Liputan6.com, Jakarta Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan berlangsung hari ini di Gedung DPR MPR RI, Jakarta. Seusai Pelantikan Presiden 2024 itu, Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan kabinet menteri pada Minggu malam (20/10/2024) ini.
Ini diungkapkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco.“Nanti malam, Insyallah nanti malam. Jamnya belum tahu, tapi akan diumumkan oleh Presiden Terpilih di Istana,” kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Advertisement
Sedangkan, kata Dasco, prosesi pelantikan menteri baru akan dilakukan pada Senin (21/10/2024) pagi, kemudian wakil menteri kabinet Prabowo-Gibran pada sore harinya.
“Kalau tidak ada halangan besok pagi akan pelantikan menteri, sore harinya pelantikan wamen,” jelas dia.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengumpulkan para calon anggota kabinet dan memberikan pengarahan kepada para calon menteri. Pertemuan itu digelar di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).
Para anggota kabinet mendapatkan pengarahan secara ekslusif dan intens mengenai berbagai isu aktual, dari geopolitik hingga ekonomi.
Salah satu calon anggota kabinet Prabowo, yaitu Amran Sulaiman, yang kini menjabat Menteri Pertanian di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyatakan bahwa Prabowo menyampaikan dengan tegas gagasan-gagasan besarnya untuk bangsa dan rakyat Indonesia.
“Ini luar biasa, kita pembekalan ini diajari tentang geopolitik, ekonomi, pertumbuhan ekonomi, GDP, dan lain lain. Ini sangat menarik dan yang terpenting ini kita pesan Pak Prabowo bentuk tim yang kuat untuk mencapai gagasan-gagasan besar beliau, untuk tunaikan gagasan-gagasan beliau. Ini sangat penting dan luar biasa beliau sangat visioner,” ungkap Amran dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
“Kami yakin, kami optimistis bahwa mimpi-mimpi kita bersama gagasan besar beliau (Prabowo) visi misi beliau bisa kita realisasikan,” lanjutnya.
PR Menteri Ekonomi
Menjelang transisi pemerintahan baru pada 20 Oktober, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mulai menyusun kabinetnya, memanggil beberapa tokoh kunci untuk ditugaskan sebagai menteri. Pemerintahan baru ini memberikan kesempatan signifikan untuk menjembatani kesenjangan antara populasi yang kurang terlayani dengan layanan keuangan yang mudah diakses di Indonesia.
Prabowo mengundang beberapa tokoh ekonomi nasional, termasuk Zulkifli Hasan, Ketua Umum PAN; Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar; serta menteri Kabinet Indonesia Maju saat ini seperti Agus Gumiwang, Erick Thohir, dan Sri Mulyani, untuk membahas potensi peran mereka sebagai calon menteri Prabowo.
Pertemuan ini menandai awal baik keberlanjutan dan pembentukan kabinet baru yang bertujuan untuk merevitalisasi dan memajukan lanskap ekonomi Indonesia.
Dalam konteks ini, Piter Abdullah Rejalam, seorang ekonom senior dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, menekankan kebutuhan mendesak bagi pemerintah baru untuk memprioritaskan inklusi keuangan.
“Akses terhadap layanan keuangan tetap menjadi hambatan signifikan bagi banyak orang Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah. Kabinet baru harus menerapkan kebijakan yang memfasilitasi akses keuangan bagi populasi yang kurang terlayani dengan layanan keuangan yang mudah diakses di Indonesia ini,” tegas Piter, yang juga menjabat di Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) dikutip Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Pekerjaan Lainnya
Dalam konteks ini, peran lembaga keuangan yang inovatif menjadi semakin penting. Piter menyoroti bahwa industri Layanan Keuangan Digital sedang berkembang pesat di Indonesia, dengan banyak perusahaan yang mampu mendukung upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Perusahaan-perusahaan seperti KoinWorks, Bank Saqu - yang fokus pada segmen “solopreneurs”, dan penyedia layanan keuangan digital lainnya seperti Gopay dan Ovo, menggambarkan bagaimana teknologi dapat menjembatani kesenjangan yang ada dalam akses keuangan.
Dengan memanfaatkan alat seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin, perusahaan-perusahaan ini mentransformasi aksesibilitas layanan keuangan, menjadikannya lebih mudah dijangkau oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat yang kurang terlayani.