Serangan Israel ke Beit Lahiya Tewaskan 73 Warga Palestina

Petugas medis di Beit Lahiya mengatakan bahwa Israel menargetkan sebuah gedung bertingkat di kota tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Okt 2024, 08:20 WIB
Foto selebaran yang disediakan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), menunjukkan orang-orang di lokasi serangan udara Israel di sekitar tenda-tenda untuk orang-orang terlantar di dalam tembok Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah pada dini hari tanggal 14 Oktober 2024. (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Setidaknya 73 warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel pada Sabtu (19/10/2024).

Serangan Israel tersebut yang menghantam beberapa rumah di kota Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara, kata petugas medis dan media Hamas, dikutip dari laman Alarabiya, Minggu (20/10).

Medhat Abbas, seorang pejabat senior kementerian kesehatan mengatakan, puluhan orang terluka dan hilang dalam serangan itu.

Petugas medis mengatakan, mereka menargetkan sebuah gedung bertingkat dan merusak beberapa rumah di dekatnya.

Militer Israel sedang memeriksa laporan korban dari serangan udara di Gaza utara, kata seorang pejabat Israel.

Ia menambahkan, pemeriksaan awal menunjukkan angka-angka kantor media Hamas dibesar-besarkan dan tidak sesuai dengan informasi yang tersedia bagi militer Israel.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, operasi penyelamatan terhambat oleh pemutusan layanan telekomunikasi dan internet untuk hari kedua.

 


Laporan Sebelumnya

Seorang anak Palestina yang kakinya diamputasi berjalan di sepanjang jalan, melewati bangunan-bangunan yang hancur selama pemboman Israel, di kamp pengungsi al-Bureij di Jalur Gaza tengah pada 24 Juni 2024. (Eyad BABA/AFP)

Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangan militer Israel menewaskan 35 warga Palestina di seluruh wilayah kantong itu.

"Ini adalah perang genosida dan pembersihan etnis. Pendudukan telah melakukan pembantaian yang mengerikan di Beit Lahiya," kata kantor media Hamas.

Warga dan petugas medis mengatakan, pasukan Israel telah memperketat pengepungan mereka di Jabalia, kamp terbesar dari delapan kamp bersejarah di daerah kantong itu, yang dikepung dengan mengirimkan tank ke kota-kota terdekat Beit Hanoun dan Beit Lahiya serta mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga.

Pejabat Israel mengatakan, perintah evakuasi ditujukan untuk memisahkan pejuang Hamas dari warga sipil dan membantah adanya rencana sistematis untuk mengusir warga sipil dari Jabalia atau wilayah utara lainnya.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya