Jokowi Pamit, Erick Thohir: Bukan Akhir dari Kerja Sama

Menurut Erick Thohir, kabinet yang dipimpin Jokowi di periode kedua kepemimpinannya itu membuat para menteri sebagai keluarga.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Okt 2024, 21:00 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Senin, (24/7/2023). Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai berpamitan dengan jajaran kabinet menteri yang membantunya di periode 2019-2024. Hal tersebut menyusul pergantian pucuk kepemimpinan pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, Prabo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut perjalannya di kabinet Indonesia Maju sudah mencapai ujungnya. Dia mengakui, Jokowi memberikan banyak pelajaran penting.

"Tidak terasa kami sampai di titik ini. Kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo memberikan kami begitu banyak pelajaran penting juga banyak cerita baik," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Sabtu (19/10/2024).

Menurutnya, kabinet yang dipimpin Jokowi di periode kedua kepemimpinannya itu membuat para menteri sebagai keluarga.

"Perjalanan yang membentuk kami tidak hanya sebagai tim yang kompak, juga menjadikan kami sebagai sebuah keluarga," ungkapnya.

Meski perpisahan dengan Jokowi dalam pemerintahan dikemas lewat makan siang terkahir, Erick menegaskan itu bukan pertanda kerja sama ikut terhenti.

"Ini memang makan siang terakhir kami di kabinet yang dipimpin Pak Jokowi, tapi bukan akhir dari kerja sama," kata Erick.

"Sebab membangun negeri yang kita cintai ini adalah perjalanan tanpa henti yang membutuhkan kerja keras kita semua. Siapa pun kita, di mana pun kita," pungkasnya.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024, besok. Ini menjadi kelanjutan estafet pemerintahan.


Prabowo Akan Umumkan Kabinet Usai Makan Malam Bersama Tamu Negara

Prabowo juga mengungkapkan bahwa semua tokoh yang diundang ke kediamannya pada hari ini telah menyatakan kesediaannya menjadi menteri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sekjen Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR, Ahmad Muzani membeberkan sejumlah agenda Prabowo Subianto setelah dilantik menjadi Presiden periode 2024-2029.

Muzani mengatakan, Prabowo akan langsung bertandang ke Istana Negara. Kedatangan Prabowo akan langsung disambut oleh Joko Widodo atau Jokowi.

"Besok beliau akan menuju istana. Kemudian sebelum perjalanan rencananya Pak Jokowi akan mendahului menuju istana dan kemudian Pak Jokowi akan menyambut presiden yang baru dilantik," kata dia di Kompleks MPR, Sabtu (19/10/2024).

Muzani mengatakan, Prabowo dan Jokowi akan bersama-sama memasuki Istana. Namun, pertemuan mereka berdua akan berlangsung singkat.

"Enggak lama kemudian Pak Jokowi akan meninggalkan istana menuju kota Solo. Kira-kira begitu," ucap dia.

Sementara pada malam harinya, akan diadakan makan malam bersama kepala negara, yang diikuti dengan pengumuman kabinet.

"Malamnya baru dinner kepala negara, setelah itu mengumumkan kabinet," ucap dia. 


Pelantikan Prabowo-Gibran Bakal Dihadiri 33 Tamu dari Negara Sahabat

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tampil serba putih saat resmi ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. [@prabowo]

Kepala negara dan setingkatnya dari sekitar 33 tamu negara mengkonfirmasi hadir di pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di MPR, Minggu 20 Oktober 2024.

Hal itu disampaikan Ketua MPR, Ahmad Muzani. Dia mengatakan, tamu-tamu VVIP dari berbagai negara mulai berdatangan. Informasi yang diterima memang sekitar 33 negara dari ASEAN dan negara sahabat akan hadiri pelantikan.

"Tamu negara yang hari ini menyatakan confirm, kepala negara dan setingkat kepala negara yang sudah dinyatakan hadir kurang lebih sekitar 33 negara ASEAN, negara sahabat, dan negara-negara mitra ASEAN," ujar dia di Kompleks MPR, Sabtu (19/10/2024).

Menurut dia, ini sebuah jumlah yang sangat besar. Dia mengatakan, sebagai bangsa patut bangga dihormati oleh banyak negara sahabat dan negara di sekitar.

Jumlah ini mencerminkan penghormatan besar bagi bangsa Indonesia dari negara-negara di kawasan terhadap pelantikan presiden.

"Kami berharap kita sebagai bangsa patut bangga dihormati oleh banyak negara sahabat, negara di sekitar kita, dan negara di kawasan ini pelantikan presidennya dihadiri oleh begitu banyak negara-negara sahabat yang menghormati kita," ucap dia.

Muzani mengatakan, diharapkan Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang ramah dan menghormati setiap tamu yang datang.

"Kami berharap kita menjadi tuan rumah yang ramah, baik, menghormati setiap tamu dari manapun berada," ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya