Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang indah

Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa kata pembanding. Pelajari pengertian, jenis, dan contohnya.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2024, 13:40 WIB
majas metafora adalah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Majas metafora adalah salah satu jenis gaya bahasa perbandingan yang sering digunakan untuk memperindah kalimat dan membuat ungkapan menjadi lebih hidup serta menarik. Gaya bahasa ini membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding seperti "seperti", "bagai", "laksana", dan sebagainya. Penggunaan majas metafora dapat membuat bahasa menjadi lebih ekspresif dan imajinatif.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang majas metafora, mulai dari pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, fungsi, hingga contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat. Dengan memahami majas metafora, kita dapat menggunakan bahasa secara lebih kreatif dan efektif dalam berkomunikasi maupun menulis.


Pengertian Majas Metafora

Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang menyamakan satu hal dengan hal lain secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding. Metafora berasal dari bahasa Yunani "metaphora" yang berarti memindahkan. Dalam konteks bahasa, metafora memindahkan makna dari satu hal ke hal lain berdasarkan kemiripan atau analogi tertentu.

Beberapa pengertian majas metafora menurut para ahli:

  • Menurut Keraf, metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk yang singkat.
  • Menurut Tarigan, metafora adalah perbandingan yang implisit tanpa kata seperti atau sebagai di antara dua hal yang berbeda.
  • Menurut Moeliono, metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung berdasarkan kemiripan atau analogi tertentu, tanpa menggunakan kata pembanding. Tujuannya adalah untuk menciptakan efek yang lebih kuat, ekspresif, dan imajinatif dalam berbahasa.


Jenis-Jenis Majas Metafora

Majas metafora dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan cara penyampaiannya. Berikut adalah beberapa jenis utama majas metafora:

1. Metafora Eksplisit (In Praesentia)

Metafora eksplisit adalah jenis metafora di mana pembanding dan yang dibandingkan disebutkan secara jelas dalam kalimat. Pembanding biasanya dihubungkan dengan kata "adalah", "ialah", atau "merupakan". Contoh:

  • Buku adalah jendela dunia.
  • Waktu merupakan uang yang sangat berharga.
  • Pendidikan ialah kunci kesuksesan di masa depan.

2. Metafora Implisit (In Absentia)

Metafora implisit adalah jenis metafora di mana hanya pembanding yang disebutkan, sedangkan yang dibandingkan tidak disebutkan secara langsung. Pembaca atau pendengar harus menafsirkan sendiri maksud perbandingannya. Contoh:

  • Bunga desa itu akhirnya menikah. (bunga desa = gadis cantik)
  • Para tikus berdasi itu harus segera ditangkap. (tikus berdasi = koruptor)
  • Sang dewi malam muncul dari balik awan. (dewi malam = bulan)

3. Metafora Antropomorfik

Metafora antropomorfik adalah jenis metafora yang menggambarkan benda-benda mati atau konsep abstrak seolah-olah memiliki sifat-sifat manusia. Contoh:

  • Angin berbisik lembut di telingaku.
  • Gunung itu menjulang angkuh ke langit.
  • Matahari tersenyum cerah pagi ini.

4. Metafora Binatang

Metafora binatang adalah jenis metafora yang menggunakan sifat-sifat binatang untuk menggambarkan manusia atau benda lain. Contoh:

  • Dia bekerja seperti kuda untuk menghidupi keluarganya.
  • Politikus itu hanya bisa membeo perkataan atasannya.
  • Jangan mau diinjak-injak seperti cacing.

5. Metafora Sinestesia

Metafora sinestesia adalah jenis metafora yang melibatkan pertukaran tanggapan atau persepsi indera. Misalnya, indera penglihatan digunakan untuk indera pendengaran, atau sebaliknya. Contoh:

  • Suaranya begitu merdu, seolah mengalun lembut di udara.
  • Warna-warni bunga itu bernyanyi riang di taman.
  • Alunan musik itu terasa manis di telinga.

Dengan memahami berbagai jenis majas metafora ini, kita dapat menggunakannya secara lebih variatif dan kreatif dalam berbahasa, baik lisan maupun tulisan.


Ciri-Ciri Majas Metafora

Untuk dapat mengenali dan menggunakan majas metafora dengan tepat, penting bagi kita untuk memahami ciri-ciri utamanya. Berikut adalah beberapa ciri khas majas metafora:

1. Perbandingan Langsung

Ciri utama majas metafora adalah adanya perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda. Perbandingan ini dilakukan tanpa menggunakan kata pembanding seperti "seperti", "bagai", "laksana", dan sebagainya. Hal ini membuat perbandingan dalam metafora terasa lebih kuat dan langsung.

2. Tidak Menggunakan Kata Penghubung

Berbeda dengan majas simile yang menggunakan kata penghubung, majas metafora tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi dalam membandingkan dua hal. Ini membuat perbandingan menjadi lebih implisit dan membutuhkan interpretasi dari pembaca atau pendengar.

3. Bersifat Sugestif

Majas metafora bersifat sugestif, artinya memberikan kesan atau gambaran tertentu kepada pembaca atau pendengar. Metafora dapat membangkitkan imajinasi dan menciptakan efek emosional yang kuat.

4. Menggunakan Makna Kiasan

Dalam majas metafora, kata-kata tidak digunakan dalam arti harfiahnya, melainkan dalam arti kiasan atau figuratif. Hal ini memungkinkan terciptanya gambaran yang lebih hidup dan ekspresif.

5. Membandingkan Dua Hal yang Berbeda

Majas metafora selalu membandingkan dua hal yang pada dasarnya berbeda, namun memiliki satu atau beberapa sifat yang mirip. Persamaan sifat inilah yang menjadi dasar perbandingan dalam metafora.

6. Bersifat Ringkas

Majas metafora umumnya bersifat ringkas dan padat makna. Dengan hanya beberapa kata, metafora dapat menyampaikan gagasan yang kompleks atau abstrak secara lebih mudah dipahami.

7. Dapat Berupa Kata, Frasa, atau Kalimat

Majas metafora dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari kata tunggal, frasa, hingga kalimat lengkap. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya.

8. Memiliki Unsur Pembanding dan yang Dibandingkan

Dalam setiap metafora, selalu ada dua unsur utama: pembanding (vehicle) dan yang dibandingkan (tenor). Meskipun terkadang salah satu unsur ini tidak disebutkan secara eksplisit, keduanya tetap menjadi bagian integral dari metafora.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah mengenali majas metafora dalam berbagai konteks dan menggunakannya secara efektif dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam karya sastra.


Fungsi Majas Metafora

Majas metafora memiliki berbagai fungsi penting dalam bahasa dan komunikasi. Penggunaan metafora tidak hanya sebatas memperindah bahasa, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas. Berikut adalah beberapa fungsi utama majas metafora:

1. Memperkuat Makna

Majas metafora dapat memperkuat makna suatu ungkapan atau gagasan. Dengan membandingkan secara langsung dua hal yang berbeda, metafora menciptakan kesan yang lebih kuat dan berkesan dalam pikiran pembaca atau pendengar.

2. Memperindah Bahasa

Salah satu fungsi utama majas metafora adalah untuk memperindah bahasa. Penggunaan metafora dapat membuat bahasa menjadi lebih puitis, ekspresif, dan menarik, terutama dalam karya sastra seperti puisi, prosa, atau lirik lagu.

3. Memperjelas Gagasan

Metafora dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang abstrak atau kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami. Dengan membandingkan konsep tersebut dengan sesuatu yang lebih konkret atau familiar, metafora membantu pembaca atau pendengar memahami gagasan dengan lebih baik.

4. Menciptakan Efek Emosional

Majas metafora memiliki kemampuan untuk membangkitkan emosi dan perasaan tertentu pada pembaca atau pendengar. Metafora yang tepat dapat menciptakan suasana hati, menyentuh perasaan, atau bahkan menginspirasi.

5. Meningkatkan Daya Imajinasi

Penggunaan metafora dapat merangsang daya imajinasi pembaca atau pendengar. Dengan membandingkan dua hal yang berbeda, metafora mengajak kita untuk membayangkan dan melihat sesuatu dari perspektif yang baru dan kreatif.

6. Mengefektifkan Komunikasi

Dalam komunikasi sehari-hari, metafora dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan efisien. Metafora memungkinkan kita untuk mengekspresikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih ringkas dan mudah diingat.

7. Menyampaikan Kritik atau Sindiran

Metafora sering digunakan sebagai alat untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara halus dan tidak langsung. Dengan menggunakan perbandingan yang tepat, kritik dapat disampaikan tanpa terkesan terlalu kasar atau konfrontatif.

8. Membantu Pemahaman Konsep Baru

Dalam bidang pendidikan atau ilmu pengetahuan, metafora dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep baru dengan cara yang lebih mudah dipahami. Misalnya, dalam menjelaskan konsep-konsep ilmiah yang abstrak kepada siswa.

9. Meningkatkan Daya Ingat

Informasi yang disampaikan melalui metafora cenderung lebih mudah diingat karena menciptakan asosiasi yang kuat dalam pikiran. Hal ini membuat metafora menjadi alat yang efektif dalam pembelajaran dan penyampaian pesan.

10. Memperkaya Kosakata

Penggunaan metafora dapat memperkaya kosakata dan kemampuan berbahasa seseorang. Dengan mempelajari dan menggunakan berbagai metafora, kita dapat meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lebih variatif dan kreatif.

Dengan memahami berbagai fungsi majas metafora ini, kita dapat menggunakannya secara lebih efektif dan tepat guna dalam berbagai konteks komunikasi, baik lisan maupun tulisan.


Contoh Majas Metafora dalam Kalimat

Untuk lebih memahami penggunaan majas metafora dalam praktik, berikut ini adalah kumpulan contoh majas metafora dalam berbagai bentuk kalimat:

1. Metafora dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Dia adalah tulang punggung keluarganya.
  • Kamu adalah mentari dalam hidupku.
  • Waktu adalah uang yang tak ternilai harganya.
  • Hidup ini adalah perjalanan panjang.
  • Matanya adalah jendela jiwanya.

2. Metafora dalam Dunia Pendidikan

  • Buku adalah gudang ilmu.
  • Guru adalah pelita dalam kegelapan.
  • Sekolah adalah ladang masa depan.
  • Pengetahuan adalah kunci kesuksesan.
  • Ujian adalah batu loncatan menuju keberhasilan.

3. Metafora dalam Konteks Sosial

  • Para koruptor itu adalah benalu negara.
  • Media sosial adalah pisau bermata dua.
  • Pemuda adalah tulang punggung bangsa.
  • Hukum adalah payung pelindung masyarakat.
  • Demokrasi adalah nafas kehidupan berbangsa.

4. Metafora dalam Alam dan Lingkungan

  • Pohon adalah paru-paru dunia.
  • Sungai adalah urat nadi kehidupan.
  • Matahari adalah raja siang.
  • Bulan adalah permaisuri malam.
  • Hutan adalah rumah bagi ribuan spesies.

5. Metafora dalam Dunia Bisnis

  • Perusahaan itu adalah raksasa industri.
  • Pasar saham adalah roller coaster emosi.
  • Inovasi adalah mesin pertumbuhan ekonomi.
  • Karyawan adalah aset paling berharga.
  • Persaingan bisnis adalah medan perang.

6. Metafora dalam Hubungan Antarmanusia

  • Cinta adalah bunga yang mekar di hati.
  • Pernikahan adalah perjalanan panjang berdua.
  • Persahabatan adalah berlian yang tak ternilai.
  • Keluarga adalah pelabuhan kehidupan.
  • Kata-kata adalah pedang yang bisa melukai atau menyembuhkan.

7. Metafora dalam Teknologi

  • Internet adalah lautan informasi.
  • Virus komputer adalah parasit digital.
  • Cloud computing adalah awan penyimpanan data.
  • Smartphone adalah asisten pribadi digital.
  • Artificial Intelligence adalah otak buatan masa depan.

8. Metafora dalam Olahraga

  • Pemain itu adalah mesin gol tim.
  • Stadion adalah kuil sepakbola.
  • Pertandingan itu adalah medan perang.
  • Atlet itu adalah singa di lapangan.
  • Pelatih adalah jenderal di pinggir lapangan.

9. Metafora dalam Kesehatan

  • Dokter adalah malaikat berjas putih.
  • Penyakit adalah musuh dalam selimut.
  • Obat adalah senjata melawan penyakit.
  • Olahraga adalah kunci kesehatan.
  • Stres adalah racun bagi tubuh dan pikiran.

10. Metafora dalam Seni dan Budaya

  • Musik adalah makanan jiwa.
  • Lukisan adalah jendela imajinasi.
  • Teater adalah cermin kehidupan.
  • Tarian adalah puisi tubuh.
  • Film adalah mesin waktu visual.

Contoh-contoh di atas menunjukkan betapa luasnya penggunaan majas metafora dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menggunakan metafora, kita dapat mengekspresikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami, menarik, dan berkesan.


Cara Membuat Majas Metafora yang Efektif

Membuat majas metafora yang efektif membutuhkan kreativitas dan pemahaman yang baik tentang bahasa. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat majas metafora yang kuat dan berkesan:

1. Pahami Konsep yang Ingin Disampaikan

Sebelum membuat metafora, pastikan Anda memahami dengan baik konsep atau ide yang ingin disampaikan. Semakin jelas pemahaman Anda, semakin mudah untuk menemukan perbandingan yang tepat.

2. Cari Persamaan yang Tidak Terlalu Umum

Hindari menggunakan perbandingan yang sudah terlalu sering digunakan. Cobalah untuk menemukan persamaan yang unik dan segar. Ini akan membuat metafora Anda lebih menarik dan berkesan.

3. Gunakan Bahasa yang Konkret

Pilih kata-kata yang konkret dan mudah dibayangkan. Metafora yang baik seringkali menggunakan gambaran visual yang kuat untuk menyampaikan ide abstrak.

4. Pertimbangkan Konteks

Pastikan metafora yang Anda gunakan sesuai dengan konteks dan audiens Anda. Metafora yang efektif harus dapat dipahami dan dihargai oleh pembaca atau pendengar Anda.

5. Jaga Keseimbangan

Hindari penggunaan metafora yang terlalu berlebihan. Terlalu banyak metafora dalam satu teks dapat membuat pesan menjadi membingungkan atau sulit dipahami.

6. Eksperimen dengan Berbagai Domain

Cobalah untuk membuat metafora dengan menghubungkan konsep dari domain yang berbeda. Misalnya, menghubungkan konsep dari alam dengan teknologi, atau dari dunia bisnis dengan seni.

7. Perhatikan Konotasi

Pertimbangkan konotasi atau makna tambahan dari kata-kata yang Anda gunakan dalam metafora. Pastikan konotasi tersebut sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan.

8. Uji Pemahaman

Setelah membuat metafora, uji apakah orang lain dapat memahaminya dengan mudah. Jika metafora Anda sulit dipahami, mungkin perlu disederhanakan atau diubah.

9. Revisi dan Perbaiki

Jangan ragu untuk merevisi dan memperbaiki metafora Anda. Seringkali, metafora terbaik muncul setelah beberapa kali perbaikan.

10. Baca dan Pelajari Metafora yang Baik

Baca banyak contoh metafora yang baik dari berbagai sumber, seperti puisi, prosa, atau pidato-pidato terkenal. Ini akan membantu Anda mengembangkan kemampuan untuk membuat metafora yang efektif.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam membuat majas metafora yang kuat, efektif, dan berkesan. Ingatlah bahwa membuat metafora yang baik membutuhkan latihan dan kreativitas, jadi teruslah berlatih dan mengasah kemampuan Anda.


Kesalahan Umum dalam Penggunaan Majas Metafora

Meskipun majas metafora dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam komunikasi dan penulisan kreatif, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

1. Metafora yang Terlalu Rumit

Terkadang, dalam upaya untuk terdengar cerdas atau puitis, orang membuat metafora yang terlalu rumit atau sulit dipahami. Metafora yang efektif seharusnya memperjelas, bukan mempersulit pemahaman.

2. Penggunaan Berlebihan

Menggunakan terlalu banyak metafora dalam satu teks dapat membuat pesan menjadi membingungkan atau terkesan berlebihan. Gunakan metafora secara selektif dan tepat.

3. Metafora yang Tidak Konsisten

Mencampurkan beberapa metafora yang tidak berhubungan dalam satu kalimat atau paragraf dapat menciptakan gambaran yang kacau dan tidak koheren.

4. Metafora yang Sudah Usang

Menggunakan metafora yang sudah terlalu sering dipakai atau klise dapat membuat tulisan terkesan tidak orisinal dan kurang menarik.

5. Metafora yang Tidak Sesuai Konteks

Menggunakan metafora yang tidak sesuai dengan konteks atau audiens dapat menyebabkan kesalahpahaman atau bahkan menyinggung perasaan.

6. Metafora yang Terlalu Harfiah

Terkadang, orang membuat kesalahan dengan mengartikan metafora terlalu harfiah, yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman atau humor yang tidak disengaja.

7. Metafora yang Tidak Logis

Membuat perbandingan antara dua hal yang sama sekali tidak berhubungan atau tidak masuk akal dapat merusak efektivitas metafora.

8. Metafora yang Tidak Sensitif

Menggunakan metafora yang mengandung stereotip, prasangka, atau elemen yang menyinggung kelompok tertentu harus dihindari.

9. Metafora yang Terlalu Abstrak

Metafora yang terlalu abstrak atau filosofis dapat sulit dipahami oleh pembaca umum. Usahakan untuk menggunakan perbandingan yang lebih konkret dan mudah dibayangkan.

10. Metafora yang Tidak Konsisten dengan Nada Tulisan

Menggunakan metafora yang tidak sesuai dengan nada atau gaya tulisan secara keseluruhan dapat mengganggu alur dan koherensi teks.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat menggunakan majas metafora secara lebih efektif dan tepat dalam komunikasi Anda. Ingatlah bahwa tujuan utama metafora adalah untuk memperjelas dan memperkuat pesan, bukan untuk mempersulit atau membingungkan pembaca atau pendengar.


Kesimpulan

Majas metafora adalah alat bahasa yang kuat dan versatil yang dapat memperkaya komunikasi kita dalam berbagai aspek kehidupan. Dari penjelasan yang telah diuraikan, kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting:

 

 

  • Majas metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding.

 

 

  • Terdapat berbagai jenis metafora, termasuk metafora eksplisit, implisit, antropomorfik, binatang, dan sinestesia.

 

 

  • Ciri-ciri utama majas metafora meliputi perbandingan langsung, tidak menggunakan kata penghubung, bersifat sugestif, dan menggunakan makna kiasan.

 

 

  • Fungsi majas metafora sangat beragam, mulai dari memperkuat makna, memperindah bahasa, memperjelas gagasan, hingga meningkatkan daya imajinasi.

 

 

  • Penggunaan majas metafora dapat ditemukan dalam berbagai konteks, mulai dari kehidupan sehari-hari, pendidikan, bisnis, hingga seni dan budaya.

 

 

  • Membuat majas metafora yang efektif membutuhkan kreativitas, pemahaman konteks, dan latihan.

 

 

  • Ada beberapa kesalahan umum dalam penggunaan majas metafora yang perlu dihindari untuk memastikan komunikasi yang efektif.

 

 

Dengan memahami dan menguasai penggunaan majas metafora, kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi secara lebih efektif, ekspresif, dan menarik. Majas metafora bukan hanya alat untuk memperindah bahasa, tetapi juga cara untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan berkesan.

Dalam era komunikasi modern ini, di mana pesan harus disampaikan dengan cepat dan efektif, kemampuan untuk menggunakan majas metafora dengan tepat dapat menjadi keterampilan yang sangat berharga. Baik dalam penulisan kreatif, presentasi bisnis, pengajaran, atau komunikasi sehari-hari, majas metafora dapat membantu kita menyampaikan pesan dengan lebih kuat dan berkesan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengasah kemampuan dalam menggunakan majas metafora. Dengan latihan dan pemahaman yang baik, kita dapat menggunakan kekuatan metafora untuk memperkaya bahasa kita, memperdalam pemahaman, dan menciptakan koneksi yang lebih kuat dengan audiens kita.

User: Tolong buatkan 5 pertanyaan pilihan ganda beserta jawabannya terkait materi di atas

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya