Liam Payne Diduga Gunakan Obat Keras yang Sebabkan Halusinasi Sebelum Meninggal

Kepolisian Buenos Aires mengatakan, narkoba yang diduga dikonsumsi Liam Payne sebelum kematiannya dapat menyebabkan pengguna menjadi agresif karena halusinasi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Okt 2024, 16:42 WIB
Liam Payne tampaknya tak terlalu peduli dengan kabar dirinya yang baru putus dari Cheryl Cole. (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terkini dari kepolisian menyebut, penyanyi Liam Payne berada di bawah pengaruh obat keras yang dapat menyebabkan halusinasi ketika terjun hingga tewas dari balkon kamar hotelnya di Argentina pada Rabu petang.

Mantan personel One Direction itu menggunakan obat terlarang yang dijuluki 'Cristal'. Kepolisian Buenos Aires mengatakan, obat tersebut dapat menyebabkan pengguna menjadi agresif karena halusinasi.

"Menyebabkan pengguna mengalami perasaan senang ekstrem dan kesedihan ekstrem, seringkali membuat mereka menjadi agresif," ujar polisi Buenos Aires pada TMZ, Jumat.

Diduga, narkoba itu yang menjadi penyebab pria usia 31 tahun tersebut berperilaku tidak keruan menjelang kematiannya. Zat tersebut juga bisa menyebabkan episode halusinasi yang membuatnya terjatuh dari balkon lantai tiga kamarnya di Hotel CasaSur Palermo, demikian pernyataan pihak berwenang.

Foto-foto dari dalam kamar hotel setelah Liam Payne meninggal dunia menunjukkan kondisi yang kacau balau. Sebagian interior berserakan dan hancur, termasuk botol-botol sampanye, televisi, serta perlengkapan obat-obatan, bubuk dan kertas timah.

Foto-foto tersebut juga memperlihatkan paket sabun, gelas kosong, sisa-sisa lilin yang terbakar dan bagian kaleng minuman yang hangus di atas meja – bersama dengan bekas bubuk putih yang akan diuji oleh pihak berwenang untuk memastikan apakah itu adalah kokain, lapor La Nacion, surat kabar terbesar di Argentina.

Penyidik juga menemukan lilin dan kertas timah yang terbakar di bak mandi suite. Sementara jenazah Liam Payne ditemukan di lantai dasar hotel bersama sebotol minuman beralkohol, korek api, dan ponsel. 


Cedera Parah

Petugas medis mengatakan, cedera yang dialami sang penyanyi tak memungkinkannya hidup. Salah seorang petugas menggambarkan, Liam Payne mengalami faktur tulang tengkorak yang menyebabkan kematian langsung, dilansir La Nacion.

New York Post mencatat, Liam Payne telah menjalani dua kali rehabilitasi, ketika dia menjadi anggota One Direction dan setelah grup itu bubar. Kala itu, Liam Payne pun pernah berkomentar mengenai kecanduan yang membuatnya ingin mengakhiri hidup.

“Saya khawatir seberapa jauh titik terendah saya nantinya. Di manakah titik terendah bagi saya? Dan Anda tidak akan pernah melihatnya. Saya sangat pandai menyembunyikannya. Tidak ada yang akan pernah melihatnya,” kata Payne saat tampil di podcast “The Diary of a CEO” pada tahun 2021. 

 


Mengaku Sudah Tidak Kecanduan

Salah seorang sumber mengatakan pada TMZ, beberapa bulan sebelum kematiannya, Liam Payne mengatakan pada orang-orang bahaw dia dalam kondisi sadar atau tidak lagi kecanduan.

Ketenaran Liam Payne bermula saat dia ikut audisi The X Factor pada 2010 pada usia 16. Dia kemudian bergabung dengan boy band One Direction, yang bubar pada tahun 2015.

Payne meninggalkan seorang putra, Bear, 7 tahun, buah cintanya bersama mantan, Cheryl Cole.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya