Liputan6.com, Cilacap - Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Baqarah merupakan surah pertama dan kedua dalam tata urutan mushaf Al-Qur’an. Kedua Surah ini tergolong surah yang banyak memiliki keistimewaan dan keutamaan.
Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an selain sebagai petunjuk bagi manusia juga di dalamnya terkandung keutamaan yang sangat banyak tatkala kita membacanya.
Keutamaan dan kemuliaan yang dimaksud, selain mendapatkan pahala dari Allah SWT, tentu saja manfaatnya langsung bisa dirasakan di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Perihal Surah Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah ini, mubaligh muda Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) membeberkan keutamaannya yang sangat dahsyat. Berikut ini ulasannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Keutamaannya
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan keutamaan yang dahsyat dari Surah Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah.
Hal ini berdasarkah hadis Rasulullah SAW yang tergolong shohih, di mana dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa malaikat Jibril memberikan kabar gembira terkait dua surah tersebut.
“Di antara yang dituliskan itu Al-Baqarah ayat 284, 285, 286, intinya di 285 dan 286 nya,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @barayasunda99, Sabtu (19/10/2024).
“Tadi rakaat pertama yang saya bacakan dalam salat Isya hadisnya shohih, itu spesial Malaikat Jibril turun kepada Nabi Muhammad SAW mengabarkan kabar gembira,” imbuhnya.
Menurut UAH, seseorang yang membiasakan membaca Surah Al-Fatihah dan dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, diberikan jaminan terkabulnya doa, sepanjang doanya untuk kebaikan dan permohonannya tidak mengandung maksiat kepada Allah SWT.
“Siapa yang membiasakan membaca Al-Fatihah, kemudian dua ayat terakhir Al-Baqarah dari amanarrasul sampai fanshurna alal qaumil kaafirin, tidaklah dia membacakan itu kecuali setiap hurufnya dijaminkan mengabulkan doa-doa yang dia mohonkan sepanjang benar doanya dan tidak diselimuti maksiat,” tutupnya.
Advertisement
Lafal dan Terjemah Surah Al-Fatihah dan Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah
Surat Al-Fatihah
1. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillâhir-raḫmânir-raḫîm
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
3. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḫmânir-raḫîmArtinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
4. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
mâliki yaumid-dînArtinya: Pemilik hari Pembalasan.
5. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘înArtinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
6. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
ihdinash-shirâthal-mustaqîmArtinya: Bimbing lah kami ke jalan yang lurus,
7. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ
shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllînArtinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Surah Al-Baqarah ayat 285
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Amanar-rasulu bima unzila ilahi mir rabbihi wal-minun, kullun amana billahi wa mala'ikatihi wa kutubihi wa rusulih, la nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qalu sami'na wa ata'na gufranaka rabbana wa ilaikal-masir.
Artinya: "Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang beriman. Semuanya berima kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya."
Mereka mengatakan: "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami taat." Mereka berdoa, "Ampunilah kami ya Tuhan dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Surah Al-Baqarah ayat 286
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
La yukallifullahu nafsan illa wus'aha, laha ma kasabat wa'alaiha maktasabat, rabbana la tu akhizna in nasina au akhta'na, rabbana wa la tahmil'alaina israng kama hamaltahu'alallazina ming qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa'fu 'anna, wagfir lana, war-hamna, anta maulana fansurna 'alal-qaumil-kafirin.
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
Mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau membebankan kepada orang-orang sebelum kami."
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaf kami, ampuni kami, dan rahmati kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul