Pidato Perdana Prabowo Jadi Presiden, Singgung Korupsi, Kemiskinan hingga Swasembada Pangan

Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Presiden RI menggantikan Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 20 Okt 2024, 12:26 WIB
Pidato Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2024). (Foto: tangkapan layar/Agustina)

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Presiden RI menggantikan Joko Widodo atau Jokowi. Dalam pidatonya, dia langsung menyinggung masih maraknya praktik korupsi di Indonesia.

"Saudara-saudara sekalian, kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita, dan masa depan anak-anak kita, dan masa depan cucu-cucu kita," tutur Prabowo di Gedung DPR MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Prabowo mengingatkan, pejabat negara dan pejabat politik harus berani mengakui masih banyak terjadi kebocoran anggaran negara untuk urusan yang menyimpang.

"Kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut untuk melihat realitas ini, kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan,” jelas dia.

Menurutnya, masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Termasuk generasi muda bangsa, anak-anak, yang tidak punya pakaian atau bahkan makan pagi sebelum bersekolah lantaran keterbatasan biaya hidup.

"Saudara-saudara sekalian, kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas," ungkapnya.

Kembali Prabowo menegaskan, pejabat negara dan pejabat politik harus berani melihat kenyataan yang terjadi di negeri ini. Baginya, boleh bangga dengan prestasi namun jangan terlalu cepat gembira, bahkan menutup mata dan hati atas tantangan dan penderitaan yang dialami rakyat.

"Saudara-saudara sekalian, kita tidak boleh mmiliki sikap seperti burung unta, yang kalau melihat sesuatu yang tidak enak, ia memasukkan kepalanya ke dalam tanah. Mari kita menatap ancaman dan bahaya dengan gagah, marilah kita menghadapi ksulitan dengan berani. Saudara-saudara sekalian, marilah kita berhimpun, marilah kita bersatu untuk mencari solusi-solusi, mencari jalan keluar dari ancaman dan bahaya tersebut," Prabowo menandaskan.

 


Banyak Warga Hidup dalam Kemiskinan

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pertamanya usai pelantikan presiden di Gedung DPR MPR, Minggu (20/10/2024). (Tim News).

Di hadapan anggota MPR/DPR/DPD dan tamu negara, Prabowo meminta untuk tak ragu melihat kondisi kolusi pejabat dengan pengusaha nakal. Prabowo kemudian mengingatkan banyak warga yang belum menikmati hidup layak.

"Jangan lah kita takut untuk melihat realita ini, kita masih melihat sebagian dari saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan," ujar Prabowo.

Prabowo menyoroti warga yang hidupnya masih miskin, anak tak sarapan sebelum sekolah, hingga tak punya pakaian. 

"Terlalu banyak saudara-saudara yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah, saudara-saudara sekalian," imbuh Prabowo.


Targetkan Swasembada Pangan 4 Tahun

Pidato Presiden Prabowo Subianto saat pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2024). (Foto: tangkapan layar/Agustina)

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Prabowo menyatakan swasembada pangan menjadi salah satu target jangka pendek yang akan dia kerjakan.

"Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar," tegas Prabowo di gedugn DPR RI, Minggu (20/10/2024).

"Saya sudah pelajari bersama pakar, saya yakin paling lambat 4-5 tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan kita siap jadi lumbung pangan dunia," tambah Prabowo.

Ambisi Prabowo ini muncul berdasarkan banyaknya masyarakat Indonesia masih kekurangan pangan. Di sisi lain, bahan pangan di Indonesia masih banyak yang tergantung dari impor.

"Dalam krisis, tidak ada yang mengizinkan barang mereka kita beli. Maka tidak ada jalan lain, dalam waktu sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan," tegas Prabowo.

Infografis Kabinet Prabowo Cita Rasa Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya