Kisah Mualaf yang Ikhlas Kehilangan Kaki demi Menuju Iman, Diceritakan Ustadz Das'ad Latif

Saat berbagi kisahnya melalui Instagram, kepada Ustadz Das'ad Latif pemuda ini menyampaikan keinginan untuk merayakan Lebaran dengan baju baru. Harapan sederhana ini menunjukkan ketulusan dan semangatnya dalam menjalani kehidupan barunya sebagai Muslim.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2024, 00:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif. (YouTube Das'ad Latif)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah perjalanan spiritual yang sering kali penuh rintangan, kisah seorang pemuda mualaf berusia 19 tahun menjadi sebuah gambaran yang menggugah hati, bahkan mengundang tangis.

Latar belakangnya menarik, sosok ini berasal dari keluarga campuran, dengan ayah dari Flores dan ibu dari Toraja yang beragama Kristen. Keputusan untuk memeluk Islam muncul setelah ia sering mendengarkan ceramah Ustadz Das'ad Latif di YouTube, yang menginspirasinya untuk mendalami agama barunya ini.

Saat berbagi kisahnya melalui Instagram, kepada Ustadz Das'ad Latif pemuda ini menyampaikan keinginan untuk merayakan Lebaran dengan baju baru.

Harapan sederhana ini menunjukkan ketulusan dan semangatnya dalam menjalani kehidupan barunya sebagai Muslim.

Mengutip tayangan video di kanal YouTube @Generasi-NU, Ustadz Das'ad Latif merespons dengan mengundangnya ke rumah untuk memilih baju yang diinginkannya. Namun, saat pemuda itu tiba, Ustadz melihatnya berjalan dengan menggunakan tongkat.

Pemuda ini mengungkapkan bahwa kakinya harus diamputasi akibat kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil, menambah berat beban perjuangannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Bertubi-tubi Cobaannya, Kecelakaan hingga Diusir Keluarga

ilustrasi sholat. islam-today.ru

"Ternyata setelah masuk Islam, ia dicoba menjadi korban kecelakaan, yang akibatkan satu kakinya diamputasi," kisah Ustadz Das'ad.

Lebih menyedihkan lagi, pemuda ini diusir oleh orang tuanya setelah memutuskan untuk memeluk Islam, sehingga ia kini tinggal di masjid dan berjuang sendirian tanpa dukungan keluarga.

Kisahnya mencerminkan tantangan yang sering dihadapi oleh para mualaf yang berjuang untuk mempertahankan keyakinan baru di tengah penolakan dari orang terdekat.

Saat ditanya tentang perasaannya kehilangan kaki, pemuda tersebut menjawab penuh keyakinan, “Jangan sedih, Ustadz. Ini tidak ada artinya dibandingkan iman saya kepada Allah.”

Kata-katanya yang penuh semangat tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mendengar. Ia menunjukkan bahwa keyakinan dan iman yang kuat dapat mengatasi berbagai cobaan hidup.

Ustadz Das'ad Latif, yang terharu dengan semangat pemuda itu, menggarisbawahi bahwa banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisahnya.

“Iman dapat menjadi kekuatan luar biasa dalam menghadapi kesulitan hidup,” ujarnya.

Pemuda ini adalah contoh nyata dari bagaimana keberanian dan komitmen untuk mengubah hidupnya dapat menginspirasi orang lain, terutama mereka yang berada dalam perjalanan spiritual yang serupa.

Kisahnya juga mengingatkan kita akan pentingnya dukungan untuk mereka yang memilih jalan baru. Keteguhan pemuda ini seharusnya menjadi teladan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam perjalanan iman mereka.

Ia telah menunjukkan bahwa cinta dan keyakinan kepada Allah bisa mengatasi segala rintangan.


Sikap Pemuda yang Menginsiprasi

Mereka menghabiskan waktu dengan membaca Alquran, memanjatkan doa, dan melaksanakan sholat malam. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Lebih dari sekadar perjalanan spiritual, kisah ini menggambarkan perjuangan emosional yang dihadapi oleh pemuda tersebut. Dalam kegelapan hidupnya, ia menjadi cahaya bagi banyak orang yang juga mencari jati diri.

Ia tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa iman dapat menjadi penuntun yang membawa ke kebahagiaan sejati.

Sikap pemuda ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih menghargai iman dan keyakinan yang dimiliki. Menghadapi kesulitan dengan senyuman dan semangat adalah pelajaran berharga yang perlu kita terapkan dalam hidup sehari-hari.

Kita juga perlu lebih peka terhadap orang-orang di sekitar kita yang mungkin sedang berjuang dengan iman dan identitas mereka. Ketika melihat kebangkitan iman dalam diri seseorang, kita harus berusaha memberikan dukungan dan semangat.

Setiap langkah yang diambil dalam perjalanan spiritual adalah langkah menuju kebahagiaan, dan kita seharusnya lebih terbuka untuk menghargai perjalanan hidup orang lain, terutama yang berbeda dari kita.

Kisah mualaf ini menjadi inspirasi bagi semua orang, bukan hanya bagi mereka yang ingin memeluk Islam, tetapi juga bagi mereka yang ingin lebih memahami dan menghargai perbedaan. Penting untuk menyebarkan kasih sayang dan dukungan kepada mereka yang sedang mencari jalan hidup yang lebih baik.

Dengan demikian, kisah ini bukan hanya sekadar tentang seorang mualaf, tetapi juga tentang bagaimana iman dan keyakinan dapat menjadi kekuatan dalam menjalani hidup yang penuh tantangan.

Pemuda ini telah menunjukkan kepada kita bahwa kebahagiaan sejati ada dalam iman yang tulus dan kesediaan untuk menghadapi segala rintangan dengan senyuman.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya