JALIN Tawarkan Solusi Digital Optimalkan BPR

Perubahan teknologi, pergeseran preferensi nasabah, persaingan dengan bank dan fintech, serta keterbatasan sumber daya menjadi tantangan bagi BPR-BPRS.

oleh Tim Regional diperbarui 21 Okt 2024, 00:00 WIB
Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji (tengah).

Liputan6.com, Padang - Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) menjadi salah satu panelis dalam sesi diskusi bertajuk Membangun Ekosistem Digital BPR-BPRS yang Terintegrasi dan Berkelanjutan, yang bertujuan mengeksplorasi peluang strategis dalam mempercepat digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Kegiatan itu digelar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perbarindo 2024 yang diadakan pada Jumat (18/10) di Padang, Sumatera Barat.

Perubahan teknologi, pergeseran preferensi nasabah, persaingan dengan bank dan fintech, serta keterbatasan sumber daya menjadi tantangan bagi BPR-BPRS.

Untuk itu Jalin mendukung peta jalan tersebut dengan menawarkan solusi digital yang dirancang untuk membuat operasional BPR-BPRS lebih efisien serta memperkuat integritas pelaporan melalui pemanfaatan konsep sharing platform.

Kolaborasi dengan Jalin sebagai pemegang lisensi Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) dari Bank Indonesia diharapkan dapat membantu BPR-BPRS mengoptimalkan layanan dengan lebih efisien dan berkelanjutan dalam ekosistem jaringan switching Link.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, mengatakan transformasi digital kini menjadi keharusan bagi BPR-BPRS agar tetap relevan di tengah persaingan industri yang semakin dinamis.

"Jalin berkomitmen mendukung BPR-BPRS dalam proses digitalisasi ini melalui solusi terintegrasi, sehingga mereka bisa terus meningkatkan efisiensi operasional, menekan risiko investasi, dan memperluas jangkauan layanan, agar BPR-BPRS dapat berfokus pada pelayanan kepada nasabah," ujar Ario.

Sebagai pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, BPR-BPRS memiliki peran krusial. Menurut data OJK per Maret 2024, penyaluran kredit tumbuh 9,42 persen secara tahunan menjadi Rp 161,9 triliun, sementara penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 8,6 persen secara tahunan menjadi Rp 158,8 triliun.

Angka ini menunjukkan pentingnya peran BPR-BPRS dalam memberikan akses pembiayaan, terutama bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh bank konvensional.

Jalin memperkenalkan solusi digital terintegrasi yang dirancang khusus untuk mempercepat transformasi digital BPR. Salah satu contoh implementasi teknologi yang diusung adalah sistem pemroses pembayaran (switching) yang memungkinkan BPR-BPRS terhubung dengan ekosistem keuangan yang lebih luas melalui interkoneksi dan interoperabilitas layanan.

Selain itu, Jalin juga menawarkan solusi cash point yang dapat memperluas titik layanan keuangan di berbagai daerah, memastikan nasabah BPR-BPRS dapat menikmati kemudahan layanan perbankan yang lebih inklusif dengan dukungan lebih dari 50.000 titik cash point yang terhubung dalam jaringan ATM dan CRM Link.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya