Saham Netflix Melambung 11% Usai Rilis Laporan Keuangan

Saham Netflix melompat 11,09 persen menjadi USD 763,89 sehingga membawa kapitalisasi pasar Netflix tercatat USD 327,83 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Okt 2024, 12:20 WIB
Saham Netflix melonjak 11 persen pada Jumat, 18 Oktober 2024. Hal ini setelah raksasa media streaming itu melaporkan laba dan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui harapan. (Photo by Renato Ramos Puma on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Netflix melonjak 11 persen pada Jumat, 18 Oktober 2024. Hal ini setelah raksasa media streaming itu melaporkan laba dan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui harapan.

Saham Netflix naik 11,09 persen menjadi USD 763,89. Dengan demikian, kapitalisasi pasar Netflix tercatat USD 327,83 miliar.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (20/10/2024), Netflix melaporkan laba per saham sebesar USD 5,40 untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Hal ini melampaui estimasi consensus LSEG sebesar USD 5,12. Pendapatan juga melampaui harapan mencapai USD 9,93 miliar di atas USD 9,77 miliar yang diantisipasi analis.

Yang terpenting, Netflix melihat momentum dalam tingkat keanggotaan yang didukung iklan yang melonjak 35 persen kuartal per kuartal. Netflix meski tidak harapkan iklan menjadi pendorong pertumbuhan utamanya hingga 2026, Netflix mengatakan tingkat iklan itu menyumbang lebih dari 50 persen pendaftaran pada kuartal ketiga di negara-negara tempat iklan itu tersedia.

Netflix juga memberikan prospek yang optimistis terhadap kuartal terakhir yang berakhir Desember. Netflix berharap pendapatan kuartal IV naik 14,7 persen menjadi USD 10,13 miliar. Pendapatan itu akan naik 11 persen menjadi USD 43 miliar-USD 44 miliar pada 2025. Pendapatan tersebut tumbuh 13 persen dari 2024 sebesar USD 38,9 miliar.

Analis di Citi mengatakan dalam sebuah catatan setelah laporan laba Netflix prospek kuartal keempat perusahaan itu "melampaui Wall Street" sementara perkiraannya untuk 2025 "relatif sejalan dengan estimasi konsensus."

Direktur eksekutif Ampere Analysis, Richard Broughton mengatakan kepada "Squawk Box Europe" CNBC pada Jumat, 18 Oktober 2024 kalau Netflix telah diuntungkan dari investasi berkelanjutan dalam konten, meskipun lingkungan yang suram untuk lanskap media yang lebih luas.

 


Indikator yang Baik

Logo Netflix (Doc.Netflix)

Ia menuturkan, ini merupakan indikator yang baik kalau sebagian dari pertumbuhan yang turun dari pasar pada 2022 telah kembali.

"Jika Anda memikirkan 24 bulan terakhir, kami telah mengalami pemotongan dalam pengeluaran konten, pembekuan perekrutan, PHK di beberapa studio dan layanan streaming utama. Dan selama ini, Netflix telah mencoba untuk terus berinvestasi dalam konten. Itu akan menjadi sangat menguntungkan selama beberapa tahun ke depan,” Broughton menambahkan.

“Jika kita pikirkan tentang TV bernaskah, drama, romansa, dan fiksi ilmiah, Netflix akan bertanggung jawab atas tidak jauh dari 1 dari 10 serial global tahun depan. Posisinya sangat, sangat berbeda dibandingkan dengan beberapa pesaingnya hanya dalam hal skala,” ujar dia.


Netflix Jadi Saham Pilihan Analis di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Musim pelaporan laba perusahaan hampir berakhir, dan banyak perusahaan menunjukkan performa kuat meskipun terdapat tekanan pada belanja konsumen.

Bagi investor yang mencari saham dengan potensi jangka panjang, beberapa analis Wall Street terkemuka ini merekomendasikan saham-saham berikut sebagai pilihan yang menjanjikan seperti dikutip dari CNBC, ditulis Selasa (24/9/2024):

Take-Two Interactive Software (TTWO)

Perusahaan pengembang game terkenal, Take-Two Interactive, baru saja melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2025. Seorang analis dari Baird, Colin Sebastian optimistis terhadap prospek perusahaan ini, terutama karena rilis game besar seperti "Civilization VII", "Borderlands 4", dan "Grand Theft Auto VI" (GTA VI) yang sangat dinanti oleh banyak orang.


Netflix Jadi Salah Satu yang Menguntungkan

Netflix terus mengesankan meskipun menghadapi persaingan ketat di pasar streaming. Analis JPMorgan yaitu Doug Anmuth percaya strategi iklan Netflix yang baru akan menjadi kunci pertumbuhan masa depannya. Meskipun iklan tidak menjadi fokus utama Netflix sebelumnya, Anmuth yakin bahwa perusahaan ini memiliki potensi untuk menjadi pemain utama di industri iklan digital.

"Skala Netflix dalam iklan memang belum sebesar pesaingnya, tetapi dengan strategi yang tepat, perusahaan ini bisa memaksimalkan pendapatan dari iklan pada 2025 dan seterusnya," jelas Anmuth.

Ia memperkirakan pendapatan iklan akan mencapai 10% dari total pendapatan Netflix pada 2027, dengan target harga saham USD 750.

Bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan di jangka panjang, rekomendasi dari analis Wall Street ini bisa menjadi pilihan yang menarik.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya