Liputan6.com, Jakarta - Edisi ke-14 UOB Painting of the Year (POY) terselenggara di Indonesia untuk mencari lukisan terbaik karya seniman lokal yang akan berkompetisi di tingkat Asia Tenggara. Selain Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam akan mengirim wakil mereka di UOB POY regional, November mendatang di Negeri Singa.
Ketua Juri UOB POY 2024, Melati Suryodarmo, mengatakan bahwa dari hampir 1,2 ribu karya yang masuk, mereka memastikan melihat dan membaca semua deskripsi lukisan. "Setiap seniman boleh mengajukan maksimal tiga karya, jadi butuh waktu yang sangat banyak bagi kami mengoreksinya satu per satu," ujarnya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Pusat, Rabu, 16 Oktober 2024.
Advertisement
Ia menjelaskan bahwa proses penjurian melalui tiga tahap. Pertama, panel juri memilih seluruh karya, baik di kategori emerging maupun establish, dan menyeleksinya jadi 110 karya. Masuk tahap berikutnya, mereka meminta pernyataan dalam bentuk video pada peserta yang terpilih.
Hingga tahap ketiga, yaitu wawancara secara daring dengan 49 finalis. Dengan tidak menentukan tema tertentu, menurut Melati, para seniman bisa dengan leluasa menyampaikan gagasan dan mengeksplorasi teknik lukis masing-masing.
Kendati tidak ada tema saklek, Dr Agung Hujatnika, yang merupakan kurator seni dan pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB), menambahkan bahwa juri turut mempertimbangkan gagasan di setiap lukisan. "Karena ini akhirnya akan dikompetisikan di tingkat regional (Asia Tenggara)," sebutnya di kesempatan yang sama.
Pemenang UOB Painting of the Year 2024 Indonesia
Berangkat dari persepsi itu, menurut Agung, pihak juri mempertimbangkan tema lukisan dengan resonansi isu tidak terlalu lokal. "Jadi bagaimana karya ini bisa relevan dengan persoalan secara regional, bahkan global," sebut dia.
Menurut juri lainnya, Heri Pemad, pendiri Art Jog, Artina, dan Art Bali, kompetisi seperti UOB POY sangat bagus untuk melatih "jiwa bertarung" para seniman. "Ini memotivasi para seniman untuk tidak hanya berkutat di studio, tapi melihat banyak tema keberagaman, belajar, dan mendapat pengakuan," ucapnya.
Setelah pertimbangan panjang, Muhammad Yakin dengan lukisan berjudul "The Idol of Unmoved Uncaused Cause Mover" diumumkan sebagai pemenang UOB POY 2024. Dijelaskan bahwa karya seni ini dibuat menggunakan tinta akrilik, tinta hitam musou, warna-warni, dan daun emas di atas linen.
Seniman berusia 32 tahun asal Bukittinggi ini mengungkap upaya individu modern dalam mencapai cita-cita yang dibentuk beragam tokoh, ide, dan ideologi dalam lukisannya. Sebagai pemenang utama kompetisi UOB POY (Indonesia), Yakin mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp250 juta.
Advertisement
Perjalanan Menemukan Identitas
Mengomentari karya seni pemenang, Melati mengatakan, "Yakin menggabungkan pengalaman pribadinya dengan refleksi mengenai perkembangan dunia saat ini, menciptakan komposisi pengetahuan dan wawasan yang seimbang. Kemajuannya sebagai seorang seniman terlihat jelas, mulai dari memenangkan UOB Most Promising Artist of the Year 2019 hingga kini mendapatkan gelar pemenang UOB POY 2024."
"Ia juga menunjukkan kemampuannya bereksperimen dengan media yang berbeda, meningkatkan kompleksitas dan kekayaan karya seninya. Kemampuannya dalam memadukan beragam referensi dalam karyanya membuat para juri memilih dia sebagai pemenang tahun ini," imbuhnya.
Dalam keterangannya, Yakin berbagi, "Karya seni saya menekankan perjalanan menemukan identitas pribadi yang jarang sepenuhnya autentik, karena merupakan gambaran versi ideal dari pengaruh yang kolektif. Dengan berbagai arus informasi dan ide yang terus mengalir, identitas kita jadi mosaik dari orang-orang yang kita kagumi, pelajaran yang kita lalui, dan dunia di sekitar kita."
"Melalui karya seni ini, saya berharap dapat mendorong publik untuk menerima kompleksitas pertumbuhan diri mereka, bahwa kepribadian seseorang akan melalui proses berkembang yang dibentuk oleh orang-orang di sekitar kita dan dunia yang kita jalani."
Pemenang di Kategori Emerging Artist
President Director UOB Indonesia Hendra Gunawan mengucapkan selamat atas prestasi gemilang Yakin. Ia berkata, "Perkembangan Yakin sebagai seniman selama kompetisi ini merupakan bukti komitmen dan dedikasi UOB Indonesia dalam bidang seni dengan memupuk kreativitas dan mengembangkan bakat artistik."
Sementata itu di kategori Emerging Artist, Bawana Helga Firmansyah, seniman berusia 21 tahun asal Jawa Barat, meraih penghargaan UOB Most Promising Artist of the Year 2024 (Indonesia) atas lukisannya yang berjudul "Catatan Belakang (Backnote)." Karya tersebut dianggap dengan cerdas mengangkat persoalan feodalisme yang masih membekas dalam struktur sosial Indonesia.
Melalui kolase buku yang dibubuhi gambar arang dan pastel, Helga menggali kembali dokumentasi sejarah yang kerap terjebak dalam romantisme revolusi kemerdekaan. Karya ini secara tidak langsung berbicara tentang hubungan kompleks antara kolonialisme, feodalisme, dan militerisme.
UOB Indonesia memamerkan 49 karya seni finalis kompetisi UOB POY (Indonesia) ke-14, termasuk delapan karya pemenang di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Gedung A, lantai 2. Pameran dibuka gratis untuk umum setiap hari pad 17–27 Oktober 2024 pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, kecuali 27 Oktober 2024 mulai pukul 10.00 hingga 20.00.
Advertisement