Usai Dilantik, 4 Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU

Keempat menteri itu yakni Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Okt 2024, 20:23 WIB
Empat menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) meminta restu dan doa dari Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, dan Katua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seusai dilantik menjadi anggota Kabinet Merah Putih, sebanyak empat menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) datang ke gedung PBNU. Mereka meminta restu dan doa dari Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, dan Katua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Keempat menteri itu yakni Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi. Pertemuan itu berlangsung di Lantai 4, Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024) sore.

Pertemuan di ruang kerja Rais Aam itu, berlangsung tertutup. Usai pertemuan selama kurang lebih satu jam, Menag Nasaruddin mengatakan, dirinya datang untuk meminta restu kepada PBNU sebelum menjalankan tugas-tugas di Kementerian Agama (Kemenag). Rais Syuriyah PBNU ini menempati posisi yang ditinggalkan Gus Yaqut Cholil Qaumas.

Bagi Prof Nasar, pertemuan itu seperti silaturahmi antara anak kepada orang tua.

"Kita sebagai anak-anak NU tentu sangat lazim kalau kita sowan kepada orang tua bagaimana cara mendapatkan sesuatu dari Allah, apa itu musibah atau sebaliknya," ujar eks Wakil Menteri Agama itu.

"Jadi salah satu syukur itu ialah mengungkapkan hal itu kepada orang tua. Kepada NU sebagai institusi yang sangat berjasa di Republik ini. Kita bangga bahwa kita ini adalah anak-anak NU dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini," kata pengasuh banyak rubrik di sejumlah media nasional ini.

Sowan, kata Nasaruddin, itu lebih mahal daripada uang.

“Kita di pesantren diajarkan berakhlakul karimah. Kita mohon doa. Doa itu senjatanya orang beriman,” tambahnya.


Minta Doa

Selain Menag, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkapkan rasa senangnya pasca pertemuan tersebut. Apalagi kunjungan itu disambut secara lengkap oleh para pimpinan tertinggi NU, termasuk Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar.

"Intinya kami minta untuk didoakan karena kami ini, walaupun berangkatnya beda-beda ke kabinet, kami tetap kader NU yang saya kira tetap harus mengabdi kepada Nahdlatul Ulama. Kami tetap porofesional, tetapi sebagai kader kami tidak bisa terlepas," tegasnya.

Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi menambahkan, dalam pertemuan itu Rais Aam KH Miftachul Akhyar, berpesan soal kekuatan pesantren.

"Kekuatan pesantren itu ada pada Bu Nyai-nya. Karena Bu Nyai inilah yang ikut mengurus kegiatan kepengasuhan di pesantren. Kalau bagian keluarnya itu pak kiai artinya bahwa perempuan itu tetap punya peran yang luar biasa di dalam peran keluarga," pesan Rais Aam kepada Arifatul.

Arifatul sendiri berjanji akan bekerja secara maksimal agar memiliki manfaat bagi kemaslahatan umat. "Karena jabatan ini amanah," kata Sekretaris PP Muslimat NU ini.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya