Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, menyimpan banyak keistimewaan yang jarang disadari oleh sebagian umat. Al-Qur'an tidak hanya menjadi pedoman hidup, tetapi juga memiliki keistimewaan dalam hal keaslian dan kemudahan dalam mempelajarinya.
Banyak dari kita mungkin sering kali mengabaikan fakta bahwa Al-Qur'an tetap terjaga keasliannya tanpa ada perubahan sedikit pun sejak diturunkan hingga saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @AlBahjah-TV, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya) menjelaskan keistimewaan Al-Qur'an dibandingkan dengan kitab suci lainnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa kitab-kitab suci sebelumnya, seperti Taurat dan Injil, mengalami perubahan-perubahan akibat campur tangan manusia. Sebaliknya, Al-Qur'an tetap murni dan terjaga dari segala bentuk distorsi.
"Allah berfirman dalam Al-Qur'an: Inna nahnu nazzalna al-dzikr wa inna lahu lahafizhun yang artinya, Kami yang menurunkan Al-Qur'an, dan Kami pula yang menjaganya," jelas Buya Yahya dalam tayangan tersebut.
Ia menegaskan bahwa keistimewaan Al-Qur'an ini tidak dimiliki oleh kitab-kitab suci sebelumnya yang mengalami perubahan oleh para pengikutnya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Keistimewaannya yang Luar Biasa
Buya Yahya juga menyoroti kemudahan dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an. Menurutnya, Al-Qur'an bisa dibaca oleh orang dari berbagai latar belakang bahasa, bahkan mereka yang tidak mengerti bahasa Arab sekalipun.
"Lidah Jawa, lidah Sunda, lidah Madura, atau lidah Cina sekalipun bisa membaca Al-Qur'an dengan baik," kata Buya Yahya. Fenomena ini, menurutnya, adalah salah satu bentuk keajaiban Al-Qur'an.
Sebagai contoh, Buya Yahya menjelaskan bagaimana seseorang yang tidak mengerti bahasa Arab mampu menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dengan mudah, meskipun mungkin tidak memahami artinya.
"Bayangkan, orang Indonesia yang tidak bisa bahasa Arab bisa menghafal Al-Qur'an. Tapi kalau disuruh menghafal beberapa lembar dalam bahasa Cina atau bahasa lainnya, bisa jadi dia kesulitan," ujarnya.
Buya Yahya juga menyebutkan bahwa perbedaan utama antara Al-Qur'an dan kitab-kitab suci lainnya adalah bahwa kitab-kitab sebelumnya seperti Taurat dan Injil telah mengalami perubahan.
Namun, Al-Qur'an tetap sama di mana pun ia ditemukan, baik di Timur Tengah, Asia, atau belahan dunia lainnya. “Ambil mushaf Al-Qur'an dari Irak, atau dari mana saja, pasti isinya sama,” tambahnya.
Keistimewaan Al-Qur'an tidak hanya terletak pada keasliannya, tetapi juga dalam kedalaman maknanya. Buya Yahya mengingatkan bahwa Al-Qur'an lebih dari sekadar bacaan, namun juga merupakan petunjuk hidup yang luar biasa.
Bahkan, orang-orang seperti Abu Jahal yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, meskipun tidak beriman, sangat kagum dengan keindahan bahasa Al-Qur'an.
Advertisement
Sekelas Abu Jahal Saja Kagum
"Abu Jahal sendiri tahu bahwa Al-Qur'an ini bukan syair biasa. Ia kagum, tetapi karena hatinya tertutup, ia tetap tidak bisa mengimani Al-Qur'an," kata Buya Yahya. Menurutnya, hanya mereka yang diberi hidayah oleh Allah yang dapat benar-benar merasakan keagungan dan kebenaran Al-Qur'an.
Selain itu, Buya Yahya juga menekankan bahwa keajaiban Al-Qur'an terletak pada kemampuannya untuk menundukkan penentang-penentangnya.
"Orang yang berusaha menentang Al-Qur'an pada akhirnya akan menyadari kedahsyatannya, namun hanya mereka yang diberi hidayah yang bisa tunduk kepadanya," tegasnya.
Ia mengajak umat Islam untuk lebih mendalami Al-Qur'an, tidak hanya dari segi bacaan, tetapi juga memahami maknanya. "Jangan hanya membaca Al-Qur'an, tapi juga renungkan isinya, karena di dalamnya terdapat solusi untuk segala permasalahan hidup," tambah Buya Yahya.
Dalam penutupannya, Buya Yahya mengingatkan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna dan tidak ada yang bisa merubahnya. Allah telah menjamin keasliannya dan menjaganya dari segala bentuk penyimpangan.
"Siapapun yang berpegang teguh pada Al-Qur'an akan selamat, karena inilah kitab yang membawa kebenaran mutlak dari Allah," tutupnya.
Keistimewaan Al-Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh Buya Yahya, menunjukkan betapa besar mukjizat yang dimiliki umat Islam. Dengan memahami dan menerapkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul