Profil Abdul Kadir Karding, Politikus PKB yang Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Abdul Kadir Karding bukan politikus baru di PKB. Dia telah bergabung di PKB sejak tahun 1990-an.

oleh Tim News diperbarui 20 Okt 2024, 22:24 WIB
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding hadir di Kertanegara saat Prabowo Subianto memanggil calon menteri di kabinet mendatang. (Liputan6.com/Hisyam Adyatma)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menunjuk Politikus Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di kabinet pemerintahannya. 

Pengumuman tersebut disampaikan pada Minggu malam (20/10/2024). 

Sebelumnya, Karding menjadi salah satu nama dari seratus lebih tokoh yang dipanggil Presiden Prabowo Subianto sebagai calon menteri dan wakil menteri di kabinetnya mendatang. Usai pertemuan itu, Karding mengaku akan mendapat tugas dari Prabowo-Gibran di kabinetnya mendatang. 

Karding menyatakan bahwa salah satu isu yang dibahas adalah perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo meminta bantuannya dalam membuka peluang kerja di luar negeri.

Setelah informasi tersebut disampaikan, Abdul Kadir mengakui bahwa ia kemungkinan besar diminta menjadi Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Lantas, siapa sebenarnya Abdul Kadir Karding yang diundang dalam pertemuan antara 49 tokoh di kediaman Prabowo Subianto?

Pria yang lahir pada 25 Maret 1974 di Donggala, Sulawesi Tengah, adalah alumni Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang, yang lulus pada tahun 1997. Ia kemudian melanjutkan studi dan meraih gelar magister di bidang ilmu politik dari Universitas Nasional Jakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Abdul Kadir bergabung dengan PKB, setelah sebelumnya aktif berorganisasi saat menjadi mahasiswa. Di usia 26 tahun, ia terpilih sebagai anggota legislatif daerah dan dipercaya menjabat sebagai Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah.

 

 


Jabat Posisi Strategis

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (tengah) didampingi Sekjen Abdul Kadir Karding, Wasekjen Daniel Johan, Ketua DPP Siti Masrifah memberikan catatan akhir tahun di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (28/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kariernya terus berkembang pesat dengan menjabat beberapa posisi strategis, di antaranya Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Tengah pada 2001-2003, Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah pada 2001-2005, dan Ketua DPW PKB Jawa Tengah pada 2005-2006.

Tak hanya sampai di situ, ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2014 dan berhasil terpilih sebagai Ketua Komisi VIII dari Fraksi PKB yang menangani bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.

Namun, pada tahun 2012 Abdul dipindahkan ke Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, investasi, koperasi, dan BUMN. Dua tahun kemudian, ia kembali ke Senayan sebagai anggota DPR di Komisi III setelah memenangkan Pemilu 2014.

Pada saat itu juga karier politik Abdul Kadir terus berlanjut, ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP PKB untuk mendampingi Ketua Umum Muhaimin Iskandar periode 2014-2019.

Infografis Kabinet Prabowo Cita Rasa Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya