Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyinggung persoalan korupsi yang menggeroti bangsa ini. Dia berjanji bakal memberantas praktik korupsi dengan mengedepankan penegakan hukum yang tegas.
Advertisement
"Saya sudah katakan, kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, dengan penegakan hukum yang tegas, dengan digitalisasi. Insya Allah kita akan kurangi korupsi secara signifikan," kata Prabowo dalam pidato perdananya usai pelantikan Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu 20 Oktober 2024.
Untuk memberantas kejahatan ekstraordinary itu, Prabowo menginstruksikan semua unsur harus ikut serius terlibat. Terlebih kepada pimpinan pimpinan instansi untuk memberi teladan yang baik terhadap pemberantasan korupsi.
"Tapi, ini harus kita lakukan seluruh unsur. Pimpinan harus memberi contoh, ing ngarso sung tulodo. Ada pepatah yang mengatakan kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala. Semua pejabat dari semua eselon dari semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras," kata dia.
Prabowo juga menyinggung soal kebocoran uang negara. Menurutnya, penyelewengan anggaran tersebut sangat membahayakan masa depan Indonesia.
"Kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di negara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita, cucu-cucu kita," ucap Prabowo.
"Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Jangan takut melihat realita ini," dia menambahkan.
Prabowo mengaku prihatin dengan kondisi saat ini. Meski Indonesia sudah merdeka, namun rakyatnya masih banyak yang belum menikmati hasil kemerdekaan tersebut.
"Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah," ujar dia.
Prabowo Minta Elite Parpol Tidak Berpuas Diri
Untuk itu, dia meminta kepada elite parpol untuk tidak berbangga atas angka statistik. Karena menurutnya, kondisi itu belum tentu real dengan keadaan yang sesungguhnya.
"Kita sebagai pemimpin politik, jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas. Padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya. Kita merasa bangga bahwa kita bisa diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia. Tapi, apakah kita sungguh-sungguh paham dan melihat gambaran utuh dari keadaan kita?" ujar Prabowo.
Advertisement