Pengepungan di Bukit Duri, Film ke-11 Joko Anwar Hasil Kerja Sama dengan Amazon MGM Studios

Sebelumnya, Joko Anwar telah memberi bocoran bahwa film ke-11 miliknya akan segera dirilis. Melalui unggahan media sosial, ia merangkum deretan film yang telah dirilis.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Okt 2024, 16:00 WIB
Joko Anwar, sutradara sekaligus produser film Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sutradara kondang Joko Anwar baru saja mengumumkan karya film ke-11 berjudul Pengepungan di Bukit Duri. Film produksi Come and See Me Pictures ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan film Hollywood legendaris Amazon MGM Studios.

Kabar ini diumumkan melalui media sosial @jokoanwar, Senin (21/10/2024). Bersamaan dengan itu, Joko Anwar juga mengunggah teaser singkat dan deretan pemainnya.

"Inilah film ke-11 saya, Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High). Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures, bekerja sama dengan Amazon MGM Studios," tulis Joko Anwar.

Film ini sekaligus menjadi produksi pertama Amazon MGM Studios untuk rilisan film bioskop di Asia Tenggara. Sebelumnya, Amazon MGM Studios telah merilis film Challengers, Blink Twice, America Fiction, dan Air.

Adapun deretan pemain yang telah diumumkan, di antaranya Morgan Oey, Hana Malasan, Satine Zaneta, Omara Esteglal, Fatih Unru, Florian Rutters, Raihan Khan, Fariz Fadjar, Sandy Pradana, Farandika, dan Dewa Dayana. Film ini mengangkat genre action, thriller, dan drama.

Sebelumnya, Joko Anwar telah memberi bocoran bahwa film ke-11 miliknya akan segera dirilis. Melalui unggahan media sosial, ia merangkum deretan film yang telah dirilis.

"Sudah banyak juga, ya, film saya. Sepuluh film dalam 19 tahun. Rata-rata satu film setiap dua tahun," katanya.

Joko Anwar mengatakan, menjadi seorang filmmaker adalah sebuah privilege. Itulah sebabnya, ia selalu berusaha untuk tak pernah menyia-nyiakan kesempatan setiap kali bisa berkarya.

Joko Anwar memiliki pegangan bahwa setiap film harus personal, harus berasal dari sesuatu yang ia rasakan dari dalam dirinya; kegelisahan, pertanyaan, yang timbul sebagai manusia yang tinggal di dalam society. Menurutnya, tidak boleh mengambil jalan yang gampang.

"Membuat film nggak harus mencari approval dari siapa-siapa, nggak hanya untuk dapat penghargaan atau pengakuan. Enggak boleh berusaha untuk memuaskan semua orang karena itu perbuatan sia-sia yang nggak mungkin dilakukan. Dan tidak boleh berhenti di sebuah zona nyaman agar tetap bisa belajar. Keberhasilan membayar rasa lelah, kegagalan membuat kita tetap napak sebagai manusia biasa. Selalu memberikan yang terbaik dan kerja keras, tak perlu berharap semua orang bisa mengapresiasinya. Sepuluh film sudah. Masih ada usia. Saat yang tepat untuk memulai awal baru. Film ke-11," kata Joko Anwar.

Adapun sepuluh film yang telah ia rilis, di antaranya Janji Joni, Kala, Pintu Terlarang, Modus Anomali, A Copy of My Mind, Pengabdi Setan, Gundala, Perempuan Tanah Jahanam, Pengabdi Setan 2: Communion, dan Siksa Kubur. Adapun film ke-11 Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, dijadwalkan tayang pada 2025.

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya