Pedagang Was-was Deflasi Lagi, Prabowo dan Gibran Diminta Perbaiki Tata Niaga Pangan

Menteri sektor perdagangan dan pangan pilihan Prabowo Subianto sebaiknya bisa memperbaiki tata niaga pangan Indonesia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Okt 2024, 20:00 WIB
Kondisi perputaran ekonomi di sektor pangan sedang tidak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari catatan deflasi selama 5 bulan berturut-turut, yang dikhawatirkan bakal terjadi lagi di kemudian hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang pasar dihantui kekhawatiran adanya deflasi yang turut berdampak kurang baik. Harapannya, pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, bisa memiliki jalan keluar.

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan, menyampaikan bahwa kondisi perputaran ekonomi di sektor pangan sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, hal itu terlihat dari catatan deflasi selama 5 bulan berturut-turut, yang dikhawatirkan bakal terjadi lagi di kemudian hari.

"Terakhir kita disuguhkan dengan 5 bulan beruntun deflasi, ini menandakan bahwa persoalan pangan dalam negeri belum bisa teratasi dengan baik," ujar Reynaldi kepada Liputan6.com, Sabtu (19/10/2024).

Dia berharap, menteri sektor perdagangan dan pangan pilihan Prabowo Subianto bisa memperbaiki tata niaga pangan Indonesia.

"Maka kami ada harapan di pemerintahan yang akan datang agar ada perubahan, ada penyehatan, ada konsep tata niaga pangan dengan pengelolaan yang baik," pintanya.

Menurutnya, langkah itu perlu dilakukan bersamaan dari berbagai sektor, termasuk melibatkan lintas kementerian dan lembaga, misalnya Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, hingga Badan Pusat Statistik.

"Ini menjadi orkestrasi baru yang akan mengubah pola tata niaga kita di dalam negeri. Ini penting buat kami karena harapan pedagang pasar tentu kebijakan yang dapat diambil oleh menteri-menteri baru ini dapat berpihak kepada pedagang kecil terutama juga pelaku usaha menengah-kecil," pungkasnya.

 


Berharap Pada Prabowo

Pedagang bumbu masak melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (1/10). Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan, berharap ada solusi dalam menjaga stabilisasi harga pangan di era Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Harapannya, menteri-menteri sektor pangan bisa memiliki ramuan kebijakan tersendiri.

Dia menyadari ada sejumlah tokoh yang dipanggil Prabowo untuk menjadi menteri sektor pangan dan perdagangan, mulai dari Zulkifli Hasan, Andi Amran Sulaiman, hingga Budi Santoso.

"Khusus untuk perdagangan serta UMKM, kami memang menaruh harapan besar terhadap pemerintahan baru yang akan datang yang dipimpin Bapak Prabowo, mengenai persoalan pangan dalam negeri," kata Reynaldi kepada Liputan6.com, Sabtu (19/10/2024).

 


Solusi Hulu-Hilir

Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia berharap, ada sinergi yang terjalin dengan tepat sehingga persoalan pangan dari hulu ke hilir bisa teratasi dengan tepat pula.

"Dari hulu ke hilir perlu diurai masalahnya satu per satu karena tidak bisa hanya diselesaikan oleh Kemendag, namun perlu diselesaikan juga oleh Kementan," bebernya.

"Jadi hulu dan hilir ini berkesinambungan, perlu ada orang yang pas mengisi sesuai dengan visi dan misi Prabowo-Gibran," sambung Reynaldi.

Salah satu yang menjadi sorotannya adalah kebijakan sektor pangan selama periode Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia berharap ada corak baru sebagai pembeda dalam kebijakan di era Prabowo-Gibran.

"Sehingga menjadi pembeda dengan pemerintahan sebelumnya, karena pemerintahan sebelumnya belum cukup berhasil untuk menjaga stabilitas harga di dalam negeri," pungkasnya.

Infografis Deflasi 5 Bulan Beruntun di Indonesia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya