Cedera Kepala, Presiden Brasil Batal Hadiri KTT BRICS di Rusia

Presiden Brasil mendapat lima jahitan akibat cedera kepalanya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Okt 2024, 16:00 WIB
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva (Dok. AFP)

Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Lula da Silva membatalkan perjalanan ke Rusia setelah mengalami cedera kepala akibat kecelakaan di rumah pada hari Sabtu (19/10/2024).

Pria berusia 78 tahun itu dijadwalkan melakukan perjalanan pada Minggu (20/10) sore untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS - organisasi negara-negara berkembang utama yang termasuk Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Rumah Sakit Sirio-Libanes di Brasilia mengatakan pihaknya menyarankan presiden untuk menghindari penerbangan jarak jauh untuk sementara waktu, namun tetap dapat melanjutkan aktivitas lainnya seperti biasa. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (21/10).

Kantor presiden mengonfirmasi bahwa Lula da Silva akan berpartisipasi dalam KTT BRICS secara virtual dari Brasilia dan akan melanjutkan pekerjaannya yang lain.

Disebutkan bahwa Lula da Silva mengalami luka robek di bagian belakang kepalanya dan sedang dipantau oleh dokter. Kantor presiden tidak mengungkapkan rincian lain tentang cederanya.

Mengutip keterangan dokter di rumah sakit, media lokal mengatakan presiden dipulangkan pada hari Sabtu setelah menerima lima jahitan.

Dia kemudian kembali ke rumah sakit pada hari Minggu pagi untuk pemeriksaan lanjutan dan kemudian dipulangkan.

Lula semula dijadwalkan berangkat pada pukul 17.00 waktu setempat pada hari Minggu untuk menghadiri pertemuan tatap muka pertamanya dengan Presiden Vladimir Putin tahun ini.

Pada hari Jumat, Putin mengumumkan bahwa dia tidak akan menghadiri KTT G20 di Brasil bulan depan.

Dia mengatakan kedatangannya mungkin "mengganggu" konferensi tersebut dan menegaskan bahwa surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk penangkapannya bukanlah faktor.

Tahun lalu, Putin melewatkan KTT BRICS sebelumnya di Afrika Selatan setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapannya.

Jika Putin meninggalkan wilayah Rusia, dia akan dikenakan surat perintah penangkapan. Sebagai penanda tangan ICC, Afrika Selatan dan Brasil diharapkan akan membantu penangkapan Putin.

Kelompok BRICS dipandang oleh sebagian orang sebagai alternatif bagi kelompok ekonomi maju G7.

Forum ini didirikan 15 tahun lalu oleh negara-negara pasar berkembang utama seperti Brasil, Rusia, India, China, dan sejak itu telah meluas hingga mencakup Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

KTT BRICS tahun ini akan berlangsung di Kota Kazan, Rusia, mulai Selasa (22/10) hingga Kamis (24/10).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya