Susul SAIC dan GM, Chery Siapkan Baterai 6C dan Solid-State pada 2026

Menyusul SAIC dan GM, Chery tengah mengembangkan dua model baterai sekaligus, yaitu baterai 6C dan Solid-State, yang akan di perkenalkan pada 2026.

oleh Rendy Yansah diperbarui 21 Okt 2024, 18:08 WIB
Ilustrasi Baterai Solid-State yang tengah dikembangkan Chery dan akan diluncurkan pada 2026. (carsnewschina)

Liputan6.com, Jakarta - Chery mengumumkan bakal meluncurkan baterai Solid-State pada 2026. Pengumuman itu disampaikan dalam acara Konferensi Inovasi Global Chery pada 18 Oktober lalu.

Produsen asal Tiongkok itu juga akan mengumumkan baterai bernama “Kunpeng” yang akan memiliki tiga seri baterai dengan pengisian daya 6C.

Kunpeng dinilai mampu menempuh jarak 400 km dengan pengisian cepat hanya dalam waktu 5 menit.

Pada tahun ini, baterai solid-state memiliki kepadatan energi sebesar 400 Wh/kg, namun akan ditingkatkan menjadi 600 Wh/kg pada 2025.

Chery mengumumkan rencana untuk mencapai kepadatan energi baterai sebesar 400 Wh/kg tahun ini, lalu meningkat menjadi 600 Wh/kg pada 2025.

Mobil pertama yang menggunakan baterai ini akan tersedia pada 2026, dan produksi skala kecil akan dimulai pada 2027. Baterai ini diklaim mampu memberikan jangkauan hingga 1.500 km untuk kendaraan listrik.

Chery juga mengumumkan tiga jenis baterai baru di bawah merek Kunpeng, yaitu baterai litium besi fosfat persegi, baterai terner persegi, dan baterai terner silinder besar. Perlu digarisbawahi, ketiga jenis baterai ini bisa diisi daya sangat cepat hingga 6C.

Sebagai informasi, satuan C adalah singkatan dari kecepatan pengisian, dihitung dengan membagi arus pengisian (A) dengan kapasitas baterai (Ah).

Semakin tinggi angka C, semakin cepat baterai bisa diisi atau digunakan. Chery mengklaim bahwa baterai 6C mereka bisa menambah jarak 400 km hanya dalam 5 menit.


Detail Tiga Seri Baterai Kunpeng

Baterai litium iron phosphate berbentuk persegi memiliki kepadatan energi 120-160 Wh/kg, yang cocok untuk kendaraan listrik (EV) dengan jarak tempuh 200-600 km, serta kendaraan hybrid (PHEV dan EREV) dengan jarak tempuh 100-200 km.

Baterai ini mendukung pengisian cepat 1C hingga 6C dan dapat bekerja pada suhu antara -30°C hingga 65°C.

Baterai terner persegi memiliki kepadatan energi 140-200 Wh/kg ditujukan untuk kendaraan listrik jarak tempuh 600-800 km dan hybrid (PHEV-EREV) dengan jarak tempuh full tenaga listrik 150-300 km.

Baterai ini mampu bekerja di suhu -40°C hingga 65°C dan sudah didukung pengisian daya 2C-6C.

Terakhir, seri terner silinder besar diperuntukkan bagi EV dengan jangkauan jauh 700-1200 km dan hybrid (PHEV-EREV) dengan jangkauan full tenaga listrik 150-300 km. Sama seperti seri terner sebelumnya, seri ini sudah mendukung 2C hingga 6C.

Seri baterai Kunpeng dapat digunakan lebih dari 3.000 kali pengisian, yang diakui memiliki desain yang dapat menyerap energi dengan baik.

Rencana dalam beberapa bulan ke depan, seri baterai Kunpeng akan mulai digunakan pada kendaraan listrik Chery.

Dikutip dari Carscoops, penjualan kendaraan listrik Chery mencapai lebih dari 60.000 unit pada September dari total 244.534 unit.

Yin Tongyue, pimpinan Chery Automobile Co., Ltd., mengklaim penjualan akan mencapai 80.000 unit pada bulan ini dan 100.000 unit pada akhir tahun.

Perlu diketahui, pengembangan baterai 6C bukanlah yang pertama kali di industri otomotif. Perusahaan patungan SAIC dan General Motors juga baru-baru ini mengumumkan baterai 6C, yang akan digunakan mulai 2025

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya