Deretan Emiten Ini Siap Tebar Dividen Usai Pelantikan Prabowo-Gibran

Berikut deretan emiten yang akan menebar dividen setelah pelantikan Prabowo-Gibran dan pengumuman menteri serta wakil menteri.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Okt 2024, 11:00 WIB
Sejumlah emiten siap tebar dividen usai pasangan Presiden-Wakil Presiden terpilih prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten siap tebar dividen usai pasangan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran dilantik pada 20 Oktober 2024. Selama periode 21-25 Oktober 2024 pekan ini, sebanyak tujuh emiten memasuki jadwal pembayaran dividen.

Adapun pemegang saham yang berhak mendapat dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) saat recording date. Informasi saja, jika investor ingin memetik cuan dari pembagian dividen, bisa memperhatikan beberapa tanggal penting sebelum pembayaran dividen. Tanggal-tanggal penting itu antara lain cum date, ex date, recording date, dan payment date.

Cum date, yakni tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan ingin mencatatkan diri sebagai pemegang hak untuk mendapatkan dividen dari emiten tersebut. Lalu ex date, yaitu tanggal setelah cum date. Bila investor melakukan pembelian saham pada tanggal ini, investor tidak akan mendapatkan hak dividen dari emiten tersebut.

Selanjutnya, recording date yakni tanggal pencatatan bagi pemilik saham yang berhak mendapatkan dividen. Terakhir, payment date merupakan tanggal pembayaran dividen. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024), berikut Liputan6.com telah merangkum beberapa emiten yang memasuki payment date pekan ini, 21-25 Oktober 2024:

Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO)

Perseroan akan membagikan dividen Rp 3 per saham pada 21 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 1 Oktober 2024.

Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Perseroan akan membagikan dividen Rp 57 per saham pada 24 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen perseroan ini sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 2 Oktober 2024.

 


Emiten Lainnya

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

United Tractors Tbk (UNTR)

Perseroan akan membagikan dividen senilai Rp 2,42 triliun atau Rp 667 per saham pada 24 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen UNTR sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 26 September 2024.

Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

Perseroan akan membagikan dividen senilai Rp 161,67 miliar atau Rp 84 per saham pada 24 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen AALI sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 23 September 2024.

Astra Graphia Tbk (ASGR)

Perseroan akan membagikan dividen senilai Rp 25,63 miliar atau Rp 19 per saham pada 25 Oktober 2024. Rencana pembagian saham ASGR sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 03 Oktober 2024.

Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA)

Perseroan akan membagikan dividen tunai senilai USD 39 juta atau USD 0,04643 per saham pada 25 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen HEXA sesuai dengan hasil RUPS Tahunan 24 September 2024.

Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)

Perseroan akan membagikan dividen senilai Rp 236,9 miliar atau sekitar Rp 67 per saham pada 25 Oktober 2024. Rencana pembagian dividen PLIN sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 4 Oktober 2024.


Segera Listing di Bursa, Daaz Bara Lestari Janjikan Dividen

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Dalam aksi tersebut, perseroan akan menawarkan 300 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili 15,02% dari  modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 835 sampai dengan Rp 900 per saham.

Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 270 miliar dari IPO. Rencananya, sebesar 33,34 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pembelian bijih nikel dari PT GAG Nikel (GAG) dan PT Nusajaya Persadatama Mandiri (NPM).

Selain itu, juga untuk modal kerja yang akan digunakan antara lain untuk biaya tenaga kerja serta biaya logistik. Sisanya sebesar 66,66 persen dialokasikan kepada PT Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lautan Energi (ILE).

Selanjutnya, BMD akan menggunakan dana tersebut modal kerja dan untuk pembelian batu bara PT Titan Infra Energy. Sementara ILE akan mengalokasikan dana tersebut untuk modal kerja dan pembelian bahan bakar solar dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.

 

 

 


Pembagian Dividen

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah IPO, mulai tahun buku 30 April 2024 dan seterusnya, manajemen Perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 100% atas laba bersih tahun berjalan Perseroan.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi Perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan UUPT.

Selain itu, peraturan perundang-undangan Pasar Modal yang berlaku dan kebijakan Perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya