Kabinet Merah Putih Harus Bisa Tarik Investasi Energi Baru Terbarukan

Pemerintah perlu merumuskan kebijakan untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan, termasuk insentif fiskal dan regulasi menarik bagi investor dalam teknologi energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 21 Okt 2024, 10:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta pada Minggu malam (20/10/2024). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan menteri-menteri yang akan membantunya menjalankan pemerintahan pada Minggu 20 Oktober 2024. Kabinet tersebut ia namakan Kabinet Merah Putih. Pada hari ini, kabinet tersebut akan dilantik.

Pengamat ekonomi dari Universitas Jember Adhitya Wardhono PhD menyatakan kabinet yang sudah dibentuk ini harus bisa mendorong investasi di sektor energi terbarukan untuk mewujudkan harapannya menuju swasembada energi di Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks, yang disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu (20/10).

"Ketergantungan Indonesia pada energi fosil, terutama batu bara, memerlukan transisi cepat menuju energi terbarukan," kata Adhitya Wardhono dikutip dari Antara, Senin (21/20/2024).

Pemerintah perlu merumuskan kebijakan untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan, termasuk insentif fiskal dan regulasi menarik bagi investor dalam teknologi energi bersih seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi.

"Selain itu, memperkuat infrastruktur seperti jaringan listrik pintar dan fasilitas penyimpanan energi sangat penting untuk memaksimalkan investasi," ujar pakar ekonomi Unej itu pula.

Ia mengatakan langkah-langkah itu akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi fosil, menurunkan emisi gas rumah kaca, dan menjadi pelopor transisi energi berkelanjutan sesuai komitmen global terhadap perubahan iklim.

"Ketergantungan Indonesia pada energi fosil, terutama untuk sektor pembangkit listrik, membuat negara rentan terhadap fluktuasi pasar energi global dan risiko lingkungan," katanya pula.

 


Impor energi Fosil

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan jajaran menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Oleh karena itu, percepatan transisi menuju energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi, menjadi langkah strategis untuk memastikan ketahanan energi jangka panjang.

Namun, tantangan utama adalah infrastruktur dan investasi yang masih terbatas di sektor energi terbarukan, sehingga transisi itu membutuhkan komitmen besar, baik dari sektor publik maupun swasta, serta kebijakan yang mendukung inovasi teknologi dan kemudahan investasi.

Adhitya menjelaskan pengembangan energi terbarukan juga harus sejalan dengan kebutuhan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga stabilitas ekonomi lokal yang selama ini bergantung pada industri batu bara.

"Selain itu, diversifikasi sumber energi menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada satu jenis sumber energi," katanya lagi.

Ia mengatakan bahwa fokus pada swasembada energi dapat menciptakan kemandirian energi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, namun implementasinya memerlukan pendekatan yang terkoordinasi dengan kebijakan yang jelas dan dukungan internasional.


Prabowo Umumkan Kabinet Merah Putih, Para Menteri Kompak Kenakan Batik Cokelat Tua

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengumumkan susunan kabinet menteri pada Minggu malam (20/10/2024) ini. foto: Youtube Sekretariat Presiden

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan susunan kabinetnya bernama Kabinet Merah Putih berikut sejumlah nama-nama menteri yang berada dalam kabinet pemerintahannya, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan sejumlah nama menteri didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Sebagaimana telah saya umumkan bahwa setelah saya dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024, malam harinya saya akan umumkan kabinet pemerintah Indonesia periode 2024-2029.

Dengan kesepakatan para ketua umum koalisi kami, kami beri nama kabinet ini Kabinet Merah Putih dan saya ingin umumkan susunan kabinet merah putih 2024," kata Presiden Prabowo, dikutip Antara.

Para calon menteri dan wakil menteri kabinet 2024–2029 kompak hadir ke Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu malam, dengan mengenakan pakaian batik cokelat tua untuk memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto.

Para calon menteri dan wakil menteri dari kalangan partai politik maupun profesional berdatangan ke Istana Kepresidenan, Jakarta, sejak pukul 19.00 WIB.

Mereka kompak berbatik cokelat tua dengan beragam corak serta bercelana bahan warna gelap memasuki pintu gerbang menuju Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden Prabowo diagendakan mengumumkan kepada publik para calon menteri dan wakil menteri terpilih pada malam ini.


Pakaian Batik Cokelat

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan jajaran menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Perihal keharusan mengenakan pakaian batik cokelat tua dibenarkan politisi PAN sekaligus mantan Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Saya ditelepon malam ini ke Istana. Semuanya harus batik cokelat, kalau bisa yang sangat cokelat tua," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri diundang bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto di rumahnya kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10).

Mereka dipanggil untuk ditempatkan pada pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo. Para tokoh itu terdiri atas politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya