Begini Bocoran Sri Mulyani soal Kebijakan Fiskal Era Prabowo

Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat agar bersabar terkait kebijakan fiskal yang akan diterapkan oleh Prabowo

oleh Tira Santia diperbarui 18 Okt 2024, 21:31 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam keterangannya selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin, 8 Agustus 2022. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat agar bersabar terkait kebijakan fiskal yang akan diterapkan oleh Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Dengan pembentukan kabinet baru yang akan diumumkan oleh Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih pada tanggal 20 Oktober malam. Jadi, saya berharap sabar saja untuk beberapa pertanyaan terkait kabinet, karena nanti akan disampaikan langsung oleh Pak Prabowo dan Gibran, kemudian pelantikannya. Sabar sedikit sampai Minggu malam dan Senin," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Namun, terkait arah kebijakan fiskal ke depan, Sri Mulyani memastikan bahwa untuk tahun 2025, kebijakan tersebut sudah ditetapkan bersama DPR dan melalui konsultasi dengan Presiden Terpilih guna memberikan gambaran awal.

Sri Mulyani juga menekankan bahwa kebijakan fiskal ke depan akan difokuskan pada program prioritas Presiden Terpilih, termasuk sektor ketahanan pangan dan energi.

Peringatan Waspada

Di sisi lain, Sri Mulyani mengingatkan pemerintahan mendatang untuk tetap waspada terhadap gejolak geopolitik di Timur Tengah dan konflik yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina. Situasi tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi perekonomian dalam negeri.

"Kita harus waspada terhadap dinamika global. Geopolitik dan ekonomi saling terkait. Kami terus memantau bagaimana situasi di Timur Tengah dan Ukraina mempengaruhi ekonomi global dan kemungkinan dampaknya terhadap perekonomian domestik. KSSK akan terus mewaspadai hal ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani kembali menegaskan bahwa formasi kabinet baru akan diumumkan oleh Presiden Terpilih Prabowo pada Minggu (20/10/2024).

"Soal kabinet baru, tunggu saja sampai minggu depan. Memang APBN sudah ada, tetapi pelaksanaannya tergantung pada format keseluruhan kabinet," pungkas Sri Mulyani.


KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga di Triwulan III-2024

Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024). (Tira/Liputan6.com)

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati menegaskan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan III-2024 masih dalam kondisi yang terjaga.

“SSK pada triwulan III-2024 yakni Juli-September tetap terjaga,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter dilakukan berbagai negara utama, seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan memasuki triwulan IV-2024, dinamika ekonomi dan pasar keuangan perlu terus diantisipasi. Hal ini seiring dengan terjadinya eskalasi gejolak geopolitik di Timur Tengah.

“Kami berempat anggota KSSK, terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua LPS, menyepakati meningkatkan koordinasi dan sinergi antar keempat lembaga sistem keuangan,” ujarnya.

KSSK Mulai Waspada

Ia menegaskan bahwa KSSK akan meningkatkan kewaspadaan di tengah berbagai risiko, terutama dari eksternal yang begitu dinamis. Selain itu, KSSK juga mewaspadai potensi rambatannya terhadap perekonomian dan stabilitas sistem keuangan dalam negeri.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda saat ini didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari beberapa negara utama. Misalnya, tekanan inflasi di beberapa negara utama yang melambat atau menurun.

Alhasil, perkembangan tersebut telah mendorong Federal Funds Rate (FFR) atau suku bunga acuan di AS diturunkan atau dipangkas sebesar 50 bps ke level 4,75 persen hingga 5 persen pada September 2024.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya