Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi dipisah menjadi dua kementerian baru yaitu Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) dan Kementerian Kehutanan. Pemisahan ini diumumkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, Minggu , 20 Oktober 2024 pada pukul 21.30 WIB di Istana Negara Jakarta.
Tujuan pemisahan ini menurut Presiden Prabowo, untuk meningkatkan efisiensi dan fokus dalam pelaksanaan tugas serta fungsi masing-masing kementerian. KLH juga diharapkan menjadi garda depan implementasi ekonomi hijau dan memastikan kebijakan investasi pembangunan di Indonesia memenuhi prinsip keberlanjutan.
Advertisement
Pada periode pemerintahan tahun 2024 hingga 2029, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) dibentuk sebagai upaya yang lebih responsif, strategis, dan fokus dalam menghadapi tantangan kondisi kualitas lingkungan dan efek perubahan iklim.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu, kelembagaan ini juga diharapkan mampu mendukung visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045," yang menjadi pilar pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Bersamaan dengan diumumkannya kelembagaan itu sendiri, Presiden Prabowo juga mengumumkan secara resmi Menteri Lingkungan Hidup dalam susunan kabinet Merah Putih. Dia adalah Dr. Hanif Faisol Nurofiq, yang sebelumnya merupakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan Raja Juli Antoni didapuk sebagai Menteri Kehutanan.
“Perubahan kelembagaan memang akan diikuti dengan proses transisi. Namun pelayanan publik di kementerian akan tetap berjalan sesuai peraturan yang ada. Masyarakat dapat mengakses layanan seperti biasa tanpa harus kuatir akan adanya gangguan.” tutur Hanif Faisol Nurofiq.
Sementara itu, jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Hashim Djojohadikusumo mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis , 17 Oktober 2024.
Penghargaan dari KLHK
Chairman dan CEO Apsali Group itu dianggap berhasil mengelola sumber daya alam dengan signifikan dalam 10 tahun terakhir. Lewat PT ITCI Kartika Utama, ia dinilai berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan tutupan hutan alam.
"Secara pribadi sangat gembira karena akhirnya kita dapat menemukan pola di mana dunia usaha, melalui entitas seperti PT ITCI Kartika Utama, mampu melaksakan aksi iklim dengan hasil nyata... Ini adalah bukti nyata bagaimana pengelolaan hutan dapat berjalan beriringan dengan aksi-aksi perubahan iklim," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya.Berdasarkan hasil pemantauan KLHK secara periodik setiap tahun, wilayah tutupan hutan PT ITCI disebut meningkat sebesar 60.045 dalam waktu sekitar 12 tahun.
Dari tutupan lahan berhutan seluas 63.610 hektare pada 2011, kawasan hutan meningkat menjadi 123.574,9 hektare pada 2023.KLHK juga mengklaim penutupan hutan lahan kering sekunder (hutan alam) meningkat sebesar 65.952,5 hektare, dari 57.133 hektare pada 2011 menjadi 123.085,5 hektare pada 2023.
"Kita tadi telah menyaksikan melalui video bagaimana area yang dikelola oleh PT ITCI Kartika Utama telah pulih dengan sangat baik, termasuk hasil pemeriksaan lapangan yang telah dilakukan. Penting untuk kita petik pelajaran bahwa dengan memimpin melalui contoh (leading by example), kita tidak hanya berkontribusi pada Indonesia, tetapi juga pada aksi iklim global," puji Siti.
Hashim pun berterima kasih atas penghargaan yang diterima perusahaannya. Ia mengaku sebagai pebisnis yang bertanggung jawab, mereka adalah penjaga bagi generasi mendatang. Karena itu, ia menolak menebang pohon-pohon yang ada di wilayah usahanya untuk kepentingan generasi mendatang.
Advertisement
Peranan Adik Prabowo
"Saya ingin menjaga pohon-pohon ini agar cucu saya bisa duduk di dewan, dan mengapa tidak? Saya ingin melestarikan hutan-hutan ini sehingga cucu saya, dan mungkin juga cicit saya, dapat mengunjungi dan melihat pohon-pohon yang sama yang kami lihat sekarang. Mereka akan merasa bangga kepada saya," ujarnya.
Ia mengaku khawatir jika tak bertindak demikian, keturunannya dan saudaranya yang akan menjadi Presiden RI berikutnya akan membencinya. "Kami tidak ingin dicemooh oleh keturunan kami sendiri. Kami ingin dihormati dan dikenal, terutama oleh orang-orang yang kami cintai," katanya lagi.
Hashim yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden dalam UN Climate Change Conference di Baku, Azerbaijan, pada November 2024 juga menawarkan solusi untuk mengatasi emisi global, yakni dengan metode penangkapan karbon.
"Ternyata, Indonesia bisa menjadi superpower dalam penangkapan karbon global karena memiliki formasi geologis yang tepat. Selain itu, kami telah memiliki pengalaman lebih dari satu abad dalam mengelola industri minyak dan gas," lanjutnya.
Prabowo Peduli Dampak Perubahan Iklim
Hashim menyebutkan bahwa Indonesia berpeluang menjadi tempat penyimpanan karbon dioksida cair dengan kapasitas penyimpanan hingga 500 gigaton. Dengan mempertimbangkan emisi Indonesia yang sekitar 1,3 hingga 1,4 gigaton dalam sepuluh tahun terakhir, menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan karbon dioksida yang dapat bertahan selama 500 tahun.
Untuk itu, ia mengusulkan kapasitas penyimpanan karbon tersebut ditawarkan kepada negara-negara industri yang tidak memiliki formasi batuan yang sesuai. "Saya diberitahu oleh teman-teman dari Exxon bahwa Jepang dan Korea Selatan tidak memiliki formasi yang tepat. Kami ingin menawarkan kapasitas penyimpanan kami kepada dunia, yang dapat memberikan manfaat nyata secara global," ujarnya.
"Angka 600 juta ton akan ditawarkan di Baku oleh UNFCCC untuk emisi tahun 2021 dan 2022. Tujuan utama kami adalah menawarkan perlindungan hutan kepada dunia. Saya merasa terhormat menjadi aktor dalam upaya ini," kata Hashim.
Ia juga mengklaim bahwa Prabowo Subianto sangat peduli dalam mengatasi dampak negatif perubahan iklim. Menurut Hashim, Prabowo bekomitmen untuk mendukung semua usaha dan bertekad untuk meningkatkan anggaran, khususnya untuk perlindungan hutan yang saat ini terancam oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Advertisement