiri. Perhatikan perubahan fisik pada payudara yang mungkin dapat diketahui lebih dini.
Untuk memulai SADARI, posisikan tubuh berdiri tegak di depan cermin dengan lengan menjuntai ke bawah. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada perubahan bentuk secara signifikan pada payudara.
Selanjutnya, letakkan kedua tangan di atas kepala. Langkah ini bertujuan untuk memeriksa bentuk dan ukuran payudara.
Tempatkan kedua tangan di pinggang, lalu gerakkan lengan hingga bahu ke depan. Posisi ini dapat membuat benjolan menjadi lebih terlihat.
Kemudian, tekan payudara melingkar dan perhatikan apakah ada benjolan. Tekan juga bagian puting secara perlahan untuk memeriksa apakah keluar cairan yang tidak normal.
Ikuti langkah menekan payudara tersebut dengan posisi berbaring, mengangkat lengan ke atas, dan meletakkan bantal kecil di bawah bahu kanan.
Waktu Tepat
2. Waktu tepat melakukan SADARI
SADARI tak bisa dilakukan hanya satu kali. Proses pemeriksaan mandiri ini harus dilakukan secara rutin.
Adapun waktu terbaik untuk SADARI adalah pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid. Untuk wanita menopause, SADARI bisa dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan.
3. Kenali gejala awal kanker payudara
Mendeteksi kanker payudara tidak sebatas pada proses SADARI. Waspadai juga jika terdapat beberapa tanda kanker payudara lainnya, yakni:
- Adanya perubahan bentuk, ukuran, dan kontur pada payudara
- Terdapat benjolan payudara yang mungkin terasa sakit maupun tidak
- Rasa sakit pada payudara
- Muncul cairan bernoda darah atau bening di puting
- Retraksi puting
- Distorsi payudara
- Pembengkakan atau radang
- Kulit di payudara atau puting menjadi kemerahan
4. Lakukan pemeriksaan lanjutan
Jika tanda-tanda tersebut dirasakan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan lanjutan. Tak perlu panik karena tidak semua benjolan pada payudara merupakan gejala kanker payudara.
SADARI hanya membantu deteksi dini adanya kanker payudara, sehingga proses pemeriksaan bisa dilakukan lebih awal. Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penulis: Resla
Advertisement